Eropa Lainnya

Kolaborasi Natal dan Sepak Bola yang Bernama FC Santa Claus

He’s making a list and checking it twice
Gonna find out who’s naughty and nice
I’m telling you why
Santa Claus is coming to town

Paragraf di atas merupakan bait pembuka dari lagu Natal paling populer di dunia “Santa Claus is Coming to Town”. Lagu ini menggambarkan Santa Claus, atau biasa disebut juga Sinterklas, sebagai sosok yang selalu dinanti oleh anak-anak karena gemar membagikan hadiah.

Santa Claus, yang sebenarnya merupakan nama akrab dari Nikolaus, adalah seorang rohaniawan yang hidup di abad keempat dan mengabdikan diri bagi pelayanan orang miskin terutama anak-anak.

Berstatus sebagai orang kaya di kota kelahirannya, Myra, sekarang bagian dari Turki, Nikolaus muda memiliki kebiasaan mulia nan unik yakni melempar bingkisan yang berisi makanan dan emas untuk orang miskin melalui jendela rumah mereka secara sembunyi-sembunyi. Mirip dengan kisah Robin Hood, hanya saja Nikolaus tidak mencuri.

Di Amerika, Sinterklas diceritakan gemar melewati cerobong asap untuk masuk ke dalam rumah dan meletakkan hadiah di samping pohon Natal yang sudah dihiasi berbagai macam pernak-pernik Natal. Misteri yang tak terjawab hingga saat ini adalah bagaimana cara Sinterklas memasuki lubang cerobong yang kecil itu padahal dirinya digambarkan sebagai sosok bertubuh gemuk. Tapi sudah kesampingkan saja, anak-anak tak akan berpikir sampai sejauh itu selama hadiah sudah mereka dapatkan.

Sepak bola dan Natal di desa Rovaniemi

Bicara soal hubungan antara sepak bola dan Natal, hampir semua orang Eropa akan menyebut Finlandia, yang merupakan negara kelahiran legenda Ajax, Jari Litmanen, yang juga pernah merasakan bermain dengan seragam Barcelona dan Liverpool. Ada apa dengan Finlandia?

Finlandia yang merupakan salah satu negara Eropa yang identik dengan salju, merujuk pada letak geografis mereka yang sangat dekat dengan Kutub Utara, tidak memiliki rekam jejak yang baik dalam sepak bola. Mereka tidak pernah lolos ke Piala Dunia maupun Piala Eropa, walaupun pernah memiliki generasi emas pada tahun 2000-an dalam diri Jari Litmanen, Sami Hyypia, Mikael Forssell, Petri Pasanen, Joonas Kolkka, Mika Vayrynen, dan Teemu Tainio.

Ada sebuah desa bernama Rovaniemi, di ibu kota Lapland, provinsi paling utara Finlandia, yang dijadikan sebagai tempat wisata unik dan disulap menjadi kediaman dari Sinterklas. Desa ini sebelumnya pernah hancur akibat ulah Nazi pada Perang Dunia II, namun berhasil dibangun ulang.

Di desa ini terdapat kantor yang menjadi tempat Sinterklas bekerja. Rovaniemi juga memiliki kantor pos yang setiap tahunnya menerima sekitar 700 ribu surat dari anak-anak di seluruh dunia. Desa ini sengaja diciptakan untuk melestarikan dan terus menghidupkan sosok Santa Claus di hati anak-anak.

Bagian terbaiknya, desa ini juga memiliki klub sepak bola lokal bernama FC Santa Claus AC. Klub ini terbentuk di tahun 1993 dan merupakan penggabungan dari dua klub lokal, yakni FC Rovaniemi Reipas dan FC Rovaniemi Lappi. Musim ini, FC Santa bermain di divisi ketiga Liga Finlandia yang bernama Kolmonen

Musim lalu, sebenarnya FC Santa berpartisipasi pada divisi kedua Liga Finlandia yang bernama Kakkonen. Namun, karena terlalu “baik hati”, FC Santa “rela” hanya menang dua kali dalam 22 pertandingan dan “dihadiahi” dengan 104 gol oleh lawan-lawannya. Musim ini, yang baru menyelesaikan babak penyisihan grup, FC Santa berhasil menjadi runner-up.

Sumber keuangan klub yang bermarkas di Rovaniemen Keskuskenttä dengan kapasitas empat ribu tempat duduk ini murni berasal dari tiket dan penjualan suvenir bertema Natal.

Sinterklas, yang jika tidak sibuk dengan urusannya membaca surat dari anak-anak di kantornya, biasanya akan berjalan-jalan mengelilingi desa dan bermain dengan anak-anak yang ditemuinya di jalan. Saat jalan-jalan, Sinterklas akan menjadi pusat perhatian dari para wisatawan yang datang dari berbagai penjuru dunia dan biasanya akan mengajaknya berswafoto bersama.

Selepas itu, kegiatan rutin yang selalu dilakukannya adalah mengunjungi para pemain FC Santa yang sementara berlatih. Santa Claus sendiri merupakan ikon dari klub dengan warna khas merah dan putih tersebut. Setiap kali bermain di pertandingan resmi, pria gemuk berjenggot putih ini akan selalu berada di pinggir lapangan untuk memberi semangat kepada para pemain.

Saking tenarnya, FC Santa bahkan sering diundang oleh klub-klub di berbagai negara, kebanyakan saat mendekati hari Natal, untuk keperluan uji tanding sekaligus menularkan semangat Natal.

Masa depan FC Santa Claus

Riwayat klub ini tidak memperlihatkan niat dari manajemen FC Santa untuk mengembangkan klubnya dari segi kualitas, atau setidaknya bersaing untuk promosi ke divisi satu Liga Finlandia.

Dibentuknya klub ini dengan semua keceriaan Natal-nya tampaknya lebih ke alasan penyelarasan semangat ekowisata desa Rovaniemi itu sendiri, yang sudah terkenal sebagai kampung halaman Santa Claus zaman now.

Semangat klub ini akan selalu ada sampai kapanpun selama Santa Claus selalu berada dalam  hati seluruh anak-anak.

“Mengapa engkau memberikan emas kepada kami?” tanya pria miskin yang memergoki Nikolaus sedang melempar emas ke dalam rumahnya.
“Karena Anda membutuhkannya,” jawab Nikolaus.
“Tetapi mengapa kau melakukannya sembunyi-sembunyi?” tanya pria miskin itu sekali lagi.
“Karena memberi itu indah, jika hanya Tuhan saja yang mengetahuinya.”

Selamat menyongsong datangnya Natal dalam beberapa pekan mendatang, Tribes!

Author: Yves Vincent Muaya (@YvMuaya)