Port FC memang meraih hasil yang cukup memuaskan sejauh ini berupa tiga kemenangan beruntun dan satu kekalahan dari empat pekan Liga Thailand berjalan. Namun, kebahagiaan itu tampaknya tidak ikut dirasakan salah satu pemainnya yang berpaspor Indonesia, Terens Puhiri.
Sejauh ini baru dua kali Terens diturunkan timnya, Port FC, itupun sebagai pemain pengganti. Nahasnya lagi, di dua laga tersebut Terens tidak sampai lima menit berada di lapangan. Ia hanya bermain selama dua menit di laga debutnya, yakni saat menang 3-0 atas Pattaya United, dan hanya satu menit menginjakkan kaki di lapangan saat menang 3-2 dari Ratchaburi FC.
Tak hanya itu, dari empat pertandingan yang telah dilakoni, ada tren yang mengiringi kesempatan bermain Terens, yaitu laga kandang, Saat bermain lawan Pattaya United dan Ratchaburi FC, saat itu Port FC bermain di kandang, sedangkan ketika tidak dimainkan kontra Muangthong United dan Bangkok Glass, Port FC berstatus sebagai tim tamu.
Tanda tanya dan beragam spekulasi pun langsung merebak dan mengikuti langkah kaki Terens di Thailand. Apakah ini akan menjadi petualangan yang gagal baginya? Apakah ia akan kembali secepatnya ke Indonesia, dan apakah-apakah yang lain. Namun, Terens tidak menggubrisnya. Ia memilih diam dan fokus untuk terus memperbaiki penampilannya.
Adaptasi di klub baru apalagi liga yang baru bukan hal yang mudah. Harus ada penyesuaian di banyak aspek, seperti bahasa, taktikal, iklim, bahkan makanan. Butuh proses panjang nan berliku, yang tak jarang membuat sang pemain mudah frustrasi. Namun, Terens diyakini bukan termasuk pemain yang seperti itu.
Iwan Setiawan pernah mengatakan bahwa Terens merupakan pemain yang cepat beradaptasi. “Anak ini punya prospek, walau biasanya anak bakat alam itu agak lemah dalam menerjemahkan taktikal. Tapi, begitu saya pegang, ternyata dia cepat melakukan apa yang diinginkan.” ungkapnya pada Goal Indonesia beberapa waktu lalu.
Jalan masih panjang bagi Terens Puhiri di Liga Thailand. Masih ada 30 pertandingan lagi yang tersisa, yang bisa digunakan untuk kembali tancap gas, kebut-kebutan di lapangan hijau. Sebab, aneh rasanya melihat mobil balap hanya dibiarkan terparkir di dalam garasi.
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.