Piala AFF akan segera dimulai pada tanggal 5 Desember 2021. Sepuluh negara akan saling berkompetisi demi merebut gelar juara yang terakhir kali dimenangkan oleh Vietnam di tahun 2018. Namun, tak hanya bagi negara, ajang ini juga menjadi panggung bagi banyak pemain potensial untuk mencuri perhatian banyak pihak sekaligus membesarkan nama mereka. Banyak nama-nama lagendaris dari sepak bola Asia Tenggara yang mulai dikenal setelah mereka bermain di AFF, seperti Safee Sali dari Malaysia atau Terasil Dangda dari Thailand. Tahun ini pun tak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Akan ada banyak pemain potensial yang siap bersinar dan membawa negara mereka meraih kejayaan dari kompetisi se-Asia Tenggara tersebut. Siapa sajakah mereka?
Nguyễn Tiến Lienh – Vietnam
Jika seseorang bertanya siapa yang akan menjadi pemain terbaik di turnamen ini dan membantu negaranya meraih gelar juara, banyak orang akan menyebutkan nama Nguyễn Quang Hải. Gelandang serang berusia 24 tahun tersebut telah menjadi salah satu sensasi terbesar di dunia pesepakbolaan Asia Tenggara setelah berhasil membawa tim muda Vietnam ke final Piala Asia U-23 di tahun 2018 serta menjadi pemain penting di tim senior ketika mereka meraih gelar juara AFF di tahun yang sama. Akan tetapi, ada pemain lain dari Vietnam yang siap mencuri perhatian, yakni Nguyễn Tiến Lienh.
Namanya memang belum setenar Nguyễn Quang Hải, akan tetapi Nguyễn Tiến Lienh siap membuktikan mengapa dia disebut sebagai penyerang terbaik Vietnam saat ini. Ujung tombak asal tim Becamex Binh Duong tersebut memiliki banyak kemampuan yang akan membuat iri penyerang manapun di Asia Tenggara. Pemain berusia 24 tahun tersebut memiliki kecepatan, cerdik mencari posisi, kuat dalam menahan bola, dan yang paling penting, ia sangat tajam di depang gawang lawan. Nguyễn Tiến Lienh telah mencetak 6 gol dari 11 pertandingan di V-League 2021, hanya tertinggal satu gol dari kompatriotnya di Vietnam, Nguyễn Van Toan, di daftar top skor.
Namun, meskipun dia tidak menduduki puncak top skor di liga Vietnam, Nguyễn Tiến Lienh masih tetap merupakan penyerang terbaik di tim nasional. Ia adalah pencetak gol terbanyak bagi Vietnam di kualifikasi piala dunia 2022 dengan 5 gol di babak kedua kualifikasi dan 2 gol di babak ketiga. Akan menjadi sangat menarik untuk ditunggu, seberapa banyak gol yang akan diciptakan oleh Nguyễn Tiến Lienh di piala AFF nanti.
Safawi Rasid – Malaysia
Malaysia mungkin bukanlah negara terbaik di Asia Tenggara. Namun mereka selalu mampu memberikan kejutan besar di setiap turnamen. Salah satunya adalah ketika mereka mampu merebut gelar juara di tahun 2010 dengan menundukkan Indonesia yang saat itu jauh lebih diunggulkan. Selain itu, mereka juga mampu tampil merepotkan di edisi terakhir piala AFF sebelum ditundukkan oleh Vietnam di partai puncak. Untuk tahun ini, tim Harimau Malaya akan mencoba membuat kejutan besar lagi dengan para pemain yang membantu menghantarkan mereka menuju final piala AFF 2018, salah satunya adalah Safawi Rasid.
Meskipun banyak beroperasi di sisi sayap, pemain asal Johor Darul Ta’zim tersebut merupakan pemain yang sangat berbahaya di depan gawang. Ia berhasil mengoleksi 3 gol dari 8 pertandingan di ajang kualifikasi Piala Dunia 2022 babak kedua, membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak bagi Malaysia di ajang tersebut. Dengan catatan golnya, serta cara bermain yang menawan, membuat ia Bersama Nguyễn Quang Hải banyak ditasbihkan sebagai pemain Asia Tenggara terbaik di generasinya.
Piala AFF tahun ini akan menjadi ajang pembuktian kualitas serta penebusan dosa bagi Safawi yang tampil tidak terlalu baik sepanjang tahun. Dengan bantuan para pemain lain yang menghantarkan Malaysia menuju final di edisi sebelumnya, Ia akan mencoba mengulang kembali prestasi yang telah Malaysia raih di tahun 2010.
Supachok Sarachat –Thailand
Meskipun performa Thailand di tahun ini tidak cukup memuaskan, negara yang dijuluki Gajah Putih ini tetap merupakan lawan yang patut diperhitungkan di Piala AFF. Salah satu alasannya adalah karena Alexandre Pölking -pelatih baru timnas Thailand- mengumumkan mereka akan memanggil 5 pemain mereka yang bermain di luar negeri, salah satunya adalah bintang mereka yang saat ini bermain di Jepang, Chanatip Songkrasin. Kedatangan pemain-pemain tersebut akan membuat Thailand menjadi lebih kuat dan lebih berbahaya bagi lawan mereka.
Meskipun demikian, Thailand bukanlah tim yang hanya mengandalkan satu atau dua pemain saja. Mereka masih memiliki segudang pemain bertalenta lainnya yang siap bersinar, salah satunya adalah Supachok Sarachat. Pemain sayap asal Buriram United ini mungkin bukanlah pemain terbaik Thailand, tetapi ia adalah pemain yang bisa menempati banyak posisi. Ia bisa berpindah dari sisi sayap sebelah kanan menuju sebelah kiri, dan ia juga mampu mengisi peran gelandang serang dengan baik. Tendangan-tendangan jarak jauh yang ia miliki juga merupakan senjata yang berbahaya. Indonesia telah mengetahui fakta tersebut setelah pertahanan mereka berhasil diobrak-abrik oleh pemuda berusia 24 tahun ini di ajang kualifikasi Piala Dunia 2022. Semua hal tersebut patut diwaspadai oleh lawan-lawan Thailand.
Dengan Supachok Sarachat dan pemain-pemain dari luar negeri yang ‘pulang’ untuk membela Thailand, bukan hal yang mustahil bagi tim gajah putih untuk memenangkan gelar piala AFF keenam mereka.
Witan Sulaeman – Indonesia
Indonesia akan memulai piala AFF tahun ini dengan banyak sekali kerugian (please make a hyperlink to my last article). Tim berjuluk ‘Garuda’ ini telah mengonfirmasi bahwa mereka tidak akan bisa memanggil pemain terbaik mereka, Egy Maulana Vikri, ke Piala AFF karena factor perizinan dari tim yang ia bela, FK Senica. Oleh karena itu, Indonesia akan bergantung terhadap rekan seangkatan Egy yang juga bermain di luar negeri, Witan Sulaeman.
Witan memiliki gaya bermain yang mirip dengan Egy. Mereka suka menahan bola, mencoba mendekati kotak penalty lawan atau melakukan Gerakan cutback, lalu mereka akan mencoba untuk melakukan tendangan dari sisi manapun jika memiliki ruang terbuka. Mereka juga pemain serba bisa yang selalu bergerak di kedua sisi sayap lawan, membuat pergerakan mereka menjadi lebih sulit ditebak dan semakin bergerak. Oleh karena itu, meskipun ketidakhadiran Egy akan berdampak bagi skuad Indonesia, spot tersebut akan dengan mudah ditutup oleh Witan Sulaeman.
Bagi Witan sendiri, ini adalah piala AFF pertamanya Bersama tim senior. Tetapi, mereka diprediksi akan mengalami banyak kesulitan mengingat mereka tidak tampil terlalu baik di tahun ini. Total, mereka hanya mampu menang tiga kali sepanjang tahun, dan itu pun hanya ketika mereka melawan China Taipei (dua kali) dan Myanmar. Oleh karena itu, banyak yang meragukan Indonesia untuk melangkah jauh tahun ini. Menarik untuk melihat akankah Witan dan skuad Indonesia berhasil membuktikan keraguan tersebut salah, atau justru mereka akan melanjutkan rentetan hasil negatif mereka di sepanjang tahun 2021. Hanya mereka yang mampu menjawab pertanyaan tersebut dengan performa mereka.