Nasional Bola

Teka-teki Nasib Raphael Maitimo di Persib Bandung

Raphael Maitimo belum juga mendapatkan kejelasan perihal masa depannya di Persib Bandung. Menjadi salah satu penampil terbaik di musim lalu, segala kemungkinan masih bisa terwujud. Entah itu bertahan di Persib Bandung atau harus melanjutkan karier di klub lain.

Sebenarnya, Maitimo memiliki opsi perpanjangan kontrak selama satu tahun pada kontraknya namun segala keputusan masih harus tertunda karena menunggu evaluasi dari pelatih anyar Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez. Manajemen ingin memberikan keleluasaan untuk mantan pelatih Johor Darul Ta’zim tersebut untuk membangun tim Maung Bandung. Maka dari itu, banyak pemain masih berada di kondisi ketidakpastian tak terkecuali Raphael Maitimo.

Meski Persib Bandung hanya mampu mengakhiri musim di posisi 13, penampilan Raphael Maitimo cukup baik dengan torehan 9 gol dan 4 asis. Raphael Maitimo pun menjadi top skor tim Maung Bandung pada gelaran Liga 1 musim lalu.

Meningkatnya produktivitas mantan pemain Persija ini disebabkan perubahan posisi yang ia alami selama musim lalu. Ketiadaan penyerang berkualitas di tim Persib setelah Sergio van Dijk lebih sering naik meja perawatan, membuat Maitimo dipaksakan bermain sebagai juru gedor di sepanjang musim lalu.

Baca juga: Transformasi Posisi Raphael Maitimo, di Antara Kemampuan Adaptasi dan Keberuntungan

Menumpuknya gelandang berkualitas di tim Maung Bandung menjadi alasan lain untuk pelatih Persib memainkan Maitimo sebagai pemain depan. Tercatat, musim lalu Persib memiliki enam pemain yang harus memperebutkan tiga tempat di lini tengah Persib Bandung. Selain ada marquee player, Michael Essien, Persib masih mempunyai Hariono, Dedi Kusnandar, hingga Kim Jeffrey Kurniawan. Belum lagi dua pemain muda yang siap dimainkan seperti Gian Zola dan Ahmad Baasith. Kondisi ini yang patut dikhawatirkan oleh Maitimo, mengingat banyaknya pemain tengah Persib Bandung musim lalu bukan tidak mungkin dirinya harus rela ditendang karena kalah bersaing dengan gelandang lainnya.

Sang megabintang, Michael Essien, dikabarkan akan tetap melanjutkan karier sepak bolanya di Persib Bandung. Hal ini dikarenakan Michael Essien memang memiliki kontrak hingga tahun 2018 bersama tim Maung Bandung. Pernyataan ini dibeberkan oleh agen Essien, Amago Mathieu. Untuk Kim Jeffrey Kurniawan dan Hariono, sepertinya akan tetap menjadi andalan Persib di musim depan, karena selain performa kedua pemain yang cukup baik di musim lalu, keduanya juga pemain yang dicintai oleh Bobotoh.

Belum jelasnya masa depan Maitimo di Persib Bandung, menarik perhatian tim-tim lain yang tertarik untuk merekrut pemain lulusan akademi Feyenoord ini. Dari Indonesia, Madura United disinyalir sempat mengupayakan untuk membawa Maitimo ke Stadion Gelora Bangkalan.

Selain itu Raphael Maitimo pun mendapat tawaran dari tim-tim luar negeri seperti Thailand maupun Malaysia. Meski begitu, Raphael Maitimo kabarnya tetap memprioritaskan untuk bertahan bersama tim Maung Bandung. Hal itu ia kemukakan ketika diwawancarai salah satu media di Belanda.

“Saya menerima sejumlah tawaran dari klub di luar Indonesia, seperti Thailand dan Malaysia, tapi sulit bagi saya untuk pergi karena Persib adalah klub yang fantastis,” kata Maitimo dalam wawancara eksklusif dengan Voetbalzone.nl.  Keinginan Maitimo untuk melanjutkan karier di Persib Bandung sepertinya tidak akan mudah terwujud, mengingat masih banyak gelombang penolakan dari loyalis setia Persib Bandung, Bobotoh.

Memang, satu tahun ke belakang ini, hubungan Maitimo dengan kelompok suporter Persib tidak pernah harmonis. Penyebabnya adalah tingkah laku Maitimo yang kurang bersahabat terhadap beberapa pendukung setia Persib Bandung. Kurang hangatnya hubungan Maitimo dan Bobotoh sangat mungkin memengaruhi masa depan Maitimo di Bandung. Memang sudah sejak lama Bobotoh memiliki pengaruh yang cukup kuat perihal keberadaan seorang pemain bahkan pelatih di tim Maung Bandung.

Tahun depan tepat sewindu Raphael Maitimo menjalani karier sepak bola di negara leluhurnya. Namun dari sekian lama ia berpetualang di Indonesia, dirinya belum satu kali pun merasakan gelar juara Liga Indonesia. Prestasi terbaiknya hanya meraih juara Piala Bhayangkara 2016.

Kariernya di tim nasional pun seperti jalan di tempat, dirinya masih kesulitan untuk bersaing dengan gelandang lainnya untuk menggunakan seragam tim nasional Indonesia. Maka dari itu, dengan usia yang semakin menua, penting untuk dirinya memilih klub dengan seksama agar dapat merasakan gelar juara sebelum dirinya memilih pensiun dari dunia sepak bola.

Author: Daniel Fernandez (@L1_Segitiga)