Secara resmi Persija Jakarta mengumumkan kedatangan pemain baru guna menguatkan barisan musim depan. Alfath Faathier menjadi nama pertama yang merapat ke ibu kota.
Presiden klub, Ferry Paulus, menyampaikan secara resmi Persija Jakarta memboyong Alfath dari pulau Madura sebagai rekrutan pertama. Menurutnya, pemain kelahiran Purwakarta tersebut berpotensi menjadi bek sayap terbaik di Indonesia.
“Persija resmi memboyong Alfath Faathier. Alfath mampu mengisi pos bek kanan dan kiri dan berpotensi menjadi bek sayap terbaik Indonesia. Kami berharap Alfath dapat memberikan kemampuan terbaik,” ujar Ferry Paulus, dikutip dari laman resmi klub.
Diikat dengan durasi kontrak tiga tahun, bek berusia 23 tahun ini diproyeksikan meneruskan kejayaan bek sayap Macan Kemayoran seperti Ismed Sofyan dan Rezaldi Hehanussa. Alfath memang dikenal memiliki kemampuan bermain di kedua sisi lapangan dengan sama baiknya. Semisal bek kanan dan kiri, bahkan penyerang sayap ketika dibutuhkan.
Di Madura United, pemilik nomor punggung 16 ini merupakan pilihan utama. Total 26 pertandingan dijalani sepanjang musim 2019, dengan catatan 1.444 menit bermain yang menghasilkan dua gol dan lima asis. Menariknya, salah satu gol diciptakan kala menjamu Persija Jakarta di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Madura.
BACA JUGA: Bambang Pamungkas Menutup Sebuah Era
Melansir laman persija.id, Alfath menuturkan keluarga dan nama besar Persija menjadi faktor utamanya berseragam Macan Kemayoran untuk musim depan. Alasan lainnya adalah ia menyukai tantangan dan berambisi membantu Persija Jakarta meraih juara.
“Selain itu, saya juga suka tantangan. Karena saya orang Bandung saya ingin cari pengalaman di Persija, tampil inti dan membantu meraih juara,” tutur pemain yang sudah mencicipi caps di timnas Indonesia itu.
Tantangan untuk Alfath di Jakarta tentu tidak mudah. Di klub ibu kota banyak nama pesaing di posisinya. Di kanan masih ada Ismed Sofyan yang berkuasa, begitu juga di kiri, masih ada Rezaldi. Belum lagi nama-nama serba bisa seperti Tony Sucipto juga Novri Setiawan. Kehadirannya menambah ketat persaingan.
Meski mengaku tidak ada persaingan, tapi tentu saja satu posisi harus diperebutkan.
“Bagi saya persaingan itu tidak ada. Saya serahkan ke pelatih. Mau bermain 5 menit, 10 menit, saya siap,” tambahnya.
BACA JUGA: Cikarang yang Ternyata Nyaman Bagi Persija
Sebenarnya Aftath bukan bek sayap pertama yang diproyeksikan Persija meneruskan bek-bek sayap terdahulu mereka. Mulai dari Alfin Tuasalamony, Hasyim Kipuw, hingga Dany Saputra menjadi pemain muda yang coba diorbitkan. Michael Orah serta Tony Sucipto juga pernah datang menjadi pesaing.
Namun nyatanya, tidak ada satupun yang mampu menggeser kekuasaan Ismed Sofyan di kanan juga Rezaldi di kiri. Kebanyakan mereka hanya datang sementara, kekurangan menit bermain, lalu kembali pergi mengembangkan karier di tempat lain.
Sebagai pemain muda, menit bermain memang menjadi kebutuhan utama. Begitu juga dengan Alfath Faathier yang jelas membutuhkan waktu untuk mengembangkan kemampuan.
Jangan sampai keputusan bergabung ke Persija Jakarta menghalangi perjalanannya, seperti Alfin, Kipuw, juga Dani yang kemudian memilih pergi.