Nasional

Piala AFF U-22 2019: 5 Evaluasi di Laga Indonesia vs Malaysia

Garuda Jaya kembali menelan hasil imbang di Piala AFF U-22 2019. Kali ini anak asuh Indra Sjafri tak mampu menekuk tetangga serumpun, Malaysia. Lantas bagaimana penampilan Andy Setyo dan kawan-kawan di laga tersebut?

Berikut adalah lima poin evaluasi di laga Indonesia vs Malaysia versi Football Tribe Indonesia.

Baca juga: 5 Poin Penting Myanmar vs Indonesia

Perjudian Indra Sjafri

Indra Sjafri melakukan sejumlah rotasi. Hanif Sjahbandi yang di pertandingan perdana terlihat tidak fit dan digantikan sejak babak pertama, kali ini digantikan Raffi Syarahil. Coach Indra nampak sudah menemukan trio ideal lini depan yang tersemat di dada para Mutiara dari Timur: Osvaldo Haay – Marinus Wanewar – Billy Keraf. Dari dua pertandingan yang dijalani Indonesia juga terlihat punya skema corner-kick yang apik.

Kebangkitan Malaysia

Anak asuh Ong Kim Swee mampu bangkit usai menelan kekalahan dari tuan rumah Kamboja di laga perdana. Mereka juga mampu mencetak dua gol meski tertinggal dari Garuda Jaya dan memaksa hasil seri. Memainkan skema 3-4-3, lini belakang Malaysia yang dikomandoi Dominic Tan juga beberapa kali meredam permainan agresif Indonesia dari segala sudut, terutama sisi terluar lapangan.

Foto: @FAM_Malaysia – Twitter

Garuda tak selamanya andalkan dua sayap

Gol cantik Witan Sulaeman ke gawang Muhammad Haziq membuat Indonesia kembali unggul di menit ke-77 setelah berkali-kali sayap-sayap Garuda gagal menembus pertahanan Harimau Malaya. Di pertandingan hidup-mati kontra Kamboja, para gelandang harus lebih berani mengeksekusi tendangan jarak jauh dari lini kedua kala para sayap Garuda tak berkutik menyuplai bola untuk penyerang tengah.

Foto: @pssi__fai – Instagram

Lini belakang masih kerap kehilangan fokus

Dua kali unggul, dua kali pula Indonesia tak mampu mempertahankan keunggulan. Misalnya jeda gol kedua Malaysia yang dicetak oleh striker Fagiano Okayama, Hadi Fayyadh, hanya berjarak 10 menit saja dari gol Witan Sulaeman. Sama seperti di pertandingan perdana lini belakang Garuda kerap kehilangan fokus terutama dalam mengantisipasi serangan balik.

Foto: Detik Sport

Garuda Muda perlu bermain cerdik

Kemenangan di laga menghadapi Kamboja, Jumat (22/2) petang, sangat diperlukan jika Garuda Muda ingin lolos ke fase gugur. Semua gol di pertandingan kontra Malaysia ini terjadi di babak kedua, tapi bukan ‘terlambat panas’ karena Indonesia malah terkesan ‘buang-buang bensin’. Demi tiga poin bolehlah bermain cerdik, mencuri satu-dua gol lalu focus bertahan hingga akhir.

Foto: @pssi__fai – Instagram