Satu masalah yang sampai saat ini belum bisa diselesaikan AS Roma adalah mencari pengganti Mohamed Salah. Salah, selain sebagai pemberi umpan manja untuk Edin Dzeko, ia juga adalah pencetak gol yang andal bagi AS Roma.
Sebenarnya, jika Salah tidak hengkang, ia akan sangat “kawin” dengan Eusebio Di Francesco yang secara terang-terangan menginginkan pemain sayap kanan tapi berkaki kidal. Salah jelas masuk dalam kualifikasi tersebut.
Di awal musim, nama Domenico Berardi menjadi salah satu opsi terbaik AS Roma. Nyatanya, yang datang justru Gregoire Defrel. Defrel bukan pemain yang jelek, hanya saja ia bukan seorang penyerang sayap seperti yang diinginkan Di Francesco.
Memang ada nama Cengiz Under yang didatangkan. Namun, sekali lagi, Cengiz belum memenuhi syarat sebagai pengganti Salah. Hingga akhirnya Patrik Schick datang dan sedikit meredakan kekesalan Di Francesco.
Jika di posisi sayap kiri, Diego Perotti dan Stephan El Shaarawy menjadi dua pemain yang siap mengisi, maka di pos sebelah kanan, Di Francesco telah mencoba banyak pemain. Mulai dari Gerson, Defrel, Schick, Cengiz, hingga El Shaarawy pindah ke posisi sebelah kanan. Hasilnya? AS Roma menjadi klub dengan gol paling sedikit di empat besar Serie A.
Isu terbaru adalah Matteo Politano, sayap kanan Sassuolo segera merapat ke AS Roma. Politano bukanlah nama baru bagi AS Roma. Ia merupakan didikan asli dari AS Roma Primavera sebelum akhirnya hijrah ke Sassuolo secara permanen di tahun 2016.
Di Francesco sendiri mengenal Politano sejak di Sassuolo. Saat masih di Sassuolo, Di Francesco memoles Politano menjadi pemain yang menakutkan dengan torehan 13 gol dan 10 asis dari 71 kali bermain. Politano sendiri juga sesuai dengan kualifikasi sayap kanan yang diinginkan oleh Di Franceso. Cepat dan kidal.
Isu semakin kencang berembus setelah agen dari Politano, Luca Pennacchi, dikabarkan tengah berada di Trigoria, markas AS Roma, pada Kamis (14/12) pagi waktu Italia. Santer dikabarkan proses kepindahan Politano akan melibatkan Cengiz Under. Cengiz yang sulit beradaptasi akan “disekolahkan” ke Sassuolo demi mendapatkan “ilmu baru” dan pengalaman.
Sudah waktunya mengucap selamat datang untuk putra Roma yang kembali pulang?
Author: Alief Maulana (@aliefmaulana_)
Ultras Gresik yang sedang belajar menulis di serigalagiras.wordpress.com
