Eropa Jerman

Werner dan Forsberg, Duo Terbaik Bundesliga 1

Lupakan sejenak fakta RB dari RasenBallsport Leipzig tak ubahnya kamuflase merek minuman berenergi ternama, Red Bull. Di balik segala ambisi yang diusungnya, satu kebijakan klub asal Jerman Timur ini patut untuk diapresiasi. Meski didukung finansial memadai, Leipzig tak latah jor-joran dalam merekrut pemain.

Alih-alih mendatangkan bintang top, klub berjuluk Die Bullen ini lebih suka meminang para pemain muda yang bisa mekar bersinar di Red Bull Arena. Salah satunya adalah Timo Werner. Penyerang yang baru berusia 21 tahun itu kini menjelma jadi predator lokal terbaik di Bundesliga 1 dengan torehan 19 gol.

Werner yang sempat kesulitan beradaptasi sebagai ujung tombak di klub masa kecilnya, VfB Stuttgart, mengalami momentum kebintangannya bersama Leipzig musim ini. Teranyar dalam laga di kandang Hertha Berlin, Sabtu (6/5) malam, peraih gelar Pemain Muda U-17 Jerman Terbaik tahun 2013 itu sukses cetak brace.

Imbasnya Werner kini tercatat sebagai pemain Jerman kedua yang sukses mencetak lebih dari 18 gol pada usia 21 tahun sejak Dieter Mueller di musim 1974/1975. Bahkan dalam perburuan gelar Torjaeger-Kanone atau top skor Bundesliga 1, dia hanya kalah dari trio legiun asing, Robert Lewandowski, Pierre-Emerick Aubameyang, dan Anthony Modeste.

Simbiosis mutualisme

Di balik kegemilangan Werner di depan gawang lawan musim ini, hadir sosok pemain tengah Leipzig, Emil Forsberg. Raja asis di Bundesliga 1 sejauh ini tersebut jadi penyuplai paling konsisten untuk sang predator baru. Bahkan tak hanya Werner yang kerap mendapat suplai bola dari Forsberg.

Sejauh ini keduanya terlibat langsung dalam 10 gol Leipzig. Jumlah ini cukup jauh mengungguli duo andalan Bayern Muenchen, Arjen Robben dan Robert Lewandowski. Robben tercatat baru memberikan tujuh asis untuk pemain yang akrab disapa Lewy tersebut.

Sementara torehan 10 gol duo Werner-Forsberg sejajar dengan bintang Borussia Dortmund, Ousmane Dembele dan Aubameyang. Namun, torehan duo Leipzig ini terasa lebih spesial. Alasannya adalah simbiosis mutualisme dan distribusi asis yang cukup merata bagi keduanya.

Sejauh ini Forsberg sukses menjadi penyuplai enam gol Werner di Bundesliga 1. Sebaliknya, Werner mencatatkan empat asis musim ini untuk gol Forsberg. Kejelian Forsberg dalam membaca pergerakan Werner jadi salah satu kunci kesuksesan keduanya.

Seperti diketahui, Werner bukanlah sosok tinggi besar yang hanya menunggu di kotak penalti. Sejak memperkuat Stuttgart, senjata utamanya adalah kecepatan dan stamina prima untuk mengobrak-abrik pertahanan lawan. Sementara itu efektivitas permainan ditunjukkan Forsberg meski tak memuncaki rataan umpan terbanyak per laga, 16 asis sudah dibukukan.

Kini, Werner dan Forsberg bersiap mendobrak dominasi Robben-Lewandowski, atau bahkan Marco Reus-Aubameyang. Selain itu kerja sama keduanya juga diharapkan dapat terus berlanjut di kompetisi Eropa mengingat Leipzig sudah dipastikan bakal tampil di Liga Champions musim depan.

Berbicara soal debutan di Liga Champions, Leicester City sukses tampil mengejutkan musim ini. Sebelum berlaga di kompetisi tertinggi benua biru itu, The Foxes juga diwarnai kerja sama duet maut winger-striker, Riyad Mahrez dan Jamie Vardy. Apakah Forsberg-Werner akan mengikuti duet keduanya?

Author: Perdana Nugroho
Penulis bisa ditemui di akun Twitter @harnugroho