Tak ada gol-gol unik nan indah dari Olivier Giroud. Peraih penghargaan Puskas Award itu tidak melakukan tendangan kalajengking ataupun tendangan akrobatik yang memenangkan Arsenal di Liga Europa.
Para penggemar pun juga tidak menyaksikan gol fantastis yang pernah dilakukan oleh Jack Wilshere lewat kombonya dengan Giroud. Ketika gol-gol tersebut diharapkan hadir kembali di pertandingan Arsenal melawan Norwich City di lanjutan Piala Carabao, justru dua gol dari Edward Nketiah-lah yang hadir pada malam tadi. Pemain muda berusia 18 tahun masuk menjadi penyelamat Arsene Wenger, yang bisa malu jika kalah di kandang.
Wenger kembali menurunkan pemain-pemain mudanya, yang dia gunakan ketika menghadapi Red Star Belgrade (Crvena Zvezda) di babak penyisihan grup Liga Europa lalu. Memasang Mathieu Debuchy, Mohamed Elneny, dan Rob Holding sebagai trio di lini belakang, memainkan pemain muda Reiss Nelson dan Ainsley Maitland-Niles sebagai bek sayap, serta tak ada pemain senior lainnya di bangku cadangan.
Rotasi dan memberikan kesempatan kepada pemain muda menjadi alasan kenapa Wenger memilih skuat seperti itu. Hal tersebut patut diacungi jempol, namun mengingat jeleknya penampilan mereka ketika bermain dengan skuat tersebut, Wenger harus pintar-pintar mengatur strategi.
Apapun yang bisa salah, akan salah. Trio bek yang diturunkan kembali menjadi sorotan. James Maddison menemukan celah di antara mereka bertiga dan memberikan umpan terobosan ke Josh Murphy. Murphy pun mencetuskan bola ke gawang kiper muda, Matt Macey, yang diberikan kesempatan debut oleh Wenger.
Lini pertahanan yang masih rawan kemasukan gol lagi, kurangnya kreativitas serta tumpulnya lini depan Arsenal membuat mereka kesusahan untuk menyamakan kedudukan. Ketika pendukung di Arsenal sudah bersiap memaki, masuklah sang juru selamat Wenger, Edward Nketiah.
Menjelang berakhirnya babak kedua, Eddie, panggilan Nketiah, masuk menggantikan Nelson ketika The Gunners mendapatkan tendangan penjuru. Sentuhan pertama yang berbuah gol. Tendangan penjuru berhasil disundul oleh Francis Coquelin dan mengarah ke Eddie. Satu gol darinya mengantarkan Arsenal ke babak perpanjangan waktu. Tak cukup hanya satu gol, pemain muda asal Inggris ini kembali membuat gol, yang lagi-lagi berasal dari tendangan penjuru. Sundulan pemuda 18 tahun yang menyelamatkan Wenger di depan pendukungnya sendiri.
Edward “Eddie” Nketiah menjadi penyelamat Arsenal di Piala Carabao. Kemenangan ini bisa menjadi suatu keberhasilan atau kegagalan, tergantung perspektif pembaca. Eddie membuktikan bahwa masa depan Arsenal akan cerah, namun permainan buruk malam tadi menjadi pekerjaan rumah bagi Wenger.
Tapi ini juga membuktikan bahwa bermain jelek pun tak masalah, asal menang, bukan?
Author: Budy Darmawan (@budydiew)
Penyuka sepak bola