Kolom

Ryuji Utomo, Ariel Tatum, dan Gemerlap Dunia Selebritas

Jika ada satu orang pria yang saat ini menjadi ‘bahan makian’ segenap kaum Adam tanah air, mungkin sosok itu jatuh pada Ryuji Utomo. Bagaimana tidak? Di tengah-tengah suhu sosial-politik yang memanas karena vonis hakim terhadap Ahok, di saat klub yang ia bela, Persija Jakarta, mengalami performa kurang bagus, Ryuji menggemparkan jagat maya.

Bek yang juga berdarah Jepang itu langsung melejit namanya ketika ia mengunggah foto bersama Ariel Tatum di Instagram. Tak cukup sampai di situ, darah warga dunia maya semakin berdesir deras saat Ariel juga mengunggah sebuah video yang memperlihatkan dirinya mengecup pipi Ryuji di fitur Instagram story.

http://www.instagram.com/p/BT_jZuWFpUn

Ariel, yang terpaut lebih muda setahun dari Ryuji, mengabarkan di Instagram betapa kini hatinya dibuat Ryuji berbunga-bunga. “Happy Friday o all of you beautiful creatures! I hope you find someone who makes flowers grow in even the saddest part of you, like i do..,” tulisnya pada Jumat, 12 Mei 2017.

Meski populer, Ariel banyak dibicarakan (mungkin) karena kemolekannya belaka. Film-film yang ia bintangi belum bisa dikategorikan film yang merajai box office perfilman nasional. Ia menjadi salah satu figur publik yang menjadi luar biasa populer berkat internet 3.0. Selain sama-sama rupawan, baik Ryuji maupun Ariel belum menunjukkan potensi di dunia yang mereka geluti.

Ryuji semakin melengkapi curriculum vitae-nya sebagai pemain yang acap memacari artis ibu kota. Sebelum Ariel, ia pernah memadu kasih dengan bintang sinetron Yuki Kato, yang sama-sama berdarah Jepang-Indonesia.

Dengan tinggi badan hampir mencapai 1,9 meter, kegagahannya melengkapi paras Ryuji yang tampan. Ia memulai karier dengan cukup baik. Mengidolai Sergio Ramos dan Hamka Hamzah, namanya hadir di blantika sepak bola saat terpilih menjadi salah satu pemain yang menjajal atmosfer sepak bola di negeri orang bersama SAD Uruguay.

Ia juga pernah menjalani trial bersama klub J.League 2, Jubilo Iwata. Usai menimba ilmu di berbagai negara, ia pun tak enggan untuk mengambil kesempatan berkarier di Bahrain bersama Al Najma. Sayang, karena klub tersebut ingin mencari pemain asing guna menambal lini serang, mereka akhirnya memutus kontrak Ryuji.

Lepas dari Bahrain, Ryuji pun memilih tanah kelahiran sebagai tempat berkarier. Setelah tahun lalu bermain untuk Arema FC, Februari 2017, Ryuji dikontrak klub ibu kota, Persija Jakarta dengan durasi tiga tahun.

Hingga pekan ke-6 perhelatan GT Liga 1 2017, Ryuji sama sekali belum diturunkan pelatih Macan Kemayoran, Stefano Cugurra Teco. Padahal, seperti yang kita ketahui bersama, PSSI mewajibkan setiap klub untuk memasang tiga pemain U-23. Peraturan ini belum cukup untuk membuat Teco memilihnya sebagai palang pintu pertahanan skuat Persija.

Sebagai pengawal pertahanan, Teco masih memercayakan pada duet Maman Abdurrahman dan Willian Pachecho. Pelatih yang sedang berada dalam tekanan itu tak segan memainkan bakat belia, jika pemain yang bersangkutan mampu menunjukkan performa yang baik. Sebut saja nama-nama seperti Rezaldi Hehanusa, M. Rasul, atau Sutanto Tan.

Seburuk apapun cara Teco mengemas permainan Persija, tentu ada alasan penting mengapa ia seperti enggan memercayakan Ryuji untuk bermain. Jika memang duet Pacheco-Maman dirasa yang paling klop, Ryuji harus terus bersabar menunggu kesempatan itu tiba. Apalagi namanya juga masuk dalam skuat tim nasional Indonesia U-22. Di sana bercokol bek-bek belia dengan bakat memikat seperti Hansamu Yama (Barito Putera) dan Bagas Adi Nugroho (Arema FC).

Apa yang membedakan Ryuji dengan kedua pemain tersebut? Ya, Ryuji tidak pernah semenit pun bermain, berbeda dengan Hansamu (4 laga) dan Bagas (3). Sepak bola tanah air juga terimbas oleh gemerlap selebritas. Ryuji bukanlah pemain pertama yang bisa memadu kasih dengan artis tanah air.

Sebelumnya tentu kita mengenal Markus Horison yang menikahi Kiki Amalia. Bahkan rekan setimnya pun ada juga yang akhirnya membina keluarga dengan selebriti, Gunawan Dwi Cahyo. Gunawan sempat lama menghiasi berita-berita infotainment nasional karena ia menikahi janda vokalis Ungu, Okie Agustina.

Jika membicarakan hubungan asmara artis-selebriti yang tragis, tentu nama Syamsir Alam akan muncul pertama kali di benak penggila sepak bola nasional. Digadang-gadang akan memiliki masa depan cerah, Syamsir justru sibuk modelling dan memacari artis yang kerap hadir di acara-acara gosip, Tyas Mirasih.

Petualangan asmara Syamsir saya sebut tragis karena hubungan tersebut justru menyita waktu dan perhatian Syamsir. Sempat menjajal DC United (Amerikas Serikat), Vitesse Arnhem, hingga Sriwijaya FC, nasib Syamsir begitu memilukan karena ia tak kunjung dipercaya satu klub pun. Bahkan medio Oktober tahun lalu, santer diberitakan bahwa Syamsir mengadu nasib di ajang tarkam.

Selain iri (saya salah satunya), kita juga biasanya turut berbahagia saat mendengar kabar seperti ini. Di luar negeri, pesepak bola menjadi garansi bagi seorang pemain untuk memilih perempuan mana yang ingin ia kencani. Meski begitu, banyak pula pemain bola yang bersetia dan tak memiliki kendala berarti sejak memacari figur publik. Contohlah David Beckham yang menikahi Victoria Beckham.

Becks memacari Victoria sejak keduanya masih menapaki kariernya masing-masing. Gemerlap industri hiburan tak membuat karier Beckham merosot dan pasangan ini tetap langgeng. Duo yang dijuluki “Posh and Becks” ini dikarunia empat orang anak.

Di Indonesia, kisah yang sama juga dialami pasangan Irfan Bachdim-Jennifer Kurniawan. Kisah cinta mereka dimulai sejak 2009, jauh sebelum nama Irfan mencuat di pentas sepak bola tanah air. Delapan tahun telah berlalu, pasangan ini tetap awet dan keduanya saling mendukung karier masing-masing.

Kisah rekan sejawat Ryuji sudah begitu banyak. Pun Syamsir adalah sosok yang dulu begitu dekat dengannya, saat mereka menjalani trial di Jepang. Godaan dalam soal asmara adalah satu hal, sisanya adalah iming-iming fulus instan dari pekerjaan di luar sepak bola seperti endorsement atau sponsorship.

Oke, wajah mereka tampan. Tetapi jika logika itu yang digunakan, seharusnya kiper Liverpool Loris Karius banyak mendulang uang sebagai bintang iklan. Tetapi hal itu tidak terlalu ia urusi karena fokusnya memang ada di sana: gawang Liverpool. Dalam beriklan, perusahaan tetap menilai kiprah seorang pemain di atas lapangan, bukan ketampanan parasnya.

Semoga Ryuji mampu berkaca dan tidak kehilangan fokus. Karena jika gemerlap industri hiburan membuatnya lengah, kita akan kembali mendapati pemain muda yang layu sebelum berkembang.

Author: Fajar Martha (@fjrmrt)
Esais dan narablog Arsenal FC di indocannon.wordpress.com