Southeast Asia

Piala AFF U-22 2019: 5 Poin Penting Myanmar vs Indonesia

Garuda Muda mengawali Piala AFF U-22 2019 dengan kurang baik usai ditahan imbang Myanmar di laga perdana Grup B, Senin (18/2) sore. Ada banyak pelajaran yang mampu diambil dari laga tersebut.

Berikut 5 poin penting pasca-laga Myanmar versus Indonesia di Piala AFF U-22 2019:

Baca juga: 11 Pemain yang Akan Bersinar di Piala AFF U-22 2019

Kesulitan beradaptasi dengan rumput

Sejak dipugar kembali, stadion Olimpiade Phnom Penh kini menggunakan rumput buatan sama seperti yang dipakai di stadion Jalan Besar, kandang Home United. Kedua tim sore ini tidak tampil all-out karena kualitas lapangan yang tidak prima. Indonesia sebenarnya memiliki lapangan serupa di NYTC Sawangan, sayang anak asuh Indra Sjafri tak sempat menggunakannya dan lebih memilih berlatih di kompeks GBK di Senayan.

Foto: Instagram PSSI @pssi__fai

Cita rasa Eropa Timur ala Velizar Popov

Pelatih asal Bulgaria, Velizar Popov, dalam konferensi persnya menyatakan bangga kepada anak asuhnya meski hanya bermain imbang kontra Indonesia. Mengambil filosofi sepak bola Eropa Timur, para pemain White Angels bermain sangat militan bahkan cenderung kerap melakukan tekel dan antisipasi berbahaya sepanjang laga. Meski sempat kecolongan, Indonesia beruntung bisa samakan kedudukan hingga akhir laga.

Foto: Myanmar Football Federation Facebook

Mempertanyakan produktivitas lini depan Garuda

Dimas Drajad yang dipasang sebagai penyerang tengah belum dapat berbuat banyak, pun dari tiga uji coba sebelum bertolak ke Kamboja hanya satu dari empat total gol Timnas U-22 yang dicetak oleh seorang striker, yakni Marinus Wanewar. Marinus bahkan tak diberi kesempatan bermain di pertandingan perdana ini. Untung saja gol Rachmat Irianto mampu membuat Garuda terhindar dari kekalahan di laga perdana.

Foto: Instagram PSSI @pssi__fai

Keasyikan menyerang, pertahanan terlupakan

Gol Myanmar di menit ke-14 yang dicetak oleh Myat Khaung Khant terlihat mudah. Sebelum mencetak gol ia berdiri bebas tanpa satupun pemain yang mengawal atau mencoba menghalanginya. Myanmar mampu membuat serangan balik yang efektif. Kunci serangan balik Myanmar adalah mematikan Hanif Sjahbandi dan Luthfi Kamal secepat mungkin sebelum mengeksploitasi empat bek Indonesia dari sayap.

Foto: Myanmar Football Federation Facebook

Kabar dan prediksi jelang partai kedua

Indonesia akan menghadapi Malaysia di partai kedua Rabu (20/2) besok. Harimau Malaya sendiri takluk di tangan tuan rumah Kamboja di partai pertama Senin (18/2) malam. Ini momen yang tepat untuk Garuda bangkit, namun sayang permainan agresif Myanmar sedikit menghambat persiapan. Salah satunya cederanya Hanif Sjahbandi yang ditarik keluar di babak pertama.

Foto: Instagram PSSI @pssi__fai