Tertanggal 9 Juli 2017, Romelu Lukaku selesai menjalani pemeriksaan medis di Amerika Serikat sebagai salah satu syarat transfernya ke Manchester United. Selesai menjelani pemeriksaan medis, Lukaku akan membubuhkan tanda tangannya di atas kontrak. Maka artinya, United resmi mendapatkan penyerang Everton tersebut.
Kedua klub menyepakati transfer Lukaku dengan nilai 75 juta paun. Dengan tuntasnya transfer ini pula, Everton diberi lampu hijau oleh United untuk menyelesaikan proses pemulangan Wayne Rooney ke Goodison Park. Proses transfer berjalan lancar dan kedua klub akan segera memiliki penyerang baru.
Situasi hati
Di tengah “kelegaan” United dan Everton, ada satu pemain yang hatinya nampak begitu sulit dibaca. Alvaro Morata, yang konon tinggal selangkah lagi kawin dengan United, harus mengubur keinginanya tersebut. Padahal, nilai transfer sudah disepakati, pun dengan detail kontrak pribadi sudah tak bermasalah.
Mundo Deportivo, harian yang berbasis di Catalan, merilis berita yang menyebutkan bahwa Morata tengah dirundung amarah. Penyerang asal Spanyol tersebut jengah dengan manajemen Real Madrid yang tak membantu proses kepindahannya ke United. Morata merasa kariernya akan lebih baik apabila ia bermain lebih sering bersama Setan Merah.
Untuk menurunkan tensi, Morata diberitakan mengunjungi sekolahnya dahulu dan menghabiskan waktu bersama rekan-rekannya bermain sepak bola. Memang, proses transfer yang tinggal sejengkal dan kemungkinan menjadi pilihan utama setiap minggunya adalah impian semua pesepak bola. Ketika gagal, pastinya sangat mengecewakan.
Dan yang lebih pedih lagi, minggu depan, Real Madrid akan melakoni tur ke Amerika Serikat. Mereka menyewa fasilitas dan lapangan milik Universitas California, Los Angeles, untuk latihan. Pembaca tahu, United juga menyewa kompleks latihan tersebut. Dan nantinya, United dan Madrid hanya terpisah 200 meter saja! Jarak yang sangat dekat, namun kini menjadi sangat jauh bagi Morata.
Bagaimana kira-kira perasaan Morata ketika ia melihat Paul Pogba dan Juan Mata berlatih? Dua pemain United yang bisa saja menjadi rekannya minggu depan, alih-alih kembali menjadi cadangan Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo.
Dua sikap terang
Lantas, apa yang seharusnya dilakukan Morata? Tentu hanya akan ada dua sikap terang, yaitu bertahan atau memaksa manajemen Madrid untuk segera melepasnya.
Bertahan sebenarnya bukan pilihan yang buruk. Musim lalu, Morata bermain di 40 laga, dengan separuhnya menjadi pilihan utama. Dari 40 laga tersebut, catatan gol Morata mencapai 20, dengan rincian: 15 di La Liga, tiga di Liga Champions dan dua di Copa del Rey. Meski statusnya cadangan di Madrid, Morata masih rutin bermain untuk timnas Spanyol.
Untuk musim depan, Madrid hanya dikaitkan dengan satu pemain depan, yaitu Kylian Mbappe. Rumor soal Mbappe pun baru muncul setelah Ronaldo bermasalah dengan otoritas pajak Spanyol. Artinya, posisinya sebagai pelapis Benzema masih aman.
Morata juga tak boleh melupakan Zinedine Zidane yang sebenarnya cukup adil ketika melakukan rotasi. Jika ia mau bekerja lebih keras dan memanfaatkan semua kesempatan bermain, bukan tidak mungkin Morata yang menjadi pilihan utama. Keberhasilan Isco masuk ke dalam skuat utama menggantikan Gareth Bale menjadi contoh yang paling jelas.
Satu lagi keuntungan jika Morata bertahan adalah ia bermain di liga yang sudah ia akrabi. Jelas, ia sudah paham bagaimana cara bermain dengan performa terbaik di Spanyol. Morata tak perlu lagi menghabiskan waktu satu atau dua bulan untuk beradaptasi apabila ia hengkang ke Inggris atau Italia, misalnya.
Toh sekali lagi, meski pilihan kedua, Morata masih langganan timnas Spanyol. Pesaingnya di timnas, Diego Costa, kemungkinan tak akan bermain selama enam bulan jika bergabung dengan Atletico Madrid. Waktu yang cukup bagi Morata untuk menegaskan kepada Julen Lopetegui, pelatih timnas, bahwa ia paling layak bermain di Piala Dunia 2018.
Bagaimana dengan peluang Morata untuk hengkang?
Jika Madrid mengizinkan United melakukan pendekatan, artinya Morata masuk dalam daftar jual. Syaratnya hanya melunasi banderol Morata di sekitar 75 juta paun, sama seperti harga Lukaku.
Setidaknya, lewat agen tentu saja, Morata bisa mencoba menghubungi AC Milan. Raksasa Italia yang tengah berusaha bangkit tersebut pernah berminat kepada Morata, sebelum akhirnya mundur karena United saat itu lebih berpeluang.
Saat ini, Milan masih berusaha mendatangkan dua penyerang, yaitu Nikola Kalinic dan Pierre-Emerick Aubameyang. Kesepakatan dengan Kalinic masih sulit tercapai dan Aubameyang juga tengah diburu klub asal Cina.
Selain Milan, Morata pun tak perlu sampai bersedih hati. Setelah gagal mendapatkan Lukaku, Chelsea memasukkan nama Morata dalam daftar buruan bersama Andrea Belotti dan James Rodriguez. Satu keuntungan Morata adalah banderolnya berada di bawah Belotti yang konon mencapai 100 juta euro.
Melihat situasi yang demikian, Morata tak perlu risau akan masa depannya di klub maupun negara. Kemampuannya masih diakui dan dibutuhkan oleh masing-masing tim.
Satu hal saja yang perlu dilakukan Morata musim depan: selalu bermain di level terbaik ketika mendapatkan kesempatan. Itu!
Author: Yamadipati Seno
Koki @arsenalskitchen