Suara Pembaca Eropa

Menantikan Kebangkitan Holger Badstuber

Setiap kali Holger Badstuber cedera, publik seringkali membanding-bandingkannya dengan Sebastian Deisler. Keduanya memang memiliki beberapa persamaan. Yang pertama, sama-sama sempat menjadi pemuda harapan bangsa ketika mulai muncul di panggung Bundesliga.

Franz Beckenbauer pernah memuji Deisler setinggi langit. Menurut der kaiser, Deisler merupakan pemain dengan kondisi fisik dan teknik terbaik di Jerman pada masanya. Sementara pujian bagi Badstuber datang dari Louis van Gaal, pelatih yang memberinya kesempatan debut di Bundesliga. Van Gaal berpendapat bahwa Badstuber adalah bek dengan kaki kiri terbaik di Jerman.

Namun sayang, karier keduanya sering terganggu oleh hantu cedera. Bahkan Deisler tidak hanya mengalami luka fisik, tapi juga luka hati. Ia mengalami depresi mulai tahun 2003, setahun setelah kepindahannya ke Bayern München. Deisler merasakan tekanan publik sepak bola Jerman yang begitu besar diarahkan pada dirinya. Belum lagi tuntutan dari klub yang menurutnya selalu menginginkan dirinya tampil hebat.

Deisler lelah. Ia pun memutuskan pensiun pada Januari 2007 ketika usianya masih 27 tahun. Katanya ketika itu, “Semua kegembiraan dan sukacita telah hilang dari permainan saya. Saya tidak mau melanjutkan siksaan ini lagi.”

Keadaan semacam ini yang terkadang dikhawatirkan suporter juga bisa terjadi pada Holger Badstuber.Namun sejauh yang saya pantau, Badstuber adalah tipikal seorang petarung. Berulang kali ia dihajar cedera, berulang kali pula ia bangkit. Dan pada Januari 2017, ia kembali menunjukkan mentalitas pantang menyerahnya.

Jika sepuluh tahun silam, Deisler memutuskan mengakhiri kariernya sebagai pemain profesional, Badstuber, yang saat ini kebetulan juga berada pada usia 27 tahun, memutuskan untuk bangkit kembali.

Ia ingin mendapatkan kesempatan untuk menjalani pertandingan demi pertandingan di level tertinggi. Sebuah impian yang sayangnya belum bisa ia dapatkan lagi di Bayern, klub yang sudah menjadi tempatnya bernaung sejak usia 13 tahun. Ancelotti masih lebih memercayakan duet di lini tengah pertahanan kepada Javi Martinez dan Mats Hummels. Jerome Boateng juga akan segera pulih dari cedera. Harapannya masuk tim inti semakin kecil. Hingga sejauh ini, Badstuber hanya diberi kesempatan tiga kali bermain di separuh musim 2016/2017.

Badstuber pun memutuskan untuk pergi sebagai pemain pinjaman ke Schalke 04. Menurut Badstuber, Schalke merupakan klub yang lapar akan kesuksesan dengan banyak pemain muda potensial. Ia juga sangat menghormati pelatih anyarnya, Markus Weinzierl.

Sebelumnya sempat beredar rumor bahwa Pep Guardiola juga menginginkan dirinya di Manchester City. Namun Badstuber sendiri dikabarkan tidak menyukai Pep Guardiola, yang dianggap tidak terlalu peduli terhadap dirinya, khususnya ketika sedang menjalani proses pemulihan dari cedera.

Sejauh ini, Schalke terbukti menjadi tempat yang tepat bagi dirinya. Belum dua bulan berada di klub asal Gelsenkirchen tersebut ia sudah tampil di tiga pertandingan Bundesliga. Salah satunya adalah melakoni pertandingan tandang kontra klub lamanya, FC Bayern Munchen.

Pada laga tersebut, penampilannya begitu gemilang. Ia mampu mengunci pergerakan para pemain depan Bayern termasuk temannya sejak di tim Bayern junior, Thomas Müller. Pertandingan berakhir imbang 1-1. Saat ini Schalke berada di papan tengah Bundesliga dan masih punya harapan untuk menerobos masuk ke enam besar agar bisa lolos ke kompetisi Eropa musim depan.

Tidak hanya itu, bersama Schalke, Badstuber juga saat ini bisa kembali mentas di Eropa. Ia turun sebagai pemain pengganti kala Schalke menjamu PAOK Salonika. Schalke unggul secara agregat dan terus melaju di Liga Europa.

Schalke pun masih memiliki asa untuk menjadi juara di DFB Pokal. Mereka akan menghadapi Bayern dalam lanjutan kompetisi tersebut pada awal Maret 2017.

Terlalu dini memang membayangkan karier Badstuber akan kembali mentereng seperti dulu. Apalagi kalau bicara soal kemungkinan kembali dipanggil ke tim nasional serta bermain di Piala Dunia dan Piala Eropa, seperti yang pernah dilakoninya pada tahun 2010 dan 2012. Masih jauh.

Ia jelas butuh waktu untuk bisa tampil lagi di puncak permainannya. Sejak menjalani debut pada musim 2009/2010, serentetan cedera yang menghampiri dirinya telah menghambat perkembangan permainannya di atas lapangan hijau.

Transfermarkt mencatat delapan cedera telah ia alami sejauh ini. Yang paling parah adalah cruciate ligament rupture yang dialaminya pada Desember 2012. Butuh setidaknya 19 bulan baginya untuk bisa kembali merumput pascacedera itu.

Menit demi menit pertandingan akan sangat berharga bagi pemulihan permainan Badstuber. Semoga saja di tengah jalan, cedera tak kembali menyapanya. Karena jika itu terjadi, saya membayangkan ia akan duduk di sebuah konferensi pers dan mengulang pernyataan Deisler, “Saya lelah. Saya lebih baik pensiun saja.”

Author: Bram Sitompul (@brammykidz)
Pemain sayap kiri. Penikmat Bundesliga. Penulis buku “Bayern, Kami Adalah Kami”