Eropa Inggris

Eden Hazard dan Pembuktian Sepanjang Laju Waktu

Bersama N’Golo Kante, nama Eden Hazard termasuk ke dalam daftar 30 pemain nominasi untuk gelar Ballon d’Or. Hazard akan bersaing dengan pemain-pemain dari “dunia lain” seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Masih ada nama Neymar dan Robert Lewandowski di dalam daftar tersebut. Apakah Hazard akan memenangi gelar tersebut?

Jujur saja, jawabannya adalah tidak.

Selama masih ada Messi dan Ronaldo di dalam daftar nominasi pemain terbaik, hampir semua pemain akan sulit menjadi pemenang. Ronaldo sangat penting bagi Portugal yang memenangi Piala Eropa. Ia juga begitu vital dalam usaha Real Madrid menjadi klub pertama yang berhasil mempertahankan gelar juara Liga Champions. Dan Messi? Mau bagaimana lagi? Messi adalah Messi.

Meski Neymar dan Lewandowski, atau Gianluigi Buffon yang ikonik, atau Kylian Mbappe yang sensasional, dua besar akan tetap milik Messi dan Ronaldo. Oleh sebab itu, meski punya peran besar dalam keberhasilan Chelsea musim lalu, Hazard masih akan sulit menjadi pemenang gelar pemain terbaik di dunia.

Lantas, apa makna masuk nominasi Ballon d’Or bagi Hazard?

Tak perlu diragukan apabila ia pemain luar biasa. Hazard, pemain asal Belgia tersebut, merupakan satu dari sedikit pemain yang bisa mengubah arah pertandingan dengan satu aksi menyerang saja. Kreativitasnya bukan saja kelebihan, namun senjata. Dan bagi The Blues dan Belgia, Hazard adalah pemain yang harus selalu ada.

Maka, makna Ballon d’Or adalah sebuah pertanda bagi Hazard untuk terus membuktikan diri. Sebuah makna bahwa Hazard harus terus bertanya kepada diri sendiri, apakah dirinya layak masuk ke dalam daftar nominasi pemain terbaik. Ia termasuk dalam 30 pemain paling mumpuni di dunia. Maka, untuk bisa selalu di sana, Hazard harus terus memberi bukti.

Maksudnya begini, baik Messi maupun Ronaldo, keduanya, bukan hanya tulang punggung tim masing-masing, melainkan jantung permainan. Mereka menjadi pusat, mengangkat tim ke level selanjutnya. Keduanya adalah pemain yang akan mencoba semua cara untuk memastikan bahwa kemenangan adalah hadiah yang dibawa pulang selepas pertandingan.

Keduanya hanya butuh satu aksi, di menit akhir pertandingan, untuk sekali lagi membuktikan bahwa gelar “yang terbaik” bukan fatamorgana. Pembuktian seperti itulah yang harus selalu diberikan Hazard, baik kepada klub, maupun negara.

Chelsea tak selalu bisa konsisten di awal musim ini. Yang mana, sebenarnya, sama saja seperti musim lalu sebelum akhirnya bangkit dan menjadi juara Liga Primer Inggris. The Blues bisa bangkit karena Antonio Conte juga berhasil mengangkat performa masing-masing pemain. Salah satunya adalah Hazard.

Jika ingin menjadi pemenang Ballon d’Or, Hazard yang harus memberi bukti tersebut. Bahwa ia mampu mengubah peruntungan tim, memberi teladan dengan contoh, bukan justru terseret performa buruk. Ketika ia terbawa performa buruk tim, pendukung Chelsea akan kesulitan menyebut bahwa Hazard adalah “yang terbaik” di dunia.

Contohnya sudah ada di depan mata, ketika Messi susah payah menyeret Argentina ke Piala Dunia. Kegagalan Messi adalah wajah sendu Argentina, yang terancam gagal tampil di Rusia 2018.

Fakta Messi juga menjadi bukti bahwa “yang terbaik” pun tak selamanya sempurna. Sikap apa yang bisa membuat seseorang berada di level terbaik sepanjang waktu? Kerja keras dan menantang diri sendiri.

Hazard akan punya kesempatan masuk ke dalam dua besar pemain terbaik dunia di Piala Dunia tahun depan. Selama ini, Belgia disebut sebagai salah satu tim dengan komposisi pemain yang ideal. Hampir semuanya sudah masuk ke dalam usia emas. Oleh sebab itu, di semua kompetisi, Belgia selalu menjadi unggulan.

Sayangnya, di setiap kompetisi pula, Belgia selalu gagal memenuhi ekspektasi tersebut. Untuk itu, di tengah sorotan paling terang, di tengah kompetisi terbesar di dunia, Hazard harus memberi bukti. Minimal adalah mencapai babak final, terutama jika melihat siapa saja yang nanti akan menemani Hazard di atas lapangan.

Hazard harus menjadi pusat, harus menjadi pemain yang menginspirasi tim untuk terus berusaha. Kisah Portugal di Piala Eropa 2016 bisa menjadi contoh. Ronaldo tak bermain penuh di laga final karena cedera. Namun, dari tepi lapangan, ia melecut semangat kawan-kawannya. Ia bahkan sudah seperti sang pelatih itu sendiri.

Menjadi inspirasi adalah usaha minimal untuk bisa mendorong rekan kita maju ke depan. Tak hanya Belgia yang perlu didorong. Chelsea juga membutuhkan “dorongan itu” di ajang Liga Champions. Kemenangan atas Atletico Madrid adalah bekal bagus, dan Hazard harus “kembali membuktikan” bahwa kemenangan itu bukan karena beruntung saja.

Bagi Hazard, Ballon d’Or tak berarti banyak, selain cambuk untuk terus berusaha, memberi bukti bahwa untuk lima tahun ke depan, Hazard siap mengambil alih tahta Messi dan Ronaldo.

Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen