Suara Pembaca

Melawan Rezim Pemerintahan ala Megan Rapinoe

Rapinoe yang awalnya dicap tidak nasionalis, menanggapinya dengan santai dan menjawabnya dengan cerdas.

“Ini memang terlihat gila. Saya yang sedang mendapatkan protes, namun bisa dipercaya sebagai kapten. Ini cukup menarik. Saya merasa didukung para petinggi sepak bola Amerika,” ujarnya.

Piala Dunia Wanita 2019 yang diselenggarakan di Prancis merupakan panggung bagi para penggawa timnasita Amerika untuk membuktikan kualitas permainan mereka, baik itu di dalam lapangan maupun di luar lapangan.

Satu hari sebelum menumbangkan tim tuan rumah pada babak perempat-final, Rapinoe membuat pernyataan yang cukup berani kala diwawancarai oleh Eight by Eight.

Ia mengatakan, tidak akan pernah mau dan sudi menginjakan kaki di Gedung Putih, jika mereka diundang oleh Trump usai Piala Dunia. Rapinoe tidak sendiri, rekan-rekan satu timnya di timnas pun mendukung aksi yang dilakukan sang kapten.

Bahkan, sang pelatih Jill Ellis pun melontarkan pernyataan senada dengan anak asuhnya itu.

“Saya rasa tim memiliki fokus yang jelas. Kami semua mendukung Megan,” tuturnya.

BACA JUGA: Seksisme di Sepak Bola, Perkara yang Tiada Habisnya

Mendengar kabar tentang pernyataan rakyatnya itu, membuat Trump kebakaran jenggot dan membalas komentar Rapinoe melalui Twitter.

“Megan harus menang lebih dulu sebelum berbicara, selesaikan dulu pekerjaanmu, kami bahkan belum mengundang tim. Saya sekarang berniat mengundang mereka, menang atau kalah. Megan harusnya tak perlu mempermalukan negara, Gedung Putih, atau bendera kami,” jelas Trump.

Alih-alih mendapat dukungan, kicauan Trump justru mendapat hujatan dari warganet asal Amerika. Tweet yang dilontarkan oleh Trump dinilai egois dan seakan membatasi kebebasan berekspresi warganya. 

Kebencian dan kemurkaan terhadap Rapinoe berubah menjadi pujian dan tepuk tangan, setelah para penggemar mengetahui maksud dan tujuan yang ia lakukan itu.

Apalagi semenjak tim Paman Sam menjuarai Piala Dunia dengan cukup sempurna, di mana Rapinoe memegang peranan penting di turnamen itu.

BACA JUGA: Bagaimanapun, Liga 1 Putri 2019 adalah Sejarah