Suara Pembaca

Duel Bintang Persija dan Bhayangkara FC di Bursa Transfer

Menjelang bergulirnya Liga 1 2020 yang direncanakan pada 29 Februari, Persija dan Bhayangkara FC menyambutnya dengan gelimang pemain bintang.

Teranyar, Andik Vermansah dan Marc Klok bergabung di skuat Bhayangkara FC dan Persija. Sebelumnya ada Ezechiel N’Douassel yang mengundurkan diri dari Persib untuk bergabung ke Bhayangkara FC, serta Evan Dimas yang memilih Persija sebagai pelabuhan barunya.

Saat ini tercatat enam pemain baru telah direkrut Bhayangkara FC. Selain dua nama di atas ada pula Renan Silva, Guy Herve, Lee Won-jae, Ruben Sanadi.

Nama yang disebut pertama beserta Ezechiel N’Douassel dan Andik tergolong pemain istimewa bila ditilik dari prestasi yang mereka raih. Demikian juga Ruben Sanadi yang malang melintang di klub-klub prestisius nasional.

Guy Herve, mantan pemain tim nasional Pantai Gading U-20 dulunya bermain di Liga Arab Saudi, sedangkan Lee Won-jae adalah bek tangguh yang memperkuat klub kasta tertinggi Liga Thailand musim lalu. 

Renan Silva pernah menjuarai Gojek Liga 1 2018 bersama Persija. Di musim itu, pemain yang berposisi sebagai penyerang ini berkontribusi dengan sejumlah asis ke Marko Simic. Kemudian King Eze, demikian Bobotoh menjulukinya, merupakan bomber Persib dalam dua musim dengan koleksi 31 gol dari 62 pertandingan.

BACA JUGA: Ezechiel N’Douassel Datang, Bagaimana Komposisi Lini Depan Bhayangkara FC?

Untuk Andik sendiri, solo run-nya di sisi lapangan layaknya Ryan Giggs muda sebelum melepas umpan silang, membuat seisi stadion bergemuruh saat ia memperkuat Persebaya, Selangor FA, Kedah FA, Madura United hingga tim nasional Indonesia. 

Baru-baru ini, klub berjuluk The Guardian tersebut merajai turnamen yang digelar di Kamboja. King Eze telah menunjukkan tajinya dengan gol penentu di laga final kontra klub level tertinggi Malaysia.

Kegemilangan di turnamen pra-musim menjadi modal bagus jelang bergulirnya Liga 1. Di lini depan King Eze akan berduet dengan Renan Silva, sedangkan peran playmaker dipercayakan pada Guy Herve didukung pergerakan lincah Andik dan Adam Alis/Sani Rizky di sisi kiri dan kanan.

Mereka disokong Muhammad Hargianto sebagai gelandang pengangkut air. Duo bek tengah diisi oleh Nurhidayat eks timnas U-23 dan Lee Won-jae, lalu didukung full-back I Pute Gede di kanan dan wing-back Ruben Sanadi di kiri. Penjaga gawang tetap Awan Setho. Seorang warganet berujar tim ini ibarat Manchester City-nya Indonesia!

Meski begitu, klub dengan jersey unik layaknya lampu lalu lintas (merah, kuning, hijau) ini bukan tanpa persoalan. Dukungan suporter masih saja menjadi masalah yang tak kunjung usai.

Umumnya dukungan datang dari anggota polisi yang tergabung dalam Bharamania. Skuat “Los Galacticos” menjadi katalisator guna menarik animo warga ibu kota untuk mendukung Andik cs sebagai kompetitor serius titel kedua mereka.

Persija dan ambisinya

Persoalan Bhayangkara FC berbanding terbalik dengan Persija yang didukung basis suporter fanatiknya, Jakmania. Pelatih sarat pengalaman Sergio Farias juga didatangkan, mengusung stabilitas permainan dengan determinasi keseimbangan bertahan dan menyerang. Tujuannya adalah juara liga.

Statistik Persija musim lalu tidak bagus, dengan 43 gol yang dilesatkan tapi 42 bola yang bersarang di gawang sendiri. Oleh karenanya, amunisi baru didatangkan seperti kolaborasi senior dan junior di lini belakang,

Otavio Dutra dan Alfath Faathier dari Persebaya dan Madura United, bertandem dengan Tony Sucipto dan bek senior Maman Abdurrahman. 

Guna memperkuat daya gedor, striker Rafli Nursalim diboyong dari Mitra Kukar, ditopang duo gelandang serang Marc Klok dari PSM Makassar dan Evan Dimas dari Barito Putera. Aksi impresif Evan saat berlaga di SEA Games lalu memperlihatkan bagaimana peluang-peluang Persija nantinya bisa tercipta atas kreativitas Evan.       

Di PSM, Marc Klok berperan sebagai gelandang jangkar. Namun, tidak jarang pula pemain yang sedang menunggu proses naturalisasi ini menjadi kreator serangan. Selama tiga musim, Klok menjaringkan 14 gol dalam 82 pertandingan, beberapa di antaranya lewat lesatan jarak jauh spektakuler.

BACA JUGA: Bersama Marc Klok, Menembus Batas Mencari Peruntungan

Sebagai gelandang bertahan, pemain asal Belanda ini cukup produktif bahkan tendangan first-time ke gawang Lao Toyota dinobatkan yang terbaik di Piala AFC. 

Di Persija sendiri, pos gelandang bertahan telah ditempati Rohit Chand. Dengan kecakapannya membantu serangan, besar peluang Klok berperan sebagai pemain nomor 10 berduet dengan top skor Marko Simic di lini depan.

Komposisi pemain tengah Persija sangat komplet. Selain Klok dan Evan yang baru, masih ada Rohit Chand, Sandi Sute, Riko Simanjuntak, Novri Setiawan, dan eks Juventus, Marco Motta. Kemudian Heri Susanto dan Rafli menjadi pelapis di lini depan.

Menarik dinanti bagaimana kreativitas kuartet lini tengah serta para penyerang maut Persija mengobrak-abrik pertahanan lawan musim ini. 

Tak hanya sebatas itu, ada peluang Osvaldo Haay dengan delapan golnya di SEA Games 2019 Filipina akan ditransfer dari Persebaya dalam waktu dekat. Valdo yang beroperasi di sisi kiri dapat pula berperan sebagai penyerang tengah sebagaimana diperlihatkan di timnas U-23.

Lewat formasi 4-3-3, dengan Simic sebagai target man dan Evan sebagai kreator dibantu Klok, Riko di sayap kanan dan Osvaldo di sisi seberang, boleh jadi Persija menjelma tim dengan produktivitas tinggi musim ini. 

Tidak lupa dukungan bek sayap eksplosif seperti Rezaldi Hehanussa dan Ismed Sofyan dari kiri dan kanan. Dengan Ismed yang masih di Spanyol mengikuti kursus kepelatihan, sektor bek akan kemungkinan bakal diisi Alfath Faathier atau Hamra Hehanussa.

BACA JUGA: Ismed Sofyan, 40 Tahun dan Terus Berlari

Hamra telah menunjukkan kualitasnya dengan mencetak satu gol saat beruji coba dengan Tiga Naga di awal Februari. Marco Motta juga sejatinya adalah full-back kanan saat memperkuat Juventus, sehingga bisa juga ditempatkan di kanan, sementara Hamra yang merupakan adik Rezaldi dengan kecepatannya beroperasi di kiri. 

Sembari menunggu rampungnya Stadion BMW, Persija masih menjadi tim nomaden ibu kota. Selain Stadion Utama Gelora Bung Karno, daerah penyangga seperti Bekasi, Cikarang bahkan Cibinong masih menjadi alternatif laga-laga kandang Persija musim ini.

Dalam waktu dekat Bhayangkara FC dan Persija bermain di Piala Gubernur Jawa Timur pada 10-20 Februari. Menarik dinanti apakah komposisi yang ada sekarang bisa jadi kerangka tim di liga, atau bakal ada bongkar pasang lagi sebelum liga dimulai.

*Penulis adalah penikmat Liga Indonesia dan berdomisili di Bogor sebagai peneliti. Bisa disapa di akun twitter @YopiIlhamsyah