Eropa Italia

Liga Champions adalah Harga Mati bagi AC Milan

Seusai akuisisi oleh Yonghong Li, pengusaha asal Cina, AC Milan telah melakukan usaha yang tidak main-main untuk membangun kembali hegemoninya. Tak tanggung-tanggung, Milan hingga kini sudah menghabiskan hampir 200 juta euro untuk membeli pemain. Nama-nama yang dibeli Milan pun tidak main-main, mulai dari sensasi muda Atalanta, Franck Kessie, tombak menjanjikan Portugal, Andre Silva, jago tendangan mati dari Turki, Hakan Calhanoglu, hingga seorang bek yang dapat dikatakan terbaik di dunia saat ini, Leonardo Bonucci.

Isunya, Milan bahkan masih ingin membeli seorang penyerang lagi, salah satu di antara Andrea Belotti, Pierre-Emerick Aubameyang atau Diego Costa. Aktivitas transfer AC Milan bisa dinobatkan sebagai aktivitas transfer terbaik yang dilakukan di bursa transfer musim ini. Namun, akan sia-sia upaya hebat Milan ini, apabila di akhir musim Milan gagal untuk meraih tempat di Liga Champions.

Di atas kertas, skuat AC Milan saat ini sudah cukup kuat untuk bersaing dengan Juventus, AS Roma, Napoli dan Internazionale Milano untuk memperebutkan gelar Scudetto. Namun, bagi Vincenzo Montella dan anak asuhnya, finis setidaknya di posisi empat di akhir musim adalah sebuah kewajiban, tak ada tawar menawar.

Memang bukan perkara mudah bagi Montella, untuk langsung memadukan timnya yang hampir semua starting XI-nya dihuni pemain baru dan juga mengingat tim-tim lain juga memperkuat skuat mereka. Walaupun begitu, ada beberapa alasan mengapa Milan tidak boleh absen di Liga Champions di musim depan.

Baca juga: Hati-Hati, AC Milan

Previous
Page 1 / 4