Nasional Bola

Ada Apa dengan Dedi Kusnandar?

Persib Bandung meraih hasil imbang di tiga laga kandang secara beruntun. Yang teranyar, mereka gagal meraih kemenangan ketika berhadapan dengan pimpinan klasemen, Bhayangkara FC, Minggu (24/09) lalu. Selain soal penyelesaian akhir yang masih perlu banyak perbaikan, penyebab lain hasil imbang yang terus diterima Persib Bandung adalah penampilan gelandang mereka, Dedi Kusnandar.

Permainan yang ditunjukan oleh gelandang yang akrab disapa Dado ini mengalami grafik penurunan terutama dalam tiga laga terakhir. Dado seperti kesulitan bermain di lapangan tengah. Operan-operan yang ia lepaskan cukup sering tidak mencapai sasaran. Dalam beberapa kesempatan, pemain asal Jatinangor ini juga terlihat terburu-buru untuk melepaskan tendangan ke arah gawang padahal masih banyak rekan yang berada di posisi yang lebih bebas.

Pemandangan ini jadi mengherankan karena sejak permulaan musim, Dado adalah salah satu pemain yang tetap tampil baik meskipun Persib mengalami musim yang sulit di kompetisi kali ini. Tidak maksimalnya penampilan Dado membuat permasalahan lain mengemuka di kubu Persib. Sebelumnya, mereka dianggap kesulitan karena tidak memiliki sosok penyerang. Kini, mereka ternyata membutuhkan perancang serangan agar bisa tampil lebih baik lagi.

Sebenarnya apa yang diucapkan oleh pelatih Bhayangkara, Simon McMenemy, selepas pertandingan kemarin, boleh jadi menggambarkan apa yang terjadi. Dalam rilis dari vikingpersib.co.id, Simon berujar bahwa ia mengetahui betul kelemahan tim Maung Bandung. Mantan pelatih tim nasional Filipina ini berpendapat bahwa ada celah besar yaitu jarak antara lini pertahanan dan lini tengah Persib.

Simon kemudian menginstruksikan anak asuhnya untuk terus mengeksploitasi area tersebut. Celah antara lini belakang dan lini tengah itu juga merupakan area serupa yang dieksploitasi oleh Bali United ketika mereka bermain tanpa gol di Bandung.

Soal celah yang dibicarakan oleh Simon dan penurunan permainan dari Dedi Kusnandar saling berkaitan. Penyebab utamanya adalah komposisi gelandang yang dimainkan oleh tim pelatih Persib Bandung. Persib memasang Dedi Kusnandar, Kim Kurniawan, dan Michael Essien atau Raphael Maitimo di tiga laga terakhir mereka. Gaya bermain dari masing-masing gelandang dan pembagian peran kerja yang tidak terlalu maksimal yang kemudian menjadi masalah.

Dado dan Kim sama-sama tipe gelandang yang bisa melakukan operan. Bedanya, Kim lebih baik ketika melakukan permainan operan sederhana dan pendek. Sementara Dado punya visi yang sangat baik dan umpan panjang yang juga bagus. Bagi yang bermain gim simulasi Football Manager tentu mengetahui bahwa memasang dua perancang permainan sekaligus adalah sesuatu yang sulit, dan akan berpengaruh terhadap keseimbangan tim.

Memasang dua perancang permainan sekaligus di satu sisi akan membuat tim Anda memiliki kreativitas yang lebih, tetapi di satu sisi bermasalah soal area kerja dan pembagian bola.

Karena Kim terus bergerak, maka yang menjaga kedalaman adalah Dado. Karena seperti yang sudah disebutkan bahwa Kim sangat bagus bermain operan-operan pendek, ia tidak efektif ketika bermain sendirian di area tengah. Maka Dado terpaksa mesti bekerja ekstra. Ia akan merebut bola, menekan lawan, sekaligus memberikan bola kepada rekan-rekannya yang lain.

Bahkan semakin sulit karena Essien atau Maitimo diberikan peran lebih menyerang yang membuatnya hanya beroperasi di sepertiga akhir lapangan bagian penyerangan tim.

Kerja ekstra ini kemudian membuat Dado menjadi kesulitan dan cepat kehabisan tenaga. Hal ini kemudian berpengaruh terhadap permainannya. Karena tentu ketika sudah lelah, kemampuan dan potensi terbaik tidak bisa keluar dengan maksimal.

Hariono sebenarnya adalah pelengkap komposisi gelandang yang sangat sesuai. Karena ketika memainkan Dado dan Essien atau Maitimo, maka yang dibutuhkan adalah gelandang yang bertipe perebut bola. Dan Hariono tentunya merupakan sosok yang sesuai untuk kategori tersebut dari skuat yang ada saat ini. Dan soal gelandang pengatur serangan pun, Maung Bandung sebenarnya masih memiliki Gian Zola yang entah kenapa hingga pertandingan melawan Bhayangkara FC lalu pun urung diturunkan.

Soal komposisi gelandang ini mesti segera dibenahi oleh Persib. Karena seandainya permasalahan ini tidak segera diantasipasi dengan baik, bisa saja musim kompetisi yang hanya menyisakan beberapa pertandingan lagi akan berjalan lebih buruk lagi bagi tim asal kota Bandung tersebut.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia