Tanggal masehi memasuki awal Agustus ketika saga itu sudah sedikit mereda. Fokus media kini beralih ke Barcelona dan Paris Saint-Germain. Pemain Arsenal itu, Alexis Sanchez, kini mulai diberitakan akan bertahan. Pertanyaannya, apa yang berputar di kepala Alexis? Mengapa ia tak mau memperpanjang kontraknya?
Untuk memetakan isi kepala Alexis Sanchez, kita harus memutar waktu, melihat kembali bagian-bagain penting dalam kariernya.
Tahun 2014, Alexis resmi bergabung dengan Arsenal. Kedatangannya disambut dengan haru. Setelah kedatangan Mesut Özil semusim sebelumnya, bergabungnya Alexis mengangkat moral Gooners, para pendukung Arsenal. Pun kedatangan itu menjadi bukti bahwa keuangan Arsenal sudah stabil dan siap menggelontorkan uang untuk pemain bintang.
Setelah tiga musim, ketika kontraknya menyisakan satu tahun, saga itu lahir. Alexis enggan duduk bersama, mendiskusikan perpanjangan kontrak. Spekuliasi lahir, mulai dari Bayern München, Paris Saint-Germain, hingga Manchester City dan Chelsea, mengantre untuk mengajukan proposal. Arsene Wenger bergeming. Ia ingin anak emasnya bertahan.
Baca juga: Saatnya Menjual Alexis Sanchez Semahal-mahalnya
Sebuah pertanyaan tentu lahir. Mengapa Alexis tak mau duduk bersama manajemen untuk membicarakan kontrak baru? Untuk menjawabnya, fase Alexis dan Barcelona harus kita kupas lebih lanjut.