Eropa Italia

Daftar Belanja Klub Top Serie A di Musim Dingin (Bagian 1)

Mercato di riparazione adalah jargon yang sangat kondang di Italia, khususnya dalam bidang sepak bola, tiap kali jendela transfer musim dingin dibuka. Secara harfiah, kalimat tersebut bermakna periode memperbaiki sejumlah kerusakan ‘kecil’ yang ada di tubuh tim. Persis seperti kita yang membawa sepeda motor ke bengkel untuk servis, sekadar mengganti oli, busi, atau kampas rem.

Bertarung secara konstan hingga separuh musim acapkali menghadirkan beberapa problem di dalam skuat. Misalnya saja performa tim yang merosot lantaran ada satu atau dua pemain kunci yang harus menepi dari lapangan akibat cedera parah.

Guna menyiasati hal itu, klub-klub Serie A pasti bakal nyemplung di bursa transfer musim dingin untuk membereskan masalah yang mereka alami. Caranya pun bermacam-macam, semua tergantung kebutuhan dan evaluasi yang telah dilakukan pihak manajemen dan pelatih.

Bercermin dari situasi tersebut, Football Tribe Indonesia mencoba untuk meringkas sejumlah hal yang perlu dibenahi oleh beberapa klub top Serie A selama jendela transfer musim dingin dibuka.

Bagi klub-klub yang memiliki laju kencang, mereka bisa terus mempertahankannya tanpa khawatir kehabisan bensin sedangkan untuk tim-tim yang performanya terus merosot, dapat menemukan ritmenya kembali.

 

Serie A kembali menemani

Napoli

Bermain di tiga kompetisi sekaligus membuat laju kencang Napoli di awal musim sempat tersendat. Faktor kelelahan dan cedera yang mengganggu beberapa pemain pilar disebut-sebut sebagai faktor utama.

Dari sejumlah posisi yang ada, pos fullback kiri merupakan salah satu area yang paling rawan bagi I Partenopei. Absennya Faouzi Ghoulam akibat cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) meninggalkan lubang menganga di sayap kiri. Christian Maggio dan Mario Rui yang hadir sebagai pelapis tampak belum memberi kualitas yang setara dengan skuat.

Tak berhenti sampai di situ, Maurizio Sarri sebagai allenatore Napoli juga harus mempertimbangkan untuk mencomot seorang penyerang baru guna menggantikan Arkadiusz Milik yang juga dihantam cedera ACL. Pasalnya, selama ini Napoli kelewat bergantung pada Jose Callejon, Lorenzo Insigne, dan Dries Mertens di lini depan sementara pelapis ketiganya terbilang kurang mumpuni.

Mengingat Napoli punya target lumayan tinggi untuk berprestasi di musim ini, menambal lubang di sektor fullback dan penyerang merupakan langkah yang sangat diperlukan. Apalagi dalam beberapa kesempatan terakhir, I Partenopei terus dikait-kaitkan dengan Matteo Darmian dan Sime Vrsaljko (keduanya berposisi fullback) serta Roberto Inglese (penyerang mereka yang sedang menjalani masa pinjaman di Chievo Verona).

Jika Napoli sanggup mendatangkan mereka, setidaknya Sarri bakal memiliki amunisi tambahan yang bisa menjadi kartu truf untuk perjalanan mereka di sisa musim ini.

 

Juventus dengan Genoa

Juventus

Ketimbang para rival, bisa dikatakan bahwa Juventus memiliki skuat yang paling sempurna. Dalam artian, para pemain utama dan cadangan memiliki kualitas setara yang membuat Massimiliano Allegri tidak kebingungan dalam meracik strategi andai muncul satu atau dua pemain yang tidak bisa diturunkan akibat cedera ataupun suspensi.

Turun di tiga kompetisi sekaligus di musim ini nyatanya tak membuat La Vecchia Signora keteteran. Sudah menjadi rahasia umum jika tim yang satu ini senantiasa mempersiapkan segalanya sedari awal musim alias bursa transfer musim panas kemarin. Sehingga kerikil-kerikil yang mengganggu mereka saat menjalani paruh musim pertama tak memiliki imbas yang kelewat berbahaya.

Dari sekian posisi yang ada, lini belakang Juventus yang terkenal kokoh itu malah menyimpan sebuah problem pelik dan wajib diselesaikan segera. Semakin uzurnya Andrea Barzagli dan Giorgio Chiellini dapat memengaruhi laju tim ini. Meski telah mengamankan jasa Mattia Caldara, tak menutup kemungkinan buat La Vecchia Signora untuk mendatangkan (beli ataupun pinjam) pemain baru di posisi ini.

Sementara di wilayah sayap, Juventus juga kudu membereskan perpanjangan kontrak Kwadwo Asamoah dan Stephan Lichtsteiner yang segera habis. Bila tak ingin mempertahankan keduanya, Giuseppe Marotta kudu cermat mencari nama baru untuk mengisi pos ini karena Alex Sandro juga terus digoda untuk angkat kaki dari Stadion Allianz. Praktis, Mattia De Sciglio jadi satu-satunya fullback yang tersisa.

Andai La Vecchia Signora bisa menemukan figur yang pas di area tersebut, lebih-lebih diikat dengan kontrak jangka panjang, langkah Juventus di sisa musim ini dan bahkan musim mendatang pun akan lebih nyaman. Jangan kaget bila trofi juara dari ajang apapun bakal kembali mengisi lemari trofi klub asal Turin ini.

 

 

Inter menelan hasil minor

Internazionale Milano

Serupa dengan Napoli, Inter juga memiliki masalah klasik yang tak kunjung bisa diselesaikan yaitu kedalaman skuat. Usai mencatat rekor apik di awal musim, grafik penampilan tim besutan Luciano Spalletti ini justru terus menukik. Bahkan, mereka kini hanya akan berlaga di Serie A karena sudah keok dari ajang Piala Italia.

Di lini belakang, Inter butuh pembenahan masif karena pos bek tengah mereka cuma diisi tiga orang pemain yakni Joao Miranda, Andrea Ranocchia, dan Milan Skriniar. Sementara pos fullback wajib mendapat sentuhan karena hanya Danilo D’Ambrosio saja yang bisa bermain stabil dari pekan ke pekan.

Masalah semakin akut justru ada di sektor tengah Inter karena keberadaan Marcelo Brozovic, Roberto Gagliardini, Joao Mario, Borja Valero, dan Matias Vecino belum menyelesaikan inti permasalahan yang dimiliki La Beneamata sampai saat ini: kreativitas. Tak perlu heran bila nama Javier Pastore terus digaungkan sebagai incaran utama buat membereskan problem tersebut.

Setali tiga uang, masalah yang cukup rawan juga menjangkiti lini depan Inter. Siapa yang meragukan kehebatan trio Antonio Candreva-Mauro Icardi-Ivan Perisic? Ironisnya, ketiga pemain ini belum memiliki pelapis yang kemampuannya sepadan. Di saat ketiganya dimatikan barisan belakang tim lawan, bisa dipastikan Inter kesulitan.

Mendatangkan banyak pemain di bursa transfer musim dingin tentu berisiko besar. Manajemen Inter dan Spalletti kudu pintar memilih sektor mana saja yang urgensinya tinggi buat segera dibenahi supaya penampilan La Beneamata tak semakin merosot dan target yang dicanangkan sejak awal musim dapat diwujudkan.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional