Nama lengkapnya tampak mengagumkan: Sutan Diego Armando Ondriano Zico. Ada dua nama legenda besar sepak bola dari Argentina dan Brasil di namanya. Mantan kapten LKG-SGF Indonesia di Piala Gothia U-15 ini termasuk dalam daftar 23 pemain yang dibawa Fakhri Husaini ke Thailand dalam melakoni Kualifikasi Piala Asia U-16.
Pemain dari SSB Bina Taruna ini adalah penyerang muda yang masuk dalam seleksi terakhir Timnas U-16 sebelum bertolak ke Thailand. Dan mengintip pengalamannya di usia muda, pemain yang sering didapuk menjadi kapten ini nyatanya punya pengalaman yang panjang. Tias Tano Taufik, pelatih Zico di ajang Piala Gothia lalu, menilai bahwa di usia sangat muda, keluwesan Zico dalam bergaul dan menjalin keakraban dengan pemain lain adalah nilai lebih. “Dia sangat mampu menjaga kebersamaan dengan kawan-kawannya di tim,” ujar Tias Tano seperti dikutip oleh Kompas.
Sepanjang karier mudanya, Zico sudah pernah mengecap turnamen internasional di beberapa negara. Pada tahun 2014, ia ikut dalam Piala Danone yang dilangsungkan di Brasil. Dan yang terbaru, selepas membela Indonesia di Piala Gothia yang diselenggarakan di Swedia, Zico juga berlaga di FC Bayern Youth Cup 2017 di Jerman. Bahkan, sebelum bergabung bersama Bina Taruna, Zico juga pernah menjadi kapten di Chelsea Soccer School Singapura di tahun 2014.
Dengan sederet curriculum vitae yang mengilap di usia yang bahkan belum 17 tahun, Sutan Zico menjadi aktor protagonis dalam hasil 18 gol Indonesia ke gawang Mariana Utara di laga perdana Kualifiksi Piala Asia U-16 semalam. Lima gol berhasil disarangkannya sekaligus membuat langkah Indonesia terasa lebih ringan untuk target lolos ke Piala Asia U-16 tahun 2018 mendatang.
Ketika Evan Dimas masih berusia 22 tahun dan Egy Maulana Vikri bahkan masih 17 tahun, di Negeri Gajah Putih sana, Sutan Zico siap menebarkan sinar terangnya menjadi bintang muda baru yang akan terbit di Indonesia. Bukti sahih bahwa negara kita tak pernah kehabisan talentar berbakat tiap tahunnya.
Oleh: redaksi