Eropa Italia

Daftar Belanja Klub Top Serie A di Musim Dingin (Bagian 2)

Pada artikel sebelumnya, Football Tribe Indonesia sudah membahas tentang hal-hal apa saja yang kudu dibenahi oleh tiga klub papan atas Serie A di bursa transfer musim dingin yang tinggal menghitung hari.

Kali ini, Football Tribe Indonesia akan kembali membahas permasalahan yang sama untuk tiga klub top lainnya di kancah Serie A. Siapa saja mereka?

Berikut daftarnya:

 

Roma malah sanggup lolos ke babak 16 besar

AS Roma

Selama beberapa musim ke belakang, Roma begitu identik dengan kasus cedera akut yang menimpa penggawanya, mulai dari Alessandro Florenzi sampai Rick Karsdorp. Alhasil, penampilan tim yang sekarang diasuh oleh Eusebio Di Francesco ini kerapkali terpengaruh oleh keadaan tersebut.

Selama bursa transfer musim panas kemarin, ada cukup banyak penggawa anyar yang didatangkan ke Stadion Olimpico. Sayangnya, beberapa dari mereka belum mampu menunjukkan performa yang stabil. Di Francesco pun cenderung lebih banyak mengandalkan nama-nama lawas yang ada di skuatnya.

Meski begitu, sejauh ini I Giallorossi masih sanggup tampil apik di Serie A, Piala Italia, maupun Liga Champions. Namun jelang hadirnya bursa transfer musim dingin, sebaiknya manajemen klub yang berdiri tahun 1927 ini berbuat sesuatu untuk memperkuat tim.

Berkompetisi di tiga ajang sekaligus dengan jadwal yang padat tentu bukan persoalan sepele. Pasalnya, para penggawa Roma bisa saja didera kelelahan lantaran tenaganya terus diforsir. Dari sekian area yang perlu dibenahi oleh manajemen I Giallorossi, salah satunya adalah pos penyerang. Ketergantungan kepada Edin Dzeko sebagai penyerang tengah merupakan sinyal yang berbahaya.

Benar jika Il Lupi masih punya Patrik Schick dan Gregoire Defrel, namun kondisi kebugaran Schick belum ada di level terbaik, sementara Defrel justru harus absen lama. Mencari satu penyerang baru tampaknya perlu dilakukan Roma sebagai langkah antisipasi kalau ada hal buruk yang terjadi pada Dzeko sementara Schick dan Defrel belum dapat dimaksimalkan.

 

Nice maupun Lazio

Lazio

Dari sekian klub top Serie A, tak ada yang dihantam rumor perpindahan pemain sekencang Lazio. Sejumlah penggawa andalan mereka yang musim ini tampil brilian seperti Luis Alberto, Sergej Milinkovic-Savic, dan Stefan de Vrij, disebut-sebut akan segera mengepak koper dari Formello, markas latihan I Biancoceleste.

Direktur Olahraga Lazio, Igli Tare, sudah menunjukkan kepada khalayak tentang kemampuan andalnya dalam urusan jual beli pemain pada bursa transfer musim panas lalu. Maka dengan segala rumor yang terus menghujam klubnya itu, tak ada salahnya jika Lazio menunggu magis Tare sekali lagi di bursa transfer musim dingin.

Mempertahankan ketiga nama pemain yang telah saya sebutkan di atas adalah mutlak. Mereka punya banyak kontribusi atas pencapaian apik Lazio sejauh ini. De Vrij adalah kapten sekaligus pilar di lini belakang sedangkan Luis Alberto dan Milinkovic-Savic menjadi dinamo permainan dari sektor tengah.

Namun jika hal itu tak dapat dilakukan, maka Tare wajib mencari pengganti sepadan berharga miring untuk segera diakuisisi supaya kekuatan I Biancoceleste tidak keropos.

Jika hal itu sanggup dilakukannya, tidak menutup kemungkinan bila Ciro Immobile dan kawan-kawan dapat mempertahankan konsistensi sekaligus performa apik mereka di Serie A, Piala Italia dan Liga Europa. Beroleh trofi dari dua ajang yang disebut terakhir pada pengujung musim 2017/2018 tentu bukan sebuah kemustahilan.

 

Gattuso memutuskan untuk menggunakan kembali formasi 4-3-3

 AC Milan

Selama bursa transfer musim panas lalu, Milan mengejutkan semua penggila Serie A dengan memborong banyak tenaga baru ke dalam skuatnya. Namun sial, tidak semua pembelian mewah I Rossoneri itu yang sukses menampilkan performa gemilang.

Keadaan ini sendiri membuat Milanisti gerah karena performa tim kesayangan mereka belum ada di titik yang optimal. Sejumlah pemain baru pun mendapat kritikan tajam dari mereka.

Salah satu nama yang penampilannya dianggap tidak cemerlang adalah Andre Silva. Diboyong dari Porto, pemain berkebangsaan Portugal ini masih amat kesulitan untuk memperlihatkan tajinya di kancah Serie A meski sejauh ini telah membukukan 6 gol di Liga Europa.

Dengan performa seperti itu, jelas riskan bagi I Rossoneri untuk terus mengandalkan Nikola Kalinic atau Patrick Cutrone sebagai juru gedor, terlebih performa Milan secara keseluruhan juga masih angin-anginan. Mereka perlu sosok yang kemampuannya setara namun punya sisi klinis untuk menjadi alternatif pendulang gol.

Walau begitu, manajemen Milan kudu berhati-hati dalam menjalankan proses transfer di musim dingin bila memang ingin mendatangkan pemain baru. Jangan sampai, ‘kegilaan’ yang mereka perbuat di musim panas lalu kembali terulang.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional