Eropa Spanyol

Mengapa Nama Rafinha Alcantara Dihubungkan dengan Arsenal?

Bersama dua pemain lainnya, nama Rafinha Alcantara masuk ke dalam daftar jual Barcelona untuk bulan Januari mendatang. Dua pemain lainnya adalah Paco Alcacer dan Andre Gomes. Rafinha sendiri jelas tidak sepi peminat, salah satunya adalah Arsenal. Mengapa namanya dikaitkan dengan The Gunners?

Nama Rafinha dikaitkan dengan Arsenal, alasannya sangat jelas, yaitu terkait saga kontrak baru untuk Alexis Sanchez dan Mesut Özil. Kedua pemain andalan Arsenal ini tidak dijual di musim panas yang lalu dengan harapan, salah satunya, akan luluh hatinya dan mau memperpanjang kontrak ketika musim 2017/2018 berjalan.

Namun, perkembangan yang diharapkan tak juga nampak, setidaknya hingga paruh awal Oktober 2017 ini. Alexis belum menunjukkan sikap bersahabat untuk duduk bersama guna membicarakan klausul kontrak, sedangkan Özil justru tengah diserang oleh mantan pemain Arsenal. Pengatur serangan asal Jerman ini dituduh Martin Keown sebagai “alat yang rusak” dan “hatinya sudah tidak untuk Arsenal”.

Serangan yang dilakukan Keown terjadi ketika Özil tengah menepi karena cedera. Serangan tersebut seperti garam yang ditaburkan di atas luka. Sangat tidak membantu usaha Arsene Wenger untuk mempertahankan salah satu pemain terbaiknya. Oleh sebab itu, bisa dipahami apabila nama Özil kemudian dikaitkan dengan Manchester United.

Dengan latar belakang seperti itu, maka tidak heran jika banyaj jurnalis yang bespekulasi bahwa Arsenal akan membutuhkan gelandang serang ketika salah satu atau Alexis dan Özil hengkang. Dan kebetulan juga, Rafinha sangat bisa bermain di belakang penyerang, masuk dalam daftar jual, dan (mungkin) secara pribadi memang ingin hengkang.

Sebelum menderita cedera lutut, Rafinha begitu kesulitan menembus tim utama Blaugrana. Bahkan, ketika ia sudah bermain bagus pun, siapa saja pelatihnya, seperti mempunyai hasrat khusus untuk menepikan adik dari Thiago Alcantara tersebut. Maka, menjadi masuk akal apabila Rafinha akan mengikuti jejak sudaranya, hengkang dari Barcelona.

Jadi, semua variabel menjadi cocok. Arsenal “akan” membutuhkan gelandang serang baru sepeninggal Alexis dan Özil di bulan Januari nanti dan Rafinha dimasukkan ke dalam daftar jual. Sebuah berita yang dapat dengan mudah dipahami alurnya, namun masih sulit untuk diraba kebenarannya.

Terlepas dari semua kabar yang seperti baru “menggaruk permukaan fakta”, apakah Rafinha memang sosok pemain yang akan cocok dengan Arsenal, maksud saya, Arsene Wenger?

Ketajaman pergerakan dan ketangguhan Rafinha

Posisi asli Rafinha adalah gelandang sentral, dengan posisi sekundernya sebagai gelandang serang atau penyerang sayap. Kekutan utamanya sebagai gelandang sentral adalah teknik umpan dan kemampuannya menggiring bola. Akurasi umpannya pernah menyentuh 83 persen, sangat baik untuk tipe gelandang seperti dirinya.

Meski tidak bertubuh besar, Rafinha sangat tangguh ketika timnya masuk dalam fase bertahan. Pemain berdarah Brasil ini punya kewaspadaan dan kejelian untuk melihat posisi bola di kaki lawan. Kelebihan ini membantu Rafinha melakukan tekel akurat. Rata-rata tekel Rafinha mencapai 67 persen, cukup tinggi, dan akan sangat berguna untuk Arsenal.

Sebagai gelandang tengah, Rafinha punya dua kelebihan tambahan, yaitu jangkauan umpan dan ketajaman pergerakan. Awal tahun ini, sebelum cedera, rata-rata umpan Rafinha adalah umpan vertikal, dengan jangkauan mencapai lebih dari 30 meter. Tak hanya umpan lambung, namun umpan datarnya sangat berbahaya, dapat dimaksimalkan untuk menembus dua hingga tiga lini lawan.

Ketajaman pergerakan Rafinha adalah sesuatu yang menarik. Gambarannya seperti ini: Rafinha gemar menerima bola dengan punggung membelakangi gawang lawan. Ketika mendapatkan umpan datar, ia dapat dengan mudah berbalik badan untuk melewati lawan yang datang untuk memberi tekanan.

Ketajaman gerak untuk berbalik badan bahkan bisa dikatakan sama seperti kemampuan kejut Alexis. Kelebihan ini sangat cocok untuk menembus berikade lini tengah lawan. Ketika bisa berbalik badan, Rafinha akan menemukan ruang kosong yang ditinggalkan lawan yang mencoba memberinya tekanan. Ia bisa memanfaatkan ruang kosong tersebut untuk melakukan penetrasi vertikal dengan giringan bola, atau langsung menyebar umpan berbekal jangkauan yang mumpuni.

Supaya lebih jelas, silakan simak video di bawah ini:

https://www.youtube.com/watch?v=Zqu7T_qkeyI

Rafinha bisa menjadi tambahan yang menarik untuk Arsenal. Mengapa? Karena dengan bergabungnya Rafinha, Aaron Ramsey bisa bermain lebih ke depan. Ramsey akan bisa lebih sering memaksimalkan kelebihannya yang semakin terlihat ketika bermain berdekatan dengan kotak penati.

Ketangguhan dan kerajinan Rafinha akan sangat cocok untuk Granit Xhaka. Pun, Xhaka akan mendapatkan rekan kerja dengan kemampuan umpan mirip seperti dirinya. Sumber umpan vertikal dan diagonal Arsenal akan bertambah dengan keberadaan Rafinha di lini tengah.

Satu hal penting yang perlu dituliskan adalah, dengan kemampuannya, Rafinha akan jauh lebih nyaman menerima bola di wilayah sendiri ketimbang Ramsey. Tidak kehilangan bola di daerah sendiri tentu menjadi dasar “membangun serangan dari bawah”.

Apakah Arsenal akan membeli Rafinha?

Masih terlalu jauh memang untuk membuat kesimpulan, bahkan yang prematur sekalipun. Jika ya, akan membelinya, Arsenal perlu berhitung ulang terkait riwayat cedera dan tentu saja harga pemain. Meski jarang mendapatkan kesempatan, Rafinha adalah pemain bagus dengan usia emas. Biasanya, harga jual tetap akan di atas 40 juta paun.

Meski memang, harga tersebut masih jauh lebih murah ketimbang Thomas Lemar (90 juta paun), dan Julian Draxler (kemungkinan di kisaran 60 hingga 70 juta paun). Dari sisi bisnis, Rafinha memang paket yang menarik.

Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen