Tahun 2017 menjadi milik penyerang Tottenham Hotspur, Harry Kane. Juru gedor asal Inggris ini berhasil menjalani tahun 2017 yang luar biasa, mulai dari memecahkan rekor gol terbanyak di satu kalender tahun Liga Primer Inggris, hingga menjadi top skor di seluruh liga top Eropa. Wajar rasanya banyak klub besar yang memburu tanda tangannya.
Salah satu klub terbaik di dunia, Real Madrid, bahkan dirumorkan rela untuk kembali memecahkan tabungan mereka demi memboyong Kane. Meskipun begitu, manajer Spurs, Mauricio Pochettino, yakin pemain andalannya akan bertahan di klub untuk jangka waktu yang lama. Bahkan, manajer asal Argentina tersebut meyakini Kane akan menjadi one man club layaknya Francesco Totti di AS Roma.
Dilansir dari Goal, Poch memberikan pujian tersendiri bagi Kane.
“Kelebihan utama Harry adalah keinginannya untuk berkembang yang tak pernah surut.”
“Ikatannya bersama Tottenham sangatlah penting baginya. Ia mengingatkan saya kepada Francesco Totti dari Roma.
Kane memang memiliki potensi untuk menjadi ikon Tottenham, seperti layaknya Totti di Roma. Sepanjang karier profesionalnya, ia tak pernah terikat kontrak bersama klub lain, meski ia sempat menjalani masa pinjaman bersama beberapa klub yang lebih kecil dari Spurs, seperti Milwall, Norwich City, dan Leicester City.
Penyerang berusia 24 tahun ini juga dipandang loyal oleh mantan manajer Spurs, Harry Redknapp. Redknapp, dilansir melalui Goal, pernah menyatakan bahwa Kane tak dapat digoda oleh klub yang lebih besar karena kecintaannya terhadap Spurs. Bahkan, apabila The Lilywhites tak meraih trofi pun di akhir musim ini, Kane tetap akan tinggal di London Utara.
“Saya tak melihat kemungkinan dirinya untuk pindah, ia akan segera menjadi kapten klub, ia dicintai di Spurs,” ujar Redknapp.
Tak hanya memiripkannya dengan Totti, Pochettino juga menyatakan bahwa Kane adalah salah satu penyerang tengah terbaik di dunia. Anak asuhnya tersebut bersanding bersama dua juru gedor dari negara yang sama dengan Pochettino.
“Saya pikir, Kane bersama dengan Gonzalo Higuain dan Sergio Aguero adalah yang terbaik di posisinya.”
Meskipun begitu, ujian besar sudah menanti Kane di Liga Champions. Ia memang terkenal garang di Liga Primer Inggris, namun untuk naik kelas ke level yang lebih tinggi lagi, ia harus mampu menunjukkan kebolehannya di panggung yang lebih besar, Liga Champions.
Di fase grup lalu, Kane berhasil tampil gemilang, dan membawa klubnya finis di peringkat pertama mengalahkan Real Madrid. Namun, ujian sesungguhnya datang di babak 16 besar ketika Spurs harus menghadapi Juventus. Kane akan berduel dengan bek-bek top seperti Giorgio Chiellini dan Andrea Barzagli, sebelum berhadapan dengan kiper legendaris, Gianluigi Buffon. Mampukah Kane memenangi pertarungan tersebut?
Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket