Nasional Bola

Di Jawa Timur, Arema FC ‘hanya’ Lebih Baik dari Persegres Gresik

Stadion Kanjuruhan akhirnya kembali bergemuruh. Satu gol yang masing-masing dicetak oleh Arthur Cunha dan Cristian Gonzales, membuat kesebelasan berjuluk Singo Edan ini menang atas tamunya, Persegres Gresik United, dalam lanjutan pekan ke-31 Go-Jek Traveloka Liga 1.

Hasil ini merupakan kemenangan pertama Arema FC dalam tiga laga kandang terakhir, setelah sebelumnya tertahan imbang dengan skor 1-1 saat berjumpa Persija Jakarta dan PS TNI. Kemenangan ini juga menjadikan Arema tak terkalahkan dalam tiga pekan terakhir, tapi itu tak cukup untuk menyelamatkan status mereka sebagai salah satu tim terburuk di Jawa Timur.

Pertandingan antara Arema FC dan Persegres tadi malam (25/10) adalah partai terakhir dari rangkaian derbi Jawa Timur (Jatim) di Go-Jek Traveloka Liga 1, yang melibatkan empat tim. Selain Arema FC dan Persegres, dua tim lain dalam “kompetisi mini” ini adalah Madura United dan Persela Lamongan.

Dari enam laga bertajuk derbi Jatim musim ini, Madura United keluar sebagai yang terbaik dengan perolehan 13 poin. Laskar Sapeh Kerrab hanya dua kali gagal menang, yakni saat takluk 0-2 di tangan Persela Lamongan dan imbang 1-1 melawan Arema FC. Semuanya di putaran pertama.

Di posisi kedua, bercokol Persela Lamongan yang menghuni peringkat 11 klasemen sementara. Meski posisi Laskar Joko Tingkir lebih banyak berkutat di papan tengah serta bawah klasemen, tetapi mereka adalah yang terproduktif di Jawa Timur. Total ada 16 gol yang mereka lesatkan ke tim satu provinsi musim ini, yang sembilan di antaranya dicetak ke gawang Persegres.

Hebatnya lagi, Persela merupakan satu-satunya tim yang mengakhiri pertandingan dengan clean sheet di derbi Jatim musim ini. Itu terjadi di putaran pertama, dengan mengalahkan Arema FC 4-0, Madura United 2-0, dan Persegres juga dengan skor 2-0.

Kemudian, dua tim tersisa di “klasemen Jawa Timur” ini adalah Arema FC dan Persegres, yang bisa ditebak siapa yang menempati peringkat ketiga dan keempat.

Arema FC, tim yang menjadi kandidat juara di awal musim, menempati peringkat ketiga dengan 10 poin, dan defisit satu gol. Kekalahan empat gol tanpa balas dari Persela menjadi penyumbang terbanyak dalam defisit gol ini, disusul dua gol yang masing-masing bersarang saat melawan Persegres di putaran pertama, dan Madura United di paruh kedua.

Lalu, Persegres yang menempati dasar klasemen menjadi lumbung gol sesama tim Jawa Timur dengan jumlah kemasukan 20 kali. Laskar Joko Samudro menjadi satu-satunya kesebelasan yang kebobolan dua digit gol, sedangkan Persela menjadi tim dengan pertahanan terbaik di Jawa Timur karena hanya kemasukan 5 gol di laga derbi.

Jawa Timur merupakan provinsi di Indonesia yang terkenal sebagai salah satu kekuatan terbesar di kompetisi domestik. Setiap musimnya, kerap sekali tim-tim dari provinsi ini termasuk dalam kandidat juara, termasuk Arema FC. Namun, sangat disayangkan musim ini performa mereka turun sangat drastis.

Dengan materi pemain yang bertabur bintang dan basis suporter yang besar, nyatanya musim ini Arema FC hanya lebih baik dari tim yang sudah dipastikan terdegradasi jauh-jauh hari sebelum kompetisi selesai.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.