Suara Pembaca

Menanti Hasil Evaluasi Chelsea Lewat Belanja Besar di Musim 2020/21

Kepergian Willian yang menyeberang ke Arsenal dan Pedro yang memulai petualangan baru di AS Roma, digantikan dengan sosok Hakim Ziyech dan Kai Havertz. Kedua nama tersebut baru pertama kali hijrah ke Liga Priner yang terkenal dengan kick and rush ini.

Secara pola permainan jelas ada perbedaan mencolok antara Pedro-Willian dan Havertz-Ziyech dan tentu akan membuat perubahan dalam pola permainan The Blues musim depan.

Akselerasi terhadap pola permainan dan penyesuaian terhadap kompetisi dengan cepat menjadi hal yang perlu segera dievaluasi Chelsea agar para gelandang ini tampil secara mumpuni. Harga tinggi yang harus dibayar untuk mendatangkan keduanya tentu diharapkan berbanding lurus dengan penampilan di kompetisi yang diikuti.

Ditambah sektor depan kedatangan Timo Werner, membuat Lampard yang terbiasa dengan menggunakan striker akan pusing tujuh keliling memilih siapa yang akan bermain sejak awal di susunan sebelas pertama.

Kedatangan Werner juga akan mengurangi ketergantungan kepada Tammy Abraham sebagai pencetak gol terbanyak musim lalu serta memberikan opsi tambahan bagi Lampard ketika striker yang diturunkan sebagai pemain inti tak dapat menampilkan permainan terbaik.

Lini depan menjadi evaluasi Chelsea yang juga krusial. Maklum sejak kepergian Diego Costa kembali ke Atletico Madrid tiga musim yang lalu, tidak ada striker Chelsea yang mampu mencetak lebih dari dua puluh gol dalam satu musim kompetisi Liga Inggris, bahkan top scorer klub diraih oleh pemain yang notabene bukan penyerang murni.

BACA JUGA: Willian dan Surat Cinta untuk Chelsea

BACA JUGA: From Zero to Hero ala Diego Costa

Strategi Belanja Besar, Evaluasi Chelsea untuk Prestasi yang Lebih Baik

Geliat transfer Chelsea yang sangat agresif dalam bursa transfer musim panas ini memang sedikit berbeda dengan para klub pesaing yang tidak jor-joran beraktivitas dalam periode waktu ini karena keuangan klub yang sedang tidak sehat akibat hilangnya pemasukan klub sebagai akibat dari pandemi corona yang melanda dunia saat ini.

Sampai dengan awal bulan September 2020, Chelsea berada pada posisi pertama klub Eropa dengan belanja pemain paling besar yakni 223,20 juta euro.

Menariknya nilai tukar hasil evaluasi Chelsea lewat strategi belanja besar-besaran ini lebih dari 25% dari total belanja seluruh klub Liga Inggris yang sampai dengan tanggal 7 September 2020 telah membelanjakan 725,86 juta euro.

Jumlah ini memang masih berpotensi akan bertambah seiring dengan bursa transfer musim panas yang baru akan berakhir pada tanggal 5 Oktober 2020.

Namun, pergerakan aktif kubu London Biru di bursa transfer musim panas ini seakan menjadi sebuah asa bagi para fans The Blues untuk melihat penampilan para pemain yang diharapkan mampu meraih prestasi lebih tinggi musim depan.

Frank Lampard sebagai pelatih tentu memiliki tambahan opsi pemain untuk mengarungi musim kompetisi musim 2020/2021.

Harapan untuk bersaing memperebutkan gelar juara meningkat seiring dengan transformasi dan evaluasi yang dilakukan oleh manajemen Chelsea hampir di semua lini permainan dalam mengarungi kompetisi musim 2020/21 serta bersaing dengan para klub papan atas untuk meraih gelar juara yang terakhir diraih pada musim 2016/2017.

Hasil dalam38 pertandingan tiap gameweek akan menjadi jawaban dari evaluasi Chelsea yang dilakukan. Langkah untuk memulai musim akan dimulai ketika menjalani pertandingan tandang menghadapi Brighton & Hove Albion Football Club Selasa (15/7) dini hari nanti.

Harapan Manajemen, para pemain dan fans di seluruh dunia agar Chelsea dapat berprestasi dan berbicara lebih banyak baik di kompetisi domestik maupun Eropa selalu digelorakan.

Penulis merupakan Pegawai Negeri Sipil yang berakun twitter di @freddisidauruk