Kolom Nasional

Mengenal Juan Pablo Pino, Marquee Player Arema FC

Setelah sempat diberitakan akan merekrut bintang Piala Dunia asal Uruguay Diego Forlan, akhirnya Arema FC mengumumkan bahwa mereka merekrut marquee player. Siapa? Ternyata bukan Diego Forlan. Melainkan Juan Pablo Pino. Siapa dia?

Nama pemain asal Kolombia ini memang kalah tenar dibanding Michael Essien dan Peter Odemwingie. Prestasinya juga belum mentereng seperti kedua pemain tersebut. Namun, Singo Edan punya alasan merekrut mantan winger AS Monaco ini.

Menurut coach Aji Santoso, Pino cocok dengan kebutuhan Arema yang membutuhkan penyerang tambahan sebagai tandem Cristian Gonzales. Apalagi saat ini Gonzales tengah absen sementara karena pergi umrah bersama keluarga.

Pino akhirnya resmi diperkenalkan sebagai amunisi baru Singo Edan, Senin (17/4) lalu. Proses bergabungnya pemain berusia 30 tahun ini terbilang cepat, tidak ada unsur rumit sama sekali. Menurut agen Basya Himawan, Pino sendiri termasuk pemain yang tidak banyak menuntut. Fasilitas yang diberikan pun sama dengan pemain asing lainnya.

Berapa nilai kontrak Pino selama sembilan bulan? Pihak Arema tidak mau membocorkan. Hanya mengatakan bahwa Pino bukanlah pemain termahal yang pernah dimiliki Arema. General Manager Arema, Ruddy Widodo, pernah mengatakan pemain termahal Arema yang pernah direkrut adalah saat tahun 2013 lalu.

Rencananya Pino akan diturunkan di laga Arema melawan Bhayangkara FC Minggu (22/4) nanti.

Siapa sebenarnya Juan Pablo Pino? Pemain kelahiran Kartagena, Kolombia ini posisi aslinya sebagai pemain sayap. Namun, dia bisa berfungsi sebagai penyerang. Kemampuan dribbling dan tendangan jarak jauhnya membuat Arema merasa cocok memilihnya sebagai tandem Gonzales.

Pino mengawali karier di klub lokal, Independiente Medellin, pada tahun 2004. Kemudian, Pino bermain di Liga Prancis bersama AS Monaco dari tahun 2007 hingga 2010 dengan torehan tujuh gol. Lalu, dia merumput bersama Galatasaray di Turki.

Gol pertamanya untuk Galatasaray dicetak saat melawan Antalyaspor, yang berakhir dengan kemenangan Galatasaray 2-1. Namun, saat 2011/2012 ketika Fatih Terim menjadi manajer Galatasaray, Pino menjadi terasingkan dan tidak dimasukkan dalam daftar skuat.

Pino kemudian dipinjamkan ke klub Arab Saudi, Al Nassr, dengan torehan 5 gol dari 13 penampilan. Di Galatasaray, Pino mencetak enam gol dari 25 penampilan.

Setelah masa pinjaman selesai, Pino ingin kembali ke Turki bersama Galatasaray. Namun, lagi-lagi Terim tidak menghendaki pemain ini kembali. Lalu, pindah ke klub Turki lainnya, Mersin Idman Yurdu, pada Juli 2012. Pino dikontrak dua tahun, namun dia hanya bertahan beberapa bulan. Keduanya sepakat mengakhiri kerjasama karena klub beranggapan Pino tidak bisa menyesuaikan diri dengan klub.

Kemudian, Pino hijrah ke Yunani bersama Olympiakos untuk bermain untuk klub Negeri Para Dewa tersebut. Di sini dia hanya mencetak tiga asis karena keburu kembali ke Kolombia untuk merumput bersama klub tempat dia mengawali karier, Independiente Medellin.

Bersama tim nasional Kolombia, dia mengawali debut untuk timnas senior pada 2009. Sayangnya dia hanya dua kali tampil. Sementara di timnas Kolombia junior, torehan golnya termasuk lumayan (13 gol dari 20 penampilan).

Akankah Pino bersama Gonzales menjadi duet penyerang yang berbahaya di Liga 1 musim ini? Patut ditunggu pastinya, ya!

Author: Yasmeen Rasidi (@melatee251)