Eropa Inggris

Geliat Transfer Liverpool: Upaya Realisasi “Next Year Will Be Ours”

“Next year will be ours!” adalah frasa yang selalu diucapkan oleh sebagian besar pendukung Liverpool beberapa musim belakangan ini ketika musim berakhir. Frasa ini adalah bentuk ungkapan penuh rasa optimis bahwa klub kesayangan mereka akan menjadi juara Liga Primer Inggris di musim berikutnya. Sayang seribu sayang, tak pernah sekalipun ucapan ini menjadi kenyataan, hingga oleh Talksport, frasa ini disebut sebagai ucapan tahunan miliki para Kopites, sebagaimana layaknya ucapan ‘Selamat Natal’, ‘Selamat Lebaran’, atau ucapan-ucapan lainnya yang sifatnya menahun.

Meskipun begitu, mereka tak pernah luput untuk mengucapkan kata-kata ini, walaupun pada akhirnya klub yang mereka dukung kembali mengecewakan dan tak berhasil memenuhi ucapan tersebut. Namun, melihat geliat transfer The Reds akhir-akhir ini, bisa jadi frasa tersebut akan segera terealisasi.

Bukan, bukan musim 2017/2018 sekarang yang dimaksud, mengingat sepertinya mustahil untuk mengejar Manchester City yang begitu perkasa. Di akhir musim ini, frasa “next year will be ours!” terlihat jauh lebih realistis. Di musim 2018/2019, pendukung Liverpool memiliki beberapa alasan untuk merasa optimis, yang disebabkan oleh aktivitas transfer Jürgen Klopp dan manajemen klub.

Yang pertama tentu saja kedatangan Virgil van Dijk di bulan Januari nanti. Kedatangan pemain yang tak hanya diinginkan oleh para suporter, melainkan juga benar-benar dibutuhkan oleh Klopp ini tentu akan menaikkan kualitas pertahanan Liverpool yang memang tak bagus-bagus amat itu. Van Dijk memang tak murah, harganya yang mencapai 75 juta paun menjadikannya bek termahal di dunia, namun mantan bek Southampton ini adalah kepingan yang hilang dari skuat Liverpool saat ini.

Baca juga: Cinta Itu Akhirnya Berlabuh, Virgil van Dijk Resmi Berseragam Liverpool dan Menjadi Bek Termahal Dunia

Mampu menjadi pemimpin di lini belakang, solid dalam duel udara, kemampuan mengolah bola yang di atas rata-rata, serta kemampuan tekel dan intersep yang bagus, adalah atribut yang dibutuhkan Klopp saat ini, dan van Dijk memiliki semua itu.

Lebih dari itu, ia juga memiliki waktu untuk beradaptasi selama paruh musim kedua nanti, meskipun tentu saja karena banderolnya, dampak instan akan diekspektasikan kepadanya. Waktu yang cukup lama tersebut juga bisa digunakan Klopp untuk mengintegrasikan bek asal Belanda ini ke skemanya, entah dipasangkan dengan Dejan Lovren atau Joel Matip, atau bahkan menjadi pasangan keduanya dengan skema tiga bek tengah.

Yang jelas, berkaca pada kemampuannya, van Dijk mampu bermain di berbagai formasi, dan pindah ke Liverpool memang keinginannya, jadi besar peluangnya hanya hal baik yang akan terjadi setelah transfernya direalisasikan.

Di musim 2018/2019 nanti, mereka juga akan kedatangan gelandang muda dinamis nan energik asal Guinea, Naby Keita. Gelandang milik RB Leipzig ini direkrut Liverpool di awal musim ini, namun ia baru akan bergabung di musim depan. Harganya yang menurut Transfermarkt mencapai 67,5 juta paun memang tak murah, namun rasanya harga tersebut pantas mengingat kemampuan serta potensi yang dimiliki Keita.

Kemampuan gelandang berusia 23 tahun ini juga cocok dengan gaya permainan Klopp yang sangat intens secara fisik. Keita adalah tipe gelandang box-to-box yang seimbang kemampuan ofensif dan defensif. Ia mampu melakukan berbagai operan, mulai dari operan pendek, terobosan, maupun lambung dengan baik, dan ia juga lihai dalam tekel dan intersep.

Musim lalu ketika Leipzig secara mengejutkan finis di posisi dua Bundesliga, ia mampu menciptakan delapan gol dan tujuh asis di liga lokal, ditambah catatan 2,6 tekel dan intersep perlaga, serta 81,8 persen persentase operan sukses. Secara singkat, Keita bisa dikatakan sebagai versi upgrade dari Jordan Henderson, kapten sekaligus gelandang Liverpool yang belakangan ini membuat jengah suporternya karena performanya yang inkonsisten. Kedatangan Keita akan menjadi jembatan utama antara pertahanan dan penyerangan Liverpool, serta menaikkan peringkat lini tengah tim menjadi lebih baik lagi.

Tak hanya sampai di situ, pendukung Liverpool kembali diberikan harapan tinggi oleh klub kesayangan mereka setelah beberapa nama dirumorkan akan segera menyusul van Dijk dan Keita. Gelandang asal Jerman milik Schalke 04, Leon Goretzka, barangkali yang paling mungkin direalisasikan. Kontrak Goretzka bersama Die Knappen akan habis di akhir musim ini, dan The Kop memiliki peluang untuk mendapatkannya secara gratis.

Selain Goretzka, Klopp dikabarkan tengah mengincar Jack Butland, kiper Inggris milik Stoke City. Performa Simon Mignolet yang tak konsisten, serta ketidakmampuan Loris Karius untuk memenuhi harapan usaai direkrut musim lalu, membuat sektor kiper Liverpool harus diperkuat. Butland adalah kiper muda yang tampil cukup impresif bersama Stoke, dan digadang-gadang akan menjadi kiper utama The Three Lions di Piala Dunia 2018 nanti.

Selain mereka semua, ada nama Mohamed Salah yang langsung merajai Liga Primer Inggris setelah sempat bertualang di Italia, serta Alex Oxlade-Chamberlain yang perlahan-lahan mulai menunjukkan kemampuannya. Transfer yang dilakukan Liverpool, walau tentunya menghabiskan uang sangat banyak, secara kualitas sangat impresif. Ucapan “next year will be ours!” memiliki kemungkinan untuk tak hanya menjadi bualan jika diutarakan di akhir musim ini.

Tentunya, tekanan akan datang kepada Klopp apabila di musim 2018/2019 nanti klubnya tak mampu bersaing di papan atas Liga Primer Inggris, namun meliat geliat transfer yang dilakukan, kecil kemungkinan hal itu terjadi

Next year will be ours!

Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket