Eropa Italia

Rodrigo Palacio yang (Ternyata) Belum Habis

Sebagai manusia normal, semakin bertambahnya usia kerapkali membuat kemampuan seseorang mengalami regresi alias penurunan. Hal ini pun terjadi di kalangan pesepak bola dunia yang profesionalitas dan totalitasnya tak patut diragukan. Dengan semakin menuanya usia, kemampuan olah bola dan hal-hal teknis lainnya pun ikut berkurang.

Kondisi ini pula yang tengah dirasakan oleh mantan penyerang Internazionale Milano berkebangsaan Argentina yang kini bermain untuk Bologna, Rodrigo Palacio. Di sepanjang musim kompetisi Serie A 2016/2017 lalu, kesempatan bermain yang Palacio dapatkan memang semakin sedikit dibanding sebelumnya.

Secara keseluruhan, musim kemarin Palacio hanya turun di 20 pertandingan pada seluruh ajang (Serie A, Piala Italia dan Liga Europa) yang diikuti Inter. Menit bermain yang diperoleh lelaki berjuluk El Trenza itu pun hanya 767 menit. Tak heran jika produktivitasnya juga terjun bebas karena cuma sanggup mencetak 2 gol.

Tren negatif yang diperlihatkan Palacio itu melahirkan kritik tajam dari Interisti dan pihak manajemen. Secara terus terang, mereka pun menyebut jika kemampuan Palacio sudah habis dan tidak layak untuk mendapat perpanjangan kontrak. Durasi kerja eks penggawa Genoa ini sendiri di Stadion Giuseppe Meazza berakhir tepat di bulan Juni 2017 kemarin.

Usai lepas dari Inter, ada sejumlah klub yang dikait-kaitkan dengan Palacio. Antara lain Boca Juniors, Bologna, dan juga Genoa. Namun dari tiga kesebelasan tersebut, lelaki berumur 35 tahun ini menjatuhkan pilihannya kepada Bologna. Kontrak singkat berdurasi satu musim pun ditandatangani Palacio untuk bisa merumput di Stadion Renato Dall’Ara.

Bologna sendiri meminang Palacio dengan kesadaran tinggi. Pihak manajemen dan juga allenatore I Rossoblu, Roberto Donadoni, berpendapat jika pengalaman segudang dan kemampuan serbabisa Palacio dalam bermain masih amat berguna untuk tim, misalnya saja jadi tandem Mattia Destro di lini serang.

Walau sempat menjadi opsi kedua di lini depan Bologna pada momen awal musim kompetisi 2017/2018, secara perlahan Palacio berhasil membuktikan kelasnya di hadapan Donadoni sehingga mendapat kepercayaan lebih.

Dirinya pun mulai diintegrasikan Donadoni secara lebih sering ke dalam tim. Terlebih fleksibilitas Palacio di lini depan juga membuat sang pelatih bisa menurunkan Palacio di beberapa posisi berbeda di lini serang. Situasi itu sendiri dimanfaatkan dengan maksimal oleh Palacio.

Jika di musim kemarin dirinya tak sekalipun berhasil mencetak gol di kompetisi Serie A, kini Palacio bahkan sudah mengemas 2 gol yang masing-masing dibukukannya ke gawang Fiorentina (16/9) dan Genoa (30/9). Gol yang diciptakan Palacio ke gawang Genoa juga menggaransi poin penuh untuk klub barunya.

Meski kecepatan larinya mulai berkurang, namun etos kerja dan insting mencetak gol Palacio tampak belum sepenuhnya habis. Dua instrumen ini pulalah yang membuat Palacio kini seperti terlahir kembali dan bakal membuktikan kepada khalayak jika dirinya tetap kompetitif.

Asal tak terganggu cedera, konsisten, dan terus mendapat kepercayaan Donadoni, bukan tidak mungkin jika menit bermain yang didapat Palacio di partai-partai selanjutnya bakal terus bertambah sehingga namanya akan lebih sering digemakan pendukung Bologna karena mampu mencetak gol-gol krusial bagi perjalanan I Rossoblu musim ini.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional