Sempat tertinggal 0-1 di babak pertama, Persipura Jayapura akhirnya secara dramatis mengungguli Arema FC dengan skor 3-1 di Stadion Mandala, Jayapura. Lanjutan pekan ke-31 Go-Jek Traveloka Liga 1 ini juga semakin menegaskan beruntungnya Mutiara Hitam memiliki anak muda bernama Osvaldo Haay.
Valdo, sapaan Osvaldo, masuk dalam seleksi tahap kedua tim nasional Indonesia U-22 dan pelatih Luis Milla Aspas memproyeksikan dirinya sebagai fullback kiri. “Saya juga tidak tahu, mungkin karena coach (Milla) lihat dari pertandingan terakhir,” bukanya kepada Goal Indonesia.
Pelatih Persipura sebelumnya, Angel Alfredo Vera, memang terakhir memainkannya sebagai bek kiri karena kebutuhan tim saat Piala Presiden 2017 lalu. Milla pun melihat aksi Osvaldo di posisi yang asing baginya itu. “Waktu itu kakak Ruben (Sanadi) cedera, jadi saya dicoba sebagai bek kiri.
“Bek kiri sebenarnya tidak terlalu nyaman, tapi saya terus berusaha dan terus berlatih. Saya pernah main di wing kiri, wing kanan, playmaker. Dulu pernah juga main sebagai wingback kanan,” cerita pemuda kelahiran 1998 tersebut soal posisi yang pernah ia mainkan.
Kurang dari dua tahun sejak ditemukan Persipura dari ajang tarkam (tarikan kampung), Osvaldo terus diberi kepercayaan dan penampilannya jarang mengecewakan. Claudio Barcelos de Jesus punya andil untuk karier Osvaldo karena mengamatinya di tarkam.
“Pertama saya main buat Persipura di Piala Jenderal Sudirman, awalnya hanya tarkam-tarkam saja di Jayapura. Pertama bisa masuk Persipura langsung di Piala Jenderal Sudirman itu. Waktu itu sedang ikut tarkam saja, terus dipantau dari tim Persipura, kemudian ikut seleksi dan saya masuk,” urainya.
Seperti anak-anak Papua lainnya, sepak bola bisa membawa keyakinan tersendiri untuk Osvaldo. Kakak dari Osvaldo, Jefry Haay, juga berkarier sebagai pesepak bola dan terakhir membela Barito Putera. Namun, orang tua Valdo ternyata sempat ingin anaknya itu memilih profesi lain.
Pada laga kemarin siang, tim Mutiara Hitam tertinggal 0-1 hingga menit ke-82, sebelum akhirnya mengamuk dan mencetak tiga gol dalam kurun waktu delapan menit. Kecolongan di babak pertama terjadi akibat Boaz Solossa dan kawan-kawan terlalu asyik menyerang. Melalui suatu serangan balik, Arema berhasil masuk ke kotak penalti Persipura sehingga memaksa Addison Alves melakukan sebuah pelanggaran.
Pelanggaran yang terjadi pada menit ke-41 itu pun berefek gol tim tamu yang dicetak Ahmet Atayev dari titik penalti. Skor 0-1 ini pun bertahan hingga akhir babak pertama. Pada babak kedua, Persipura berusaha keras mengejar ketertinggalan. Pelatih Wanderley Junior memasukkan Marinus Wanewar dan Ferinando Pahabol untuk meningkatkan intensitas serangan.
Meski demikian, beberapa peluang tim tuan rumah berhasil digagalkan kiper Arema, Utam Rusdiana. Persipura sebenarnya sempat juga memperoleh hadiah penalti, tapi Boaz Solossa gagal melakukan eksekusi dengan baik. Bola tendangannya hanya membentur tiang gawang lawan.
Tertinggal 0-1 hingga menit pertandingan memasuki angka 80 tak membuat Persipura frustrasi. Usaha mereka akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-82. Boaz yang berlari cepat dari sisi kiri melepaskan umpan mendatar ke depan gawang Utam. Bek Arema, Bagas Adi Nugroho, berusaha menghalau bola tapi mengarah masuk ke gawang Utam Rusdiana.
Dua gol pembalik keadaan kemudian tercipta berkat gol Marinus di menit ke-86 dan gol ketiga dari Osvaldo yang tercipta pada injury time sekaligus mengunci kemenangan 3-1 anak-anak Mutiara Hitam atas tamunya dari Jawa Timur tersebut.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.