“War comes and goes, but my soldier stays eternal!”
Kalimat yang dibuat masyhur oleh Tupac Shakur tersebut memberikan gambaran paling jelas soal Timo Werner. Ketika Miroslav Klose tutup buku karier bersama timnas Jerman, Mario Gomez menjadi tumpuan. Ketika Mario menua, Timo Werner, yang akan melanjutkan tradisi penyerang tajam tim panser Jerman.
Kompetisi boleh silih berganti, datang dan pergi, namun Jerman selalu punya senjata mematikan untuk terjun ke tengah medan laga. Sang Prajurit, akan selalu ada. Menjadi bukti tersahih perihal roda regenerasi yang sudah berputar secara pasti sejak dekade silam. Dan untuk 10 tahun ke depan, Timo Werner yang akan mendominasi.
“Ia akan mendominasi lini depan Jerman untuk 10 tahun ke depan. Timo Werner berkepala dingin dan bermain fantastis. Kami butuh Timo Werner berada dalam performa terbaik apabila ingin menjadi juara dunia,” ungkap Mario Gomez, pencetak 31 gol dalam 71 laga bersama timnas Jerman, seperti dikutip Daily Mail.
Sudah sejak belia, Timo Werner memahami makna “peperangan”. Ia hengkang dari Stuttgart, sebuah tim yang hampir terdegradasi. Pemain yang saat ini berusia 21 tahun tersebut kenal betul dengan perjuangan melawan cacian ketika tengah berada dalam kesulitan. Ia membangun diri sendiri, memperkuat kepercayaan diri.
Pemain kelahiran 6 Maret 1996 itu pun hengkang ke RB Leipzig dengan membawa situasi yang hampir serupa. Di awal musim 2016/2017, Timo kesulitan beradaptasi, kesulitan mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Dan jelas, pemain muda yang diboyong dengan dana 10 juta euro tersebut kembali dicibir.
Ia sudah menjadi laki-laki yang memahami beratnya “peperangan” dalam karier sebagai pesepak bola. Seiring penampilan Leipzig yang semakin menanjak, Timo juga memperbaiki kemampuan dirinya. Dan ketika musim 2016/2017 berakhir, Timo mencatatkan 21 gol. Ia tak mau berhenti sampai di situ.
Baca juga: Werner dan Forsberg, Duo Terbaik Bundesliga 1
Catatan mengesankan dibawa Timo ke timnas Jerman. Lima kali bermain bersama Die Mannschaft, Timo membuat enam gol dan dua asis. Jika performa ini terus dijaga, baik Leipzig maupun timnas Jerman, tak perlu khawatir memikirkan lini depan untuk satu dekade ke depan, seperti yang diungkapkan Mario Gomez.