Go-Jek Traveloka Liga 1 semakin semarak dengan hadirnya beberapa marquee player. Kedatangan Michael Essien, Peter Odemwingie dan Mohammad Sissoko membuat sepak bola Indonesia menjadi sorotan dunia selama beberapa bulan terakhir.
Jauh sebelum kedatangan Essien dan kawan-kawan, beberapa marquee player sempat juga didatangkan untuk memeriahkan Liga Premier Indonesia (LPI). Liga tersebut merupakan liga tandingan (breakaway league) yang dipicu konflik sepak bola Indonesia pada tahun 2010.
Empat marquee player yang resmi diakui konsorsium LPI pada saat itu adalah Amaral, Amancio Fortes, Richard Knopper dan Lee Hendrie. Namun, beberapa pemain lain juga memiliki reputasi hebat yang cukup membuat mereka pantas disejajarkan dengan keempat nama tersebut.
Berikut ini para marquee player yang berkiprah di LPI 2010, sebelum kompetisi tersebut dibubarkan setelah berjalan setengah kompetisi:
-
Amaral (Brazil, Manado United)
Keikutsertaan Manado United di Liga Primer Indonesia (LPI) sedikit membangkitkan iklim sepak bola di Sulawesi Utara. Untuk memperkuat skuat mereka, klub Manado yang pada saat itu baru didirikan mengamankan tanda tangan seorang pemain berkualitas.
Pilihan mereka jatuh kepada Alexandre da Silva alias Amaral, mantan pemain tim nasional Brasil yang juga pernah memperkuat AC Parma, Benfica, dan Fiorentina. Pemain yang pada saat itu berusia 37 tahun langsung menjadi pujaan publik Manado. Wajah Amaral bahkan dicetak di tiket-tiket pertandingan kandang Manado United.
Sangat disayangkan karena kemeriahan tersebut berakhir akibat dibubarkannya LPI. Amaral akhirnya pulang ke Brasil untuk memperkuat klub-klub kasta bawah sebelum gantung sepatu pada tahun 2015.