Suara Pembaca

Legenda, Label “The New”, dan Beban Pemain Muda

Beban para pemain muda

Seorang pemain muda yang berhasil memukau penonton dengan aksinya di lapangan secara tidak langsung telah menerbitkan harapan akan kelahiran seorang legenda yang baru, apalagi jika ia selalu tampil konsisten.

Publik yang tercengang pun terkadang langsung memberi label ‘The New Legend’, suatu kehormatan sekaligus tantangan bagi para pemain muda.

Beban yang dipikul para pemain muda berlabel “The New” tidaklah ringan. Mereka dituntut untuk berlatih keras dan tampil konsisten dalam setiap pertandingan. Pendampingan pelatih pun tidak bisa dilepaskan.

Jika saja mampu tampil bagus dan mengalami perkembangan pesat, tentunya mereka punya peluang besar untuk memenuhi ekspektasi publik. Namun, label itu juga bisa menjadi bumerang yang justru meredupkan karier para pemain muda.

Ekspektasi yang berlebihan terkadang menjadi tekanan untuk para pemain muda. Tidak jarang jika harapan besar itu justru mengekang kebebasan bermainnnya.

Bahkan tidak jarang jika label-label tersebut justru membuat para pemain muda terlihat seperti “barang tiruan” (istilah Yose Revela dalam artikel berjudul Label), yang tentu saja tidak akan bisa menyamai, apalagi lebih bagus dari aslinya.

Banyak pemain muda yang justru meredup ketika mendapat julukan “The New” atau “The Next”. Fredy Adu misalnya, pernah digadang-gadang sebagai “The Next Pele” sejak masih belia. Namun, saat ini namanya sudah tidak terdengar lagi.

Di Prancis, nama Yoann Gourcuff sering disebut-sebut sebagai “The Next Zidane”. Tetapi, ekspektasi itu tampaknya terlalu berlebihan bagi mantan pemain AC Milan ini. Karier dan prestasinya tidak mampu menyamai, apalagi melewati Zidane yang sesungguhnya.

BACA JUGA: Tak Akan Ada “Next Zidane”, Karena Cukup Satu Zidane di Bumi: Zinedine