Nasional Bola

Pembuktian Douglas Packer bagi Barito Putera

Jelang bergulirnya kompetisi Go-Jek Traveloka Liga 1 musim ini, khalayak pencinta sepak bola nasional dikejutkan oleh berita kedatangan gelandang asal Brasil yang sempat bermain untuk Juventus, Douglas Ricardo Packer. Adalah klub kebanggaan masyarakat Banjarmasin, Barito Putera, yang merekrut pemain berumur 30 tahun ini dengan status marquee player.

Oleh pelatih Barito, Jacksen F. Tiago, Douglas diproyeksikan untuk menjadi dinamo permainan dari sektor tengah guna membantu pekerjaan Matias Jesus Cordoba dalam memanjakan barisan penyerang macam Willian Lira Sousa dan Yongky Aribowo.

Namun di awal musim, performa yang ditunjukkan Douglas sama sekali jauh dari kata memuaskan. Bartman, pendukung fanatik Barito, sempat melontarkan kritik tajam terkait performa buruk Douglas tersebut.

Sadar bahwa penampilannya belum membuat publik Kalimantan Selatan puas, Douglas pun terus memacu dirinya supaya lebih cepat beradaptasi sehingga lebih mudah menyatu dengan pola permainan Barito. Di sisi lain, Jacksen pun terus memberi kepercayaan kepada pemain yang mengawali karier sepak bolanya bareng klub Ipatinga tersebut.

Pelan tapi pasti, buah dari kerja kerasnya selama latihan dan kepercayaan yang senantiasa diberikan Jacksen kepadanya, mulai menampakkan hasil positif. Performa dari gelandang bernomor punggung 80 ini semakin menunjukkan progresi, khususnya dalam sejumlah laga terakhir Barito.

Bersama Cordoba, Fajar Handika, Paulo Sitanggang, dan Rizky Rizaldi Pora, Douglas membentuk sebuah kesatuan yang padu, tangguh, dan kreatif di lini tengah, sehingga mesin permainan Barito dapat terus melaju sekaligus tak mudah diantisipasi oleh lawan.

Salah satu komponen yang bisa dijadikan justifikasi meningkatknya performa Douglas tatkala merumput adalah jumlah gol yang sanggup dibukukannya dalam beberapa laga pamungkas bersama Laskar Antasari.

Dalam rentang tujuh partai terakhir di ajang Go-Jek Traveloka Liga 1, Douglas sanggup melesakkan empat buah gol. Masing-masing dibuatnya ke gawang Sriwijaya FC (10/9), Persegres Gresik United (17/9), Semen Padang (25/9), dan Pusamania Borneo FC (1/10). Mantapnya lagi, rasio kemenangan yang diperoleh Barito pada saat Douglas mencetak gol justru meningkat. Satu-satunya laga dari keempat pertandingan tersebut yang berakhir tragis bagi Laskar Antasari hanya saat bertandang ke Gresik.

Situasi ini pun setidaknya semakin membuktikan bahwa kehadiran Douglas berikut gol-gol yang muncul dari kaki ataupun kepalanya memiliki esensi yang cukup tinggi, setidaknya dalam urusan mengumpulkan poin. Lebih lanjut, investasi kubu Barito terhadapnya pun tidak nampak sia-sia.

Membaiknya penampilan Douglas ini pun sangat membantu progresi Barito di papan klasemen sementara. Hingga pekan ke-27, anak asuh Jacksen kini semakin nyaman berada di peringkat kedelapan dengan koleksi 41 poin atau sama dengan kepunyaan Arema FC yang berada satu tingkat di atas mereka.

Bila sanggup menjaga konsistensi permainannya seperti saat ini, bukan tidak mungkin Douglas akan dapat membawa Barito merangsek ke posisi enam besar dan mungkin saja, finis sebagai tim dengan peringkat tertinggi dari wilayah Kalimantan.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional