Jelang berakhirnya Go-Jek Traveloka Liga 1, sejumlah tim semakin bernafsu memburu target masing-masing. Mulai dari kesebelasan yang berburu gelar juara, hingga tim-tim yang saling sikut untuk menghindari turun kasta, semuanya bertekad menampilkan performa terbaik di tiga laga tersisa.
Untuk mewujudkan target-target tersebut, sebuah tim tidak bisa hanya mengandalkan satu pemain saja. Biasanya, ada tiga pemain yang menjadi poros utama klub tersebut, dan mereka bermain rutin tiap pekannya. Berikut ini adalah barisan trio terbaik di Go-Jek Traveloka Liga 1 menurut kami, disertai julukan yang kami sematkan pada mereka:
Trio FCB (Marcos Flores, Sylvano Comvalius, Irfan Bachdim)
FCB di sini bukan FC Barcelona maupun FC Bayern, melainkan trio di lini serang Bali United. Ketiganya merupakan trio dengan jumlah gol terbanyak yaitu 48 gol, dan sudah menyumbang 24 asis. Mirip memang dengan Bayern dan Barcelona yang terkenal sebagai juragan gol di liganya masing-masing, hadirnya trio FCB di atas lapangan adalah jaminan gol bagi Serdadu Tridatu
Trio SAS (Ilija Spasojević, Ilham Udin Armaiyn, Paulo Sérgio)
Eiitss…para pendukung Liverpool jangan berbahagia dulu, karena SAS di sini bukan Sturridge and Suárez, melainkan Spaso, Armaiyn, dan Sérgio. Tiga nama belakang dari tiga juru gedor utama Bhayangkara FC musim ini. Meski baru terbentuk di putaran kedua, ketiganya langsung panas dengan membawa The Guardian memuncaki klasemen sementara. Total ketiganya telah mencetak 23 gol bagi tim asuhan Simon McMenemy.
Trio Corpri (Matias Cordoba, Douglas Packer, Rizky Pora)
Apa persamaan Korpri dan Corpri? Organisasi yang disebut pertama adalah wadah perkumpulan para pegawai negeri di Indonesia, sedangkan Corpri (Cordoba, Packer, Rizky) adalah wadah perkumpulan sumber gol dari Barito Putera. Berposisi sebagai gelandang, ketiganya menjelma sebagai pusat serangan Laskar Antasari. Hingga pekan ke-31, Rizky Pora menjadi yang tersubur dengan 9 gol, diikuti Douglas Packer dengan 6 gol, dan Matias Cordoba menjadi raja operan terbanyak di Liga 1.
Trio PSG (Peter Odemwingie, Slamet Nurcahyo, Bayu Gatra)
Tak ingin kalah dengan Bali United, Madura United juga membentuk trio serupa dengan nama klub papan atas Eropa. PSG yang merupakan singkatan dari Peter, Slamet, dan Gatra, sangat menggila di putaran pertama dan berjasa besar membawa Laskar Sapeh Kerrab mengakhiri paruh musim di peringkat pertama. Sayangnya, trio ini sedikit terpecah di putaran kedua karena Odemwingie cedera panjang.
Trio PSM (Willem Jan Pluim, Ferdinand Sinaga, Marc Klok)
Serupa dengan Bali United dan Madura United, tim papan atas lainnya, PSM Makassar, juga memiliki trio dengan singkatan nama klub. Hebatnya, singkatan dari Pluim, Sinaga, dan Marc membentuk nama PSM, klub yang mereka bela musim ini. Mulai terbentuk sejak putaran kedua setelah kembalinya Ferdinand ke tim utama, trio PSM telah menyumbang 42 persen gol Juku Eja.
Trio Chemara (William Pacheco, Maman Abdurrahman, Andritany Ardhiyasa)
Tidak hanya dari lini tengah dan depan, trio tangguh juga dapat terbentuk di lini belakang, seperti yang dimiliki Persija Jakarta. Chemara yang merupakan akronim dari Pacheco, Maman, dan Andritany, menjadi pelindung pertahanan Macan Kemayoran, layaknya pohon cemara yang melindungi siapapun yang berteduh di bawahnya dari paparan sinar matahari. Berkat adanya trio Chemara, Persija menjadi tim dengan jumlah kebobolan terminim, yaitu hanya 22 gol dari 31 laga.
Trio Asoy (Addison Alves, Boaz Solossa, Osvaldo Haay)
Tribes ingat dengan lagu grup band Naif yang berjudul Mobil Balap? Di bagian reff-nya terdapat lirik “asoy geboy ngebut di jalanan”, dan hal serupa juga dilakukan trio Persipura ini. Bedanya, Asoy yang merupakan akronim dari nama belakang Addison, Boaz, dan Osvaldo, melakukan “aksi kebut-kebutannya” di atas lapangan hijau, yang berujung pada banyaknya gol bagi Mutiara Hitam.
Trio BBM (Beto Goncalves, Tijani Belaïd, Hilton Moreira)
Apapun jenisnya, BBM (bahan bakar minyak) sangat dibutuhkan untuk menyalakan mesin kendaraan bermotor, begitu pula dengan BBM (Beto, Belaïd, Moreira) yang dimiliki Sriwijaya FC ini. Ketiganya merupakan pendulang gol utama Laskar Wong Kito dengan jumlah 27 gol. Khusus untuk sang marquee player, Tijani Belaid, ia adalah kreator gol andal yang sejauh ini telah mengukir 9 asis.
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.