Meskipun sering terjadi letupan-letupan selama satu dekade terakhir, nyatanya cukup banyak pihak yang menganggap bahwa partai El Clasico bukanlah antara Persib Bandung berhadapan dengan Persija Jakarta. Bagi para penikmat sepak bola nasional, partai antara Persib Bandung berhadapan dengan PSMS Medan adalah yang dianggap berhak diberikan titel sebagai ‘partai klasik’ ala El Clasico.
Persib dan PSMS sudah lama tidak bertemu di satu kompetisi karena PSMS Medan terdegradasi. Total pertemuan kedua tim sudah mencapai 52 kali di seluruh kompetisi sejak pertama kali saling beradu pada tahun 1952. Terakhir, Persib bertemu PSMS Medan pada lima tahun lalu di stadion Teladan, Medan tepatnya pada 17 Juni 2012.
Dan kedua tim penguasa era klasik sepakbola Indonesia ini akan bertemu kembali di laga uji tanding jelang gelaran kompetisi mendatang. Tanggal 26 Maret nanti akan menjadi pertemuan perdana kedua klub setelah sekian lama. Berikut kami rangkumkan empat pertemuan paling seru diantara total 52 pertemuan antara PSMS berhadapan dengan Persib:
Final Perserikatan tahun 1983
Duel akbar perdana yang mempertemukan antara PSMS dengan Persib terjadi pada tahun 1983. Final perserikatan yang digelar pada Kamis, 10 November 1983, ini mempertemukan dua tim yang sepanjang kompetisi bermain luar biasa. Persib yang berstatus sebagai tim promosi menggebrak dengan berhasil melaju ke partai final. Sementara PSMS berusaha untuk kembali menjadi juara karena pada edisi dua tahun sebelumnya upaya mereka digagalkan oleh Persija Jakarta.
Kedua tim sudah bertemu sejak putaran pertama yang digelar di stadion Imam Bonjol, Padang. Kedua tim kembali bertemu di babak empat besar kala Persib berhasil menaklukan PSMS melalui dua gol yang disarangkan oleh Adjat Sudrajat. Berbekal kemenangan di babak empat besar inilah tim berjuluk Maung Bandung berkeyakinan besar untuk membawa pulang trofi juara nasional pada tahun 1983. Apalagi Adjat Sudrajat memimpin daftar pencetak gol terbanyak dengan delapan gol.
Namun yang terjadi selanjutnya justru diluar perkiraan. Persib kesulitan menjebol gawang PSMS, karena kiper Ponirin Meka tampil luar biasa. Pertandingan pun berlanjut ke babak adu penalti dan Ponirin tampil sebagai pahlawan setelah berhasil menggagalkan tiga algojo penalti Persib yaitu Adeng Hudaya, Dede Iskandar, dan kapten tim, Giantoro.
Laga final inilah yang menjadi awal rivalitas kompetitif antara PSMS dengan Persib Bandung.