Eropa Jerman

Marcel Halstenberg, Mantan Penyerang Calon Bek Kiri Terbaik Jerman

Berbeda dengan sektor bek kanan, posisi bek kiri di tim nasional Jerman merupakan sesuatu yang benar-benar langka. Setelah era Paul Breitner yang legendaris itu, Jerman rasanya tidak lagi memiliki bek kiri yang memiliki kemampuan yang benar-benar spesial.

Carsten Ramelow lebih cocok bermain di posisi bek tengah atau gelandang bertahan, serupa dengan Dennis Aogo yang lebih moncer ketika dimainkan sebagai gelandang bertahan. Marcell Jansen sempat menunjukan bakat yang hebat, tetapi cedera terus menghampirinya. Begitu pula yang terjadi dengan para pemain lain seperti Marcel Schmelzer dan Jonas Hector. Marvin Plattendhart rasanya hanya andal dalam mengeksekusi tendangan bebas saja.

Masih segar dalam ingatan bagaimana ketika berhasil menjuarai Piala Dunia pada tahun 2014 lalu, Jerman menggunakan Benedikt Howedes di posisi tersebut. Maka, kemunculan Marcel Halstenberg yang memainkan debut ketika Jerman berhadapan dengan Inggris pada 10 November lalu, tentu menjadi angin segar. Harapan kini berada di pundak Halstenberg.

Ada dua hal besar yang membuat sosok seorang Marcel Halstenberg menjadi begitu spesial. Pertama, tingginya mencapai 186 sentimeter, tetapi Anda mesti mengetahui betapa lincah dan cepatnya Halstenberg ketika menggiring bola, dan mengobrak-abrik pertahanan lawan. Fullback bertubuh besar memang langka, karena biasanya para pemain yang bermain di posisi ini cenderung kecil dan ramping. Sosok Marcel Halstenberg setidaknya mengingatkan kita dengan bek kiri legendaris Italia, Giacinto Facchetti.

Selanjutnya adalah, posisi bek kiri ini ternyata terbilang baru ia mainkan. Pada permulaan kariernya, Halstenberg bermain sebagai penyerang. Terlahir di Laatzen, Hannover, Halstenberg kemudian memperkuat klub kebanggaan daerah kelahirannya, Hannover 96. Ia bermain sebagai penyerang di level akademi, lalu beberapa tahun setelahnya, ia kemudian bermain di sektor bek tengah. Di mana posisi baru ini kemudian membuat bakat Halstenberg memikat banyak klub-klub tidak hanya di Jerman tetapi juga di Eropa.

Halstenberg menolak tawaran-tawaran tersebut dan memilih untuk bermain di tim cadangan Borussia Dortmund. Ia beranggapan bahwa ia tidak ingin buru-buru pindah, dan justru membuat kariernya stagnan. Halstenberg ingin mematangkan diri terlebih dahulu sampai akhirnya ia berlaga di kompetisi level tertinggi.

Dalam sebuah wawancara kepada laman resmi Bundesliga, Halstenberg mengaku bahwa ia ingin proses keberjalanan kariernya berjalan dengan natural. Sehingga nanti, ia bisa benar-benar siap menunjukan yang terbaik ketika memang waktunya sudah tepat.

Sosok dibalik berpindahnya posisi Halstenberg ke posisi bek kiri di mana ia bermain saat ini adalah David Wagner, staf pelatih Dortmund saat itu, yang kini sudah menjadi manajer Huddersfield Town. Wagner dengan jeli melihat bahwa dengan pengalaman sebagai penyerang serta aspek defensif yang didapatkan ketika bermain sebagai bek tengah, membuat Halstenberg bisa menjadi bek kiri yang andal.

Sebuah telepon dari Joachim Löw yang mengubah segalanya

Karier Halstenberg kemudian berjalan sesuai keinginannya. Selepas bermain untuk tim cadangan Dortmund, ia kemudian bermain untuk FC St. Pauli di kompetisi level kedua sepak bola Jerman. Bermain impresif selama dua musim di sana, Halstenberg kemudian mendarat di RB Leipzig. Ia menjadi salah satu aktor yang membawa kesebelasan tersebut berhasil promosi ke Bundesliga.

Musim pertamanya di kompetisi level tertinggi sepak bola Jerman tersebut berjalan dengan baik. Halstenberg bermain 30 kali dan berhasil membawa RB Leipzig bercokol di peringkat kedua Bundesliga musim 2016/2017. Dan penampilan apiknya tersebut berlanjut di musim kompetisi kali ini. Hingga akhirnya panggilan untuk memperkuat timnas Jerman datang.

Halstenberg mengaku bahwa ketika teleponnya berdering pada puku 10:30 malam, dan ternyata sosok di ujung lain adalah Joachim Löw, pelatih timnas Jerman, ia kemudian segera mengangkatnya.

Dengan pasti, tanpa keraguan, Halstenberg menyanggupi panggilan untuk memperkuat Jerman dalam pertandingan persahabatan melawan Inggris. Ruben Loftus-Cheek memang tampil impresif dalam laga tersebut untuk Inggris, tetapi Marcel Halstenberg tampil luar biasa bagi kubu timnas Jerman.

Baca juga: Ruben Loftus-Cheek Punya Nyali

Satu tahun setelah bertanding untuk pertama kalinya di Bundesliga, Marcel Halstenberg kini berada di jangkauan yang memungkinkannya bermain di Piala Dunia tahun 2018 mendatang. Sebuah telepon dari Joachim Löw yang kemudian membuat nama Marcel Halstenberg dikenal publik sepak bola secara global.

Ingat-ingat namanya, karena bisa jadi Marcel Halstenberg akan tampil cemerlang di Piala Dunia tahun depan.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia