Eropa Inggris

Alexis Sanchez, Rasa Canggung, dan Sebuah Kepercayaan

Jason Baranowski, lewat situsweb afcstuff.com, menulis bahwa Arsenal tidak boleh lagi bergantung kepada Alexis Sanchez. Selain kontraknya yang akan habis di akhir musim ini, Jason menegaskan bahwa saat ini yang paling penting adalah mempertahankan stabilitas tim dan memastikan Arsenal punya pemain muda pengganti Alexis (dan Mesut Özil) musim depan.

Pengasuh Two Yellows Podcast tersebut juga mengungkapkan bahwa saat ini, Alex Iwobi bisa menjadi solusi jika Arsene Wenger mencadangkan Alexis. Seperti misalnya ketika Arsenal ditahan imbang Chelsea, Iwobi berduet dengan Danny Welbeck, untuk menopang Alexandre Lacazette sebagai penyerang utama.

Iwobi juga bisa menjadi solusi ketika Özil absen. Pemain muda asal Nigeria tersebut lebih kokoh secara fisik ketimbang Özil. Sementara itu, Welbeck menghadirkan opsi bertahan yang lebih kuat jika dibandingkan Alexis. Keduanya, Iwobi dan Welbeck, sangat sesuai digunakan untuk pertandingan-pertandingan berat seperti di kandang The Blues.

Alasan lain yang disajikan Jason adalah masalah ketahanan fisik Alexis. Saat ini, usia Alexis sudah menginjak 28 tahun dengan situasi empat tahun penuh terlibat dalam kompetisi, baik klub maupun negara. Betul, sudah empat tahun pemain asal Cile tersebut tak berlibur ketika musim panas. Mulai dari Piala Dunia, Copa America, Piala Konfederasi, dan tahun depan, jika Cile lolos, Alexis jelas akan bermain di Piala Dunia Rusia 2018.

Pemain yang tidak mendapatkan kesempatan untuk menyegarkan tubuhnya di jeda kompetisi dalam waktu yang lama, tentu akan memberi efek yang merugikan. Pada titik tertentu, si pemain akan semakin rentan cedera. Beban yang harus dipikul otot semakin berat sementara keberadaan Alexis bagi negaranya sangat penting.

Salah satu buktinya adalah Alexis membutuhkan waktu yang lama untuk kembali ke kebugaran terbaik di awal musim ini. Mantan pemain Udinese tersebut membutuhkan setidaknya empat laga, dengan masing-masing bermain dengan waktu yang dibatasi, demi mencapai kondisi fisik yang ideal untuk laga dengan intensitasi tinggi di Liga Primer Inggris.

Boleh dikata, baru ketika Arsenal mengalahkan Brighton yang lalu, Alexis menunjukkan ketajaman gerakan yang lebih ideal. Ia memang tidak mencetak gol. Namun, Alexis sudah mulai bisa mengikuti ritme pertandingan. Alexis membuat satu asis indah untuk gol Iwobi. Sebuah bukti kecepatan berpikir yang ditunjang fisik yang semakin sempurna.

Satu hal terakhir yang ditegaskan Jason adalah, mumpung jadwal Arsenal akan lebih ringan di awal Oktober ini, sebaiknya, pemain-pemain muda yang mendapat panggung. Setelah jeda pertandingan antar-negara, di bulan Oktober ini, Arsenal akan menghadapi Watford, Red Star Belgrade, Everton, Norwich City, dan Swansea City.

Semua lawan di kompetisi domestik tengah berada dalam periode yang buruk. Meski sepak bola memang tak bisa ditebak, namun di atas kertas, kesempatan Arsenal menyapu bersih kemenangan sangat kentara. Tentu, situasi ini membuat situasi yang lebih “aman” untuk Wenger untuk bereksperimen.

Dengan situasi tersebut, apakah memang sudah waktunya Arsenal mengesampingkan Alexis (dan Özil)?

Previous
Page 1 / 2