Eropa Kolom

Kisah Dualisme dari Eropa Timur

Kasus dualisme seperti ini tidak hanya terjadi di Bulgaria saja. Di Romania malah ada dua kasus yang sama, yang melibatkan dua klub terbesar negara tersebut.

Steaua Bucharest. Siapa yang tidak kenal dengan nama itu? Mereka adalah klub sepak bola terbesar dan tersukses di tanah Romania, juara Liga Champions musim 1985/86, dan nama pertama yang diingat orang luar Romania ketika berbicara tentang sepak bola Romania.

Mereka juga masih kompetitif di papan atas Liga Romania namun dalam waktu yang bersamaan mereka juga berusaha promosi dari kasta ketiga Liga Romania musim ini. Nah loh!

Ternyata oh ternyata, “Steaua” yang di kasta teratas bukanlah Steaua yang sebenarnya. FC FCSB adalah inkarnasi terkini dari Steaua yang sangat sukses di kancah sepak bola Romania, dan mereka meneruskan perjuangan tim Biru-Merah di kasta teratas Liga Romania.

Namun karena mereka adalah impostor dari Steaua yang sebenarnya, FCSB perlahan-lahan ditinggalkan oleh para fans.

Para fans lebih memilih mendukung Steaua yang sebenarnya di kasta ketiga Liga Romania – CSA Steaua Bucharest. Mereka dimiliki oleh Angkatan Darat Romania, pemilik Steaua yang sebenarnya. Mereka juga memiliki hak atas nama, lambang, serta gelar-gelar Steaua yang lama, namun organisasi seperti UEFA masih mengakui bahwa gelar-gelar tersebut milik FCSB.

Bagaimana ini bisa terjadi? Jawabannya terletak pada pemilik FCSB yang sekarang, Gigi Becali.

Seorang pengusaha nyentrik yang penuh kontroversi, Gigi mengambil alih Steaua dari pemiliknya yang lama di tahun 2003. Raksasa Romania tersebut sedang terlilit hutang, akibat dari ketidakmampuan sang pemilik lama Vionel Paunescu dalam mengurus klub.

Vionel sendiri adalah salah orang yang memimpin pecahnya klub sepak bola Steaua dari induknya yaitu Angkatan Darat Romania dan Gigi juga terlibat dalam perpecahan tersebut.

Di bawah kepemimpinan Gigi, Steaua berhasil diselamatkan dari lilitan utang mereka, namun pribadi kontroversialnya membuat Gigi dibenci oleh para fans. Angkatan Darat Romania kemudian menuntut Gigi untuk mengembalikan Steaua kepada mereka pada tahun 2011.

Mereka menuduh Gigi sudah menggunakan hak merek Steaua secara ilegal dan menuntut pengusaha tersebut untuk membayar uang lebih demi menggunakan embel-embel klub tersebut.

Pengadilan Romania berpihak kepada Angkatan Darat dan Gigi terpaksa mengubah nama klub yang dia miliki menjadi FCSB di tahun 2017. Sementara itu pada tahun yang sama, Angkatan Darat mendirikan kembali Steaua di kasta keempat Liga Romania.

Ultras Steaua, yang sudah jengah dengan tingkah polah Gigi di dalam dan di luar lapangan, memutuskan untuk membelot ke Steaua binaan Angkatan Darat. FCSB pun ditinggal oleh fans-fans setianya. Klub binaan Gigi tersebut hanya didukung oleh segelintir orang awam saja yang datang ke stadion tiap kali ada pertandingan FCSB.

Ketika Steaua sedang merangkak naik dari kasta ketiga ke kasta kedua dan FCSB finis sebagai runners-up di kasta teratas Liga Romania untuk musim 2020/21, ada satu lagi klub raksasa Romania yang harus berhadapan dengan saudara mudanya sendiri musim depan.

BACA JUGA: Bertengkar Gelar Juara di Ruang Sidang

Universitatea Craiova sedang menikmati periode kebangkitan sejak terpuruk di era 2010an. Tim biru-putih ini menjuarai Piala Romania musim 2020/21 dan finis di peringkat ke-3 di liga. Namun di musim depan, Universitatea harus berhadapan dengan sebuah tim yang lahir karena konflik dualisme di tubuh Universitatea selama krisis di era 2010-an tersebut, FC U Craiova 1948.

Kisah Universitatea dan U Craiova bisa ditelisik ke tahun 1991. Di kala itu, tim sepak bola CS Universitatea Craiova memutuskan untuk melepaskan diri dari Universitas Craiova dan berdiri sendiri sebagai tim mandiri. Tanpa dukungan universitas, CS Universitatea Craiova menjadi FC Universitatea Craiova.

Masalah mulai muncul di tahun 2011. Universitatea dikeluarkan dari keanggotaan federasi sepak bola Romania karena mereka menuntut mantan pelatih mereka Victor Piturca ke pengadilan sipil. Tindakan ini ilegal karena penyelesaian kasus-kasus hukum menyangkut klub dan pemain, pelatih, atau staf harus melewati federasi sepak bola.

Dengan “bekunya” Universitatea, pemerintah kota Craiova bersama dengan Universitas Craiova memutuskan untuk mendirikan kembali CS Universitatea Craiova pada tahun 2013. CS Universitatea Craiova mewarisi semua gelar dan sejarah Universitatea Craiova di atas kertas, namun secara hukum masih belum diresmikan.

Pada waktu yang bersamaan, FC Universitatea Craiova diperbolehkan berlaga lagi di kancah sepak bola Romania. Keputusan ini diambil setelah pengadilan di Bucharest memutuskan bahwa keputusan federasi untuk mengeluarkan FC Universitatea Craiova adalah tidak sah.

Kedua tim asal Craiova ini bertemu di kasta kedua Liga Romania pada musim 2014. Pertemuan keduanya diwarnai dengan pergulatan di pengadilan atas hak merek Universitatea dan gelar-gelar dari tim tersebut.

Hasilnya, CS Universitatea diperbolehkan menggunakan merek “Universitatea Craiova” dan mendapat hak atas gelar-gelar Universitatea dari saat klub tersebut berdiri pada tahun 1948 sampai tahun 1991.

Di sisi lain, FC Universitatea diperbolehkan mengklaim gelar-gelar Universitatea dari tahun 1991 hingga 20 tahun ke depan, namun mereka diharuskan mengganti nama mereka ke U Craiova.

Pada akhir musim 2014, Universitatea berhasil promosi ke kasta teratas Liga Romania, namun U Craiova terpaksa mundur dari liga karena mengalami kebangkrutan.

Adrian Mittelu membangkitkan kembali U Craiova pada tahun 2017 dan mereka dengan susah payah merangkak naik dari kasta kelima ke kasta kedua Liga Romania. Perjuangan tersebut berakhir manis.

U Craiova berhasil menjuarai kasta kedua Liga Romania musim 2020/21 dan dengan promosi tersebut, mereka bisa berhadapan dengan “saudara tua” mereka sendiri di musim depan, di kancah teratas sepak bola Romania.