Tersingkirnya Manchester City dari Liga Champions, Minggu (16/8) dini hari tadi, menjadi pil pahit bagi mereka, khususnya Ederson Moraes yang sehari setelah tersingkirnya City merayakan ulang tahunnya yang ke-26.
Ya. Tepat pada hari ini, 17 Agustus, penjaga gawang asal Brasil itu merayakan ulang tahunnya. Sayang, sebuah hal yang seharusnya dirayakan dengan gembira malah menjadi menyakitkan bagi Ederson.
City baru saja menyerah dari Lyon di babak perempat final Liga Champions 2020. Pertandingan yang berkesudahan 3-1 untuk kemenangan wakil Prancis itu memaksa City harus terus menunggu lebih lama untuk menjuari Si Kuping Besar untuk kali pertama.
Dari ketiga gol yang bersarang ke gawang mantan pemain Rio Ave itu, dua gol di antaranya merupakan blunder Ederson. Gol pertama Lyon yang dicetak Maxwell Cornet di pertengahan babak pertama yang bermula dari lolosnya Karl Toko Ekambi dari jebakan offside pemain City.
Penyerang Lyon itu berlari dan berhadapan dengan Ederson, namun bek City, Eric Garcia, berhasil menahan penetrasi Toko Ekambi. Sayang, Ederson terlanjur maju dari gawang dan bola malah jatuh di kaki Cornet, di mana pemain berusia 23 tahun itu lalu melakukan tembakan dan tak menemui kesulitan menceploskan bola ke gawang Ederson yang sudah kosong.
Ederson kembali berperan di gol ketiga Lyon yang dicetak oleh Moussa Dembele. Tendangan pelan gelandang muda Lyon, Houssem Aouar, gagal ditangkap dengan sempurna oleh Ederson. Bola muntah kemudian mampu dikonversikan Dembele menjadi gol ketiga Lyon di menit akhir pertandingan sekaligus membunuh mental pemain City.
Pedih tentunya menjadi Ederson di pertandingan itu. Ketiga gol pemain Lyon adalah kado ulang tahun paling tidak diharapkan oleh mantan kiper Benfica itu. Penampilan yang kurang memuaskan dari Ederson juga mengundang kritik dari legenda Manchester United, Rio Ferdinand, yang menyebut bahwa kiper kidal itu sebagai biang kekalahan City dari wakil Prancis tersebut.
Menurut keterangannya pada BT Sport, Rio Ferdinand menyebut kesalahan sang kiper asal Brasil akan jadi berita utama di media.
“Coba perhatikan, Sterling dan Ederson akan jadi berita utama atas kesalahan yang mereka buat,” kritiknya.
Menurut laporan yang dilansir Metro, Ferdinand juga mengkritik strategi Pep yang seolah bermain-main dengan pemainnya sendiri.
“Pep mengubah sedikit strateginya, dan bermain-main dengan para pemainnya.” tutup mantan bek tangguh Inggris itu.
City mengawali pertandingan dengan formasi agak berbeda dari biasanya. Kerap bermain dengan 4-3-3, City tampak canggung saat menggunakan 3-5-2 melawan ini dipaksa memungut bola sebanyak 3 kali dari gawangnya oleh pemain-pemain Lyon.
Itu semua harus dibayar mahal oleh Pep Guardiola dan anak asuhnya. Bagi Pep ini adalah kesekian kalinya ia gagal di Liga Champions setelah terakhir kali menang saat masih bersama Barcelona pada 2011 lalu. Untuk pemain City, mereka harus menunggu lagi dan lagi untuk berbicara di kompetisi nomor satu tim-tim Eropa itu. Sementara untuk Ederson, ini adalah kado yang begitu pahit baginya.