Eropa Italia

Bagaimana Cara Internazionale Milano Memenangi Hati Milan Skriniar?

Milan Skriniar tengah menjadi sensasi di Serie A Italia. Kepindahannya ke Internazionale Milano tenggelam di tengah mercato panas Leonardo Bonucci, yang dibeli AC Milan dari Juventus. Namun kini, justru nama Skriniar yang lebih menonjol, ketika performa Bonucci sangat mengecewakan. Bisnis yang menarik dari Nerazzurri.

Total dana yang dibelanjakan Internazionale untuk mendapatkan tanda tangan Skriniar adalah sekitar 20 juta euro. Pembelian menarik yang saat ini disebut sebagai bargain player. Apalagi jika dibandingkan dengan nilai transfer Bonucci yang mencapai 40 juta euro lebih. Dengan dana separuh dari Bonucci, Internazionale mendapatkan bek masa depan berkualitas.

Bagaimana cara Internazionale mendapatkan pemain asal Slovakia tersebut?

Musim panas yang lalu, nama Skriniar sudah dihubungkan dengan beberapa tim besar, dengan keuangan yang tak kalah dengan kondisi Internazionale. Dari Italia, ada Juventus dan AC Milan. Sementara dari luar Italia, Atletico Madrid disebut tertarik dengan Skriniar. Namun, justru Internazionale yang berhasi memikat Skriniar.

Kuncinya adalah pendekatan sejak jauh-jauh hari. Seperti yang diungkapkan oleh Fabrizio Romano, jurnalis calciomercato.com, pembicaraan soal Skriniar sudah dimulai sejak Februari 2017. Meski masih jauh dari pembukaan jendela transfer, Internazionale bergerak cepat untuk mendapatkan salah satu bek potensial yang saat itu masih menjadi milik Sampdoria.

Bulan Februari 2017, Piero Ausillio, Direktur Teknik Internazionale Milano, bertemu dengan teman dekatnya, Antonio Romei di kota Roma. Saat itu, Internazionale akan dijamu AS Roma dalam lanjutan Serie A Italia. Romei adalah salah satu pengacara klub Sampdoria, sekaligus tangan kanan Massimo Ferrero, sang presiden.

Pertemuan keduanya memancing pemberitaan bahwa Internazionale tengah melakukan penjajakan mendapatkan tanda tangan Luis Muriel. Maklum, saat itu, Muriel tengah menjadi buah bibir lantaran performa yang konsisten. Namun, di balik pemberitaan tersebut, sebenarnya Internazionale melakukan pendekatan demi dua nama anak muda.

Dua pemain yang dimaksud adalah Patrik Schick dan Milan Skriniar sendiri. Niat Internazionale sendiri adalah memboyong keduanya sekaligus. Namun sayang, negosiasi untuk Schick tidak berjalan dengan dengan baik. Pada akhirnya, Schick menjadi pemain Roma dan Internazionale mendapatkan Skrniar.

Tidak lama dari bulan Februari 2017, Atletico Madrid memutuskan mundur dari perburuan Skriniar lantaran tengah menjalani hukuman larangan transfer. Maka, bisa dikatakan, Internazionale berlari sendirian untuk mengejar Skriniar.

Dana sekitar 20 juta euro yang akhirnya disediakan oleh Internazionale pun sebenarnya sudah disiapkan sejak lama. Kesepakatan sudah dijalin sejak lama. Sebuah langkah yang bijak terutama untuk memberi kepastian kepada si pemain. Selebihnya, proses transfer berjalan dengan cepat dan saat ini, Internazionale menikmati buah kerja keras dalam waktu yang panjang.

Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen