2017 akan berakhir dalam beberapa jam lagi! Bagi pencinta sepak bola, tahun ini terhitung cukup menyenangkan. Terkhusus untuk Liga Primer Inggris, banyak momen mengejutkan, mulai dari berbagai rekor yang pecah, gol-gol indah, dan tentunya kisah-kisah pahit segelintir pihak. Apa saja catatan menarik yang terjadi di Liga Primer Inggris di sepanjang tahun 2017? Mari disimak!
Olivier Giroud sang Scorpion King
Tahun 2017 langsung dibuka oleh gol yang sensasional. Juru gedor Arsenal asal Prancis, Olivier Giroud, berhasil mencetak gol ke gawang Crystal Palace dengan tendangan ala kalajengking, atau yang dikenal sebagai scorpion kick. Melalui skema serangan balik yang memukau, Giroud menyelesaikan umpan silang Alexis Sanchez dengan gaya yang tak diduga-duga. Wajar apabila gol ini membuatnya diganjar Puskas Award, penghargaan gol terbaik per tahun, di FIFA Award 2017 Oktober lalu.
Claudio Ranieri dipecat
Manajer asal Italia, Claudio Ranieri, berhasil mencetak sejarah bersama klub asal Inggris, Leicester City di musim 2015/2016. Bermaterikan pemain yang seadanya, The Tinkerman membuat kejutan dengan membawa Leicester menjadi juara Liga Primer Inggris untuk yang pertama kalinya di akhir musim tersebut.
Selang beberapa bulan, Ranieri dipecat oleh manajemen klub. Keputusan ini diambil karena Leicester terpuruk di papan bawah di musim berikutnya, dan pemain-pemain bintang seperti Riyad Mahrez dan Jamie Vardy tak mampu tampil maksimal. Keputusan ini dikecam banyak orang, namun sepertinya memang tak ada pilihan lain yang dapat diambil. Ranieri pun kini bahagia bersama Nantes, dan Leicester pun kembali ke habitatnya di papan tengah.
Kegagalan Arsenal lolos ke Liga Champions setelah 20 tahun
Ada pemandangan yang sedikit janggal di Liga Champions musim ini. Tidak ada nama Arsenal, yang menjadi langganan untuk berkompetisi (setidaknya di fase grup), di kompetisi antarklub paling bergengsi di dunia ini. Arsene Wenger untuk pertama kalinya gagal membawa The Gunners berlaga di Liga Champions pertama kalinya setelah 20 tahun. Memang mungkin sudah saatnya bagi Arsenal, untuk merasakan ‘kerasnya’ pertandingan di Liga Europa setelah sekian lama.
St. Totteringham Day tidak dirayakan setelah 21 tahun
Senada dengan momen sebelumnya, kejadian yang satu ini juga merupakan noda buruk bagi Arsenal, sekaligus sebuah prestasi tersendiri bagi Tottenham. Setelah 21 tahun selalu beradai di bayang-bayang rival lokalnya, Spurs akhirnya berhasil finis di atas Arsenal di tahun ini. Tak ada St. Totteringham Day, tak ada Liga Champions di musim berikutnya, London Utara menjadi putih setelah merah untuk sekian lama. Tahun 2017 mungkin tidak begitu menyenangkan ya, untuk pendukung Arsenal.
Nirgelar Pep Guardiola
Musim 2016/2017 barangkali akan menjadi tahun yang paling diingat oleh Pep Guardiola, manajer Manchester City. Di akhir musim tersebut, manajer asal Spanyol ini untuk pertama kalinya, mengakhiri musim tanpa meraih satu pun gelar. Bersama klub-klub yang ia tangani sebelumnya, Pep selalu berhasil merebut setidaknya satu gelar di tiap musim, jadi kegagalannya yang satu ini mungkin akan terkenang baginya, sekaligus menjadi momen yang monumental di tahun 2017.
Meskipun begitu, sepertinya musim lalu benar-benar dimanfaatkan Pep untuk beradaptasi dengan sepak bola Inggris, dan kini kita dapat lihat dampak seperti apa yang ia bawa bagi Liga Primer Inggris bersama Manchester City. Bisa jadi, tahun 2017 ini menjadi satu-satunya tahun tanpa gelar baginya.
Dominasi Chelsea
Chelsea bersama Antonio Conte mampu menjuarai Liga Primer Inggris dengan margin yang cukup jauh dari pesaingnya. Dengan formasi 3-4-3 yang inspiratif, Conte mampu menjadikan The Blues sebagai tim yang dominan, dan Liga Primer Inggris praktis ia taklukan dengan mudah. 2017 menjadi tahun yang tentunya menyenangkan bagi suporter Chelsea di seantero dunia.
Wayne Rooney dan cinta lama yang bersemi kembali
Cinta lama yang terjadi ketika masih remaja memang sulit dilupakan. Tak jarang, orang yang sudah mulai berada di usia kepala tiga, kembali ke pelukan kekasih lamanya. Hal inilah yang terjadi kepada legenda timnas Inggris, Wayne Rooney. Sempat menjalin cerita indah bersama Everton, Rooney jatuh hati kepada Manchester United.
Mengukir banyak momen spektakuler bersama Setan Merah, di tahun 2017, Wazza pun memutuskan kembali bersama Everton. Kisah mereka pun kembali berlangsung menyenangkan melihat performa penyerang berusia 32 tahun tersebut.
Rekor empat laga liga Frank de Boer
Frank de Boer berhasil menciptakan rekor ketika menjabat sebagai manajer Crystal Palace di awal musim ini. Sayangnya, rekor yang ia catatkan bukanlah rekor yang impresif, karena ia menjadi manajer pertama yang dipecat hanya setelah menangani empat pertandingan awal di Liga Primer Inggris. De Boer harus menerima surat pemecatannya setelah The Eagles kebobolan tujuh gol tanpa mampu memasukkan barang satu pun ke gawang lawan dari empat laga tersebut.
Burnley dan pesona Sean Dyche
Tahun 2017 juga berlangsung menyenangkan bagi klub gurem Liga Primer Inggris, Burnley. Di musim 2016/2017, The Clarets berhasil mengamankan tempat di kasta tertinggi setelah diprediksi akan terdegradasi. Musim ini berlangsung lebih indah lagi setelah secara mengejutkan, mereka duduk di peringkat tujuh klasemen sementara dengan total 33 poin dari 20 pertandingan.
Adalah tangan dingin Sean Dyche, manajer Burnley, yang menjadi faktor utama kesuksesan James Tarkowski dan koelga. Bukan tak mungkin, sang Ginger Mourinho, julukan Dyche, akan menangani klub yang lebih besar nantinya.
Rekor gol Sergio Aguero bersama Manchester City
Bulan November lalu, Sergio Aguero berhasil menasbihkan diri sebagai legenda Manchester City. El Kun mencatatkan diri sebagai top skor sepanjang masa klub dengan total 178 gol, mengalahkan catatan milik penyerang The Citizens di medio 1930-an, Eric Brook. Gol Aguero ke gawang Napoli di laga Liga Champions berhasil membawanya ke prestasi bersejarah ini.
David de Gea ‘sendirian’ bungkam Stadion Emirates
David de Gea menunjukkan bahwa ia adalah kiper terbaik di dunia saat ini ketika menjadi faktor penentu kemenangan Manchester United dalam laga melawan Arsenal. Di pertandingan yang berlangsung di Stadion Emirates tersebut, kiper asal Spanyol tersebut berhasil menciptakan rekor 14 penyelamatan! Tembok de Gea yang tak runtuh meskipun terus menerus digempur oleh Meriam London berhasil mengunci tiga poin bagi The Red Devils.
100 gol Manchester City
Kedigdayaan Manchester City di tahun 2017 berhasil mereka tunjukkan melalui gol yang mereka cetak ke gawang lawan. Skuat asuhan Pep Guardiola berhasil menjadi tim pertama yang berhasil mencetak 100 gol di satu kalender tahun Liga Primer Inggris. Rekor yang sebenarnya tak mengejutkan, mengingat mereka memiliki Aguero dan Gabriel Jesus yang dapat bergantian sebagai juru gedor, ditambah kecepatan Leroy Sane dan Raheem Sterling, serta kekreatifan Kevin De Bruyne dan David Silva.
Son Heung-min catatkan diri sebagai pemain Asia tersubur di Liga Inggris
Penyerang sayap milik Tottenham Hotspur, Son Heung-min, juga menjalani 2017 yang tak kalah impresif dibanding timnya. Pria asal Korea Selatan ini mampu mencatatkan sejarah sebagai pemain Asia tersubur sepanjang sejarah Liga Primer Inggris, mengalahkan kompatriot senegaranya, Park Ji-sung. Rekor gol Park sebelumnya berada di angka 19 gol, dan Son berhasil memecahkannya November lalu. Mengingat performa Sonaldo, julukannya, dapat dipastikan rekor miliknya akan bertambah pesat.
Harry Kane lampaui rekor Alan Shearer
Tak dapat dipungkiri bahwa Harry Kane adalah salah satu penyerang terbaik di dunia saat ini. Juru gedor milik Tottenham Hotspur tersebut berhasil mengalahkan rekor milik penyerang legendaris Inggris, Alan Shearer, dalam raihan gol dalam satu kalender tahun Liga Primer Inggris. 39 gol yang Kane cetak hingga tulisan ini dibuat, berhasil mengalahkan catatan 36 gol Shearer di tahun 1995 lalu. Berkat prestasi ini, transfer besar ke klub semacam Real Madrid mungkin hanya tinggal menunggu waktu baginya.
Tagar #WengerOut yang mendunia
Saking jengahnya terhadap kepemimpinan Arsene Wenger di Arsenal, Gooner di seluruh dunia melakukan tindakan yang cukup menarik di tahun ini. Mereka membuat spanduk dan banner yang bertuliskan tagar #WengerOut untuk melakukan protes. Menariknya, tulisan ini tak hanya ada di stadion Emirates atau tempat Arsenal bertanding, melainkan juga di belahan dunia lain. Mulai dari konser Coldplay di Thailand, pertandingan kriket di India, hingga di salah satu pesta pernikahan! #WengerOut!
Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket