Pada musim kompetisi 2017/2018, laju klub ibu kota Prancis, Paris Saint-Germain (PSG), di sejumlah kompetisi yang mereka ikuti tergolong sangat mulus. Mereka masih duduk di puncak klasemen Ligue 1, ada di babak 64 besar Piala Prancis, lolos ke perempat-final Piala Liga, dan siap bertarung di fase 16 besar Liga Champions.
Walau sedang berada di periode positif, namun salah satu penggawa andalan mereka, Angel Di Maria, justru mengungkapkan ketidakbahagiaannya baru-baru ini. Dirilis oleh ESPN, winger lincah berpaspor Argentina itu merasa bahwa dirinya pantas mendapat kesempatan merumput yang lebih banyak seperti musim-musim sebelumnya.
Kedatangan Kylian Mbappe dan Neymar pada bursa transfer musim panas kemarin memang berkontribusi atas menit bermain yang merosot dari figur berkaki kidal tersebut.
Pasalnya, kedua pemain itulah yang kini senantiasa jadi pilihan utama pelatih Unai Emery buat menemani Edinson Cavani di sektor depan Les Parisiens dan menggeser posisi Di Maria.
“Seperti yang sudah kukatakan berkali-kali, tinggal di Paris tentu sangat menyenangkan. Namun musim ini semuanya berjalan tidak sesuai ekspektasi. Aku ingin mendapat kesempatan bermain yang lebih banyak”, tutur bekas penggawa Manchester United tersebut.
Di musim kompetisi kali ini, Emery memang kebanjiran banyak tenaga baru selama jendela transfer yang lalu dibuka. Alhasil, sejumlah pemain yang menjadi pilar tim di musim sebelumnya semisal Lucas Moura, Javier Pastore, dan Kevin Trapp juga ikut menjadi korban akibat tak lagi mendapat kepercayaan berlebih dari sang entraineur.
Terkhusus Di Maria, total penampilannya di musim ini pada seluruh ajang yang diikuti PSG malah baru menyentuh angka 18 kali dan kebanyakan didapat sebagai pemain pengganti. Sumbangsih golnya pun cuma menembus 4 buah dan asisnya berjumlah 5 biji.
Pernyataan Di Maria ini sendiri memunculkan kembali rumor kepergiannya dari Stadion Parc des Princes. Apalagi jendela transfer musim dingin sudah semakin dekat.
Tak cuma itu saja, Di Maria pun menyadari bahwasanya peluang mentas di Piala Dunia 2018 bersama tim nasional Argentina akan sangat bergantung dengan performanya di PSG musim ini. Bila jarang bermain, kans Jorge Sampaoli (pelatih Argentina) untuk membawanya ke Rusia pun akan semakin mengecil.
Situasi kurang enak yang membelit Di Maria ini jadi semakin menarik sebab kontrak pemain berumur 29 tahun tersebut bareng PSG hanya tersisa satu setengah musim lagi alias kedaluwarsa pada Juni 2019 nanti.
Lantas, apakah pernyataan tentang ketidakbahagiaannya ini jadi sinyal jelas bahwa Di Maria siap menanggalkan kostum PSG?
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional