Eropa Spanyol

Menerawang Nasib Barcelona Tanpa Messi

Isu Barcelona tanpa Lionel Messi sempat muncul di awal musim 2020/21 lantaran sang mega bintang menginginkan hengkang dari klub asal Katalan tersebut. Meski akhirnya ia bertahan, jelang bursa transfer musim dingin suara sumbang kepergiannya dari Camp Nou kembali terdengar.

Kontrak pemain kelahiran Rosario, Argentina itu sejatinya baru kedaluwarsa musim panas 2021. Namun, karena merasa kecewa dengan penampilan Barcelona musim ini membuat Messi sempat mengubah pikirannya dan memutuskan untuk minggat dari Camp Nou.

Menurut pemberitaan Gulf News sejak kekalahan memalukan dari Bayern Muenchen di Liga Champions musim lalu Messi telah memberi tahu manajemen Blaugrana akan niatnya untuk kaki musim panas ini.

Selain kabar ketidakpuasan Messi dengan Barcelona musim ini, rupanya bocornya obrolan dirinya bersama pelatih anyar Blaugrana, Ronald Koeman, ke awak media membuat pemain 33 tahun itu naik pitam.

BACA JUGA: Messi dan Argentina, dalam Bayang-bayang Keagungan Maradona

Laporan dari media Argentina, Clarin, Messi sangat marah pada manajemen Barcelona usai obrolan dengan Ronald Koeman yang menurutnya privasi justru jadi konsumsi publik dan awak media. Kabar tersebut semakin mengencangkan isu kepindahan salah satu pemain terbaik dunia tersebut dari Camp Nou.

Sementara media lokal Spanyol, Mundo Deportivo, melaporkan bahwa Barcelona sebenarnya masih sangat membutuhkan sang mega bintang, namun di sisi lain, Barcelona tetap akan menghormati keputusan Messi apa pun itu, termasuk meninggalkan Barcelona akhir musim ini.

Gonjang-ganjing transfer sang pemain bintang Argentina benar-benar menghiasi berita bursa transfer sepanjang musim ini dan seolah menjadi bumbu drama tersendiri untuk melihat ke manakah kaki sang mega bintang Lionel Messi melangkah? Hengkang, atau menetap di Camp Nou lebih lama.

Terbaru bahkan ada pernyataan dari Lionel Messi yang menyatakan keinginannya untuk bermain di Amerika Serikat suatu hari nanti, “Saya selalu bilang bahwa saya ingin merasakan hidup di Amerika Serikat, bermain di liga tersebut tetapi saya tidak tahu apakah itu akan terjadi atau tidak,” sebagaimana dilansir dari La Sexta.

Andai hal ini terjadi, lantas bagaimanakah wajah baru Barcelona tanpa Messi? Apa jadinya Barcelona tanpa Messi yang sudah menghiasi starting eleven mereka lebih dari 10 tahun lamanya?

Sejujurnya, kehilangan sosok Messi seperti pisau bermata dua bagi Barcelona. Satu sisi mereka tetap membutuhkan Messi, di sisi yang lain Barcelona butuh merombak skuad mereka yang terlihat sangat kusam belakangan ini.

Benar adanya jika Barcelona kemungkinan besar akan terseok-seok beradaptasi dengan cara bermain mereka tanpa sang mega bintang.

Namun, apabila hengkangnya Messi benar adanya, Barcelona tak perlu terlalu khawatir. Pasalnya, beberapa musim terakhir penampilan Messi sudah tampak menurun. Faktor usia menjadi salah satu alasan utama menurunnya performa sang mega bintang.

BACA JUGA: Saking Bobroknya Federasi Sepak Bola Argentina, Lionel Messi Pernah Ikut Bayar Gaji Staf

Di sisi lain, Messi bukanlah sosok leader yang cocok bagi Blaugrana. Beberapa kali tertangkap kamera bagaimana Messi lebih banyak diam dibanding menyemangati dan merangkul pemain lain untuk keluar dari tekanan.

Terlihat di beberapa rekaman sebelum musim 2020/21 berlangsung Messi hanya berbincang dengan Luis Suarez dan Jordi Alba. Pemain bintang lain seperti Antoine Griezmann dan Frenkie de Jong tampak “dicueki” oleh sang mega bintang.

Sebagai kapten, tentu saja sikap seperti itu tidak baik untuk kelangsungan tim. Keharmonisan antar pemain menjadi senggang lantaran Messi tak berperan sebagai kapten yang semestinya.

Teranyar, pemain asal Argentina ini terlihat menggelengkan kepala usai Barcelona ditahan imbang Eibar di laga terakhir LaLiga Santander di tahun 2020.

 

Ego tinggi seorang Messi juga jadi alasan menurunnya performa Barcelona. Seperti sudah menjadi rahasia umum jika suara Messi di ruang ganti jauh lebih lantang dibanding pelatih Barcelona. Manajemen Barca seolah lebih mendengar suara Messi dibanding pelatih dan staf lain. Tentu saja atmosfer seperti ini akan merugikan Barcelona sendiri.

Apabila Barcelona benar-benar melepas Lionel Messi, tentu mereka dapat menyongsong musim baru dengan lebih segar. Tidak mudah memang, dan tidak bisa instan.

Barcelona mau tak mau harus memotong satu-dua musim seret prestasi demi memperbaiki iklim tim mereka, termasuk akademi La Masia yang seolah mati suri karena belakangan jarang melahirkan pemain hebat seperti dulu lagi.

BACA JUGA: Bagaimana Kalau Sebenarnya yang Busuk adalah Argentina, bukan Lionel Messi?

Hingga laga pertama LaLiga di Januari 2021, Ronald Koeman sempat menepikan Messi dalam tiga pertandingan di semua kompetisi, dua di antaranya di laga Liga Champions melawan Dynamo Kyiv dan Ferencvaros, sementara di laga Real Betis pada medio November lalu sang pemain turun dari babak kedua.

Pun dengan tersisanya enam bulan kontrak sebelum habis di akhir musim 2020/21, Messi bisa saja membuka negosiasi dengan klub mana pun, tak terkecuali Barcelona jika berniat memperpanjang kontraknya.

Mungkin wajah Barcelona tanpa Messi akan garang kembali seperti Barcelona yang kita kenal sebelumnya. Tidak sekarang tentunya, tapi beberapa tahun ke depan. Proses yang akan membawa Barcelona sembuh seperti sedia kala.