Eropa Italia

Alvaro Recoba: Si Pemalas dengan Kaki Kiri Berkelas

Era El Chino di Internazionale Milano

Gagal menembus tim utama Internazionale, Recoba kemudian dipinjamkan ke Venezia di pertengahan musim 1998/1999. Di sana ia tampil tajam. Ia mencetak 11 gol dan 9 asis dalam 19 pertandingan dan turut membantu Venezia selamat dari jeratan degradasi musim itu.

Recoba kemudian kembali ke Internazionale jelang musim 1999/2000 dimulai. Luigi Simoni tak lagi mendampingi tim dan telah digantikan Marcelo Lippi. Akan tetapi, perjuangan menembus tim inti kali ini lebih berat karena lini depan Internazionale dihuni nama-nama tenar seperti Ronaldo, Roberto Baggio, Adrian Mutu, Ivan Zamorano, serta rekrutan anyar, Christian “Bobo” Vieri.

Pemain berjuluk El Chino ini nampaknya telah belajar dari kesalahannya masa lalu. Ia berhasil menembus tim inti, dan duetnya dengan Ivan Zamorano berbuah posisi empat klasemen di akhir musim. Musim berikutnya El Chino masih menjadi tumpuan di lini depan dan membukukan 9 gol dari 29 penampilan.

Berkat penampilan apiknya, memasuki tahun 2001, Recoba diganjar perpanjangan kontrak dari manajemen. Besaran gajinya melonjak drastis. Ia menjadi pemain dengan gaji termahal dunia saat itu, melewati Zinedine Zidane (Juventus), Rivaldo (Barcelona), dan Raul Gonzalez (Real Madrid) yang meraih juara Liga Champions 1999/2000.

Namun hanya beberapa bulan kemudian ia tersandung kasus paspor palsu. Pengadilan Italia menjatuhkan hukuman larangan bermain selama satu tahun, yang kemudian direvisi menjadi empat bulan. Usai hukumannya berakhir, Recoba langsung bergabung dengan skuat Internazionale untuk memperebutkan gelar Scudetto dengan Juventus dan AS Roma.

Di laga pamungkas musim 2001/2002, Internazionale asuhan Hector Cuper hanya perlu mengalahkan Lazio untuk mengamankan peringkat pertama. Namun hasil yang didapat justru sebaliknya. Recoba dan kawan-kawan kalah 2-4 dan Scudetto lepas ke tangan Juventus. Internazionale merosot ke posisi tiga.