Eropa Jerman

Felix Götze, Bakat Terbaru Bayern München

Bagi Jürgen Götze, seorang profesor elektro asal Bavaria, tentu awalnya ia tidak menyangka bahwa ketiga putranya akan menjadi pesepak bola. Jürgen memang senang menyaksikan FC Bayern sebagai tim kebanggaan tempat tinggalnya, atau Borussia Dortmund, klub asal universitas Jürgen kini mengajar, UT Dortmund. Tetapi nasib ketiga putranya tentu tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Si putra sulung, Fabian, nasibnya memang tidak terlalu baik di level profesional. Padahal di level akademi, Fabian Götze dikenal sebagai pemain belakang yang tangguh. Sementara putra kedua, Mario, bisa jadi yang paling membanggakan. Bukan saja karena Mario berhasil bermain di dua tim favorit Jürgen, FC Bayern dan Borussia Dortmund, tapi juga karena Mario adalah pahlawan negara ketika ia mencetak gol tunggal di partai final Piala Dunia 2010.

Dan kini, si bungsu Felix, siap menyusul abang-abangnya.

Felix lahir berbeda enam tahun setelah Mario. Sama seperti semua putra Jürgen Götze, Felix lahir di Memmingen, sebuah kota kecil yang nyaman di selatan Bavaria. Dan sama seperti abang-abangnya, Felix memulai karier di akademi Borussia Dortmund.

Faktor yang disebabkan karena sang ayah berkerja di kota Dortmund. Felix sendiri memilih posisi bek tengah, tetapi ia juga bisa saja dimainkan sebagai gelandang bertahan.

Ketika kepindahan Mario yang menghebohkan dari Dortmund ke FC Bayern pada tahun 2013 terjadi, Felix yang bermain di tim U-16 Dortmund pun menginginkan hal yang sama. Namun keinginan tersebut tidak terlaksana karena Die Borussien tentu tidak ingin kehilangan dua bakat hebat sekaligus. Setahun selanjutnya, tepatnya setelah Mario mencetak gol di final Piala Dunia, Felix kemudian bergabung ke tim U-17 FC Bayern.

Selalu tidak mudah untuk memiliki status sebagai saudara pemain hebat. Apalagi ketika Anda merupakan adik dari seorang pemain terkenal dan sempat disebut sebagai pahlawan negara di sepak bola. Tetapi Felix Götze sepertinya tidak akan bernasib sama seperti Felix Kroos, Jonah Hummels, atau Tobias Schweinsteiger. Felix punya banyak potensi untuk menjadi pemain hebat seperti kakaknya, Mario.

Bertinggi badan 185 sentimeter bahkan ketika usia belum mencapai 20 tahun, Felix Götze sudah dikenal sebagai bek tangguh sejak muda. Kepribadiannya juga dianggap berkarakter. Felix bahkan dinilai sangat percaya diri ketika ia melakukan tugasnya sebagai penendang pertama di kejuaraan nasional usia muda.

FC Bayern U-19 memang kalah adu penalti pada pertandingan final tersebut, tetapi kesiapan Felix untuk maju sebagai eksekutor pertama patut diacungi jempol. Ia tampil luar biasa sepanjang kompetisi. Felix juga bermain di UEFA Youth League, sayang ia tak mampu membawa FC Bayern melaju jauh.

Di kompetisi musim 2016/2017 lalu, Felix Götze sudah dua kali dipanggil ke tim utama oleh Carlo Ancelotti. Mengingat Holger Badstuber yang sudah dilepas dan Mehdi Benatia yang sepertinya akan dipermanenkan statusnya oleh Juventus, ada kans besar bagi Felix Götze untuk menunjukkan kemampuannya dan bermain di tim utama FC Bayern.

Hermann Gerland, Direktur Akademi FC Bayern, menyebut Felix sebagai “pemain yang sangat bertalenta”. Tentu kita berharap Felix Götze bisa sukses dalam kariernya dan tidak cepat layu seperti sang abang, Mario. Karena suatu hari dulu, sebelum dirundung cedera misterius dan karier yang stagnan di Bayern, Mario Götze pun sempat mendapatkan pujian sebagai “bakat terbaik yang pernah diproduksi Jerman”.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia