Suara Pembaca

Veni, Vidi, Vici, Vini…cius!

Menerima umpan terobosan di sisi kiri lapangan dari Toni Kroos, Vinicius berlari, melepaskan tendangan dan mencetak gol terukur ke pojok kanan kiper Barcelona, ter Stegen. 

Gol Vinicius yang tercipta di menit ke-71 tersebut sekaligus memecah kebuntuan bagi Real Madrid setelah para seniornya seperti Benzema, Isco dan Casemiro berkali-kali gagal memasukkan bola ke gawang Los Cules.

Berikutnya striker Mariano Diaz menggandakan keunggulan menjadi 2-0 di menit ke-90+2 dan skor itu bertahan hingga akhir untuk kemenangan Real Madrid.

Kemenangan tersebut menjadi yang pertama bagi Real Madrid setelah empat musim terakhir selalu kalah atau seri saat bertemu Barcelona.

Kredit: Getty Images

Veni, Vidi, Vici

Lahir dengan nama lengkap Vinicius Jose Paixao de Oliveira Junior pada 12 Juli 2000 di Sao Goncalo, Brasil, Vinicius berasal dari keluarga miskin layaknya pemain Brasil seperti Neymar dan Robinho.

Seperti pendahulunya pula, Vinicius adalah wujud nyata dari sebuah perjuangan mengubah hidup melalui jalan sepak bola.

Alasannya sejak lahir, balita dan anak-anak, dia tinggal di Sao Goncalo pinggiran kota Rio de Janeiro. Sebuah kawasan miskin dengan komunitas rumah bata merah, jalan-jalan tak beraspal dan penuh sampah. 

Vincius kecil awalnya adalah pemain futsal anak-anak yang rutin berlatih di pinggir jalan. Saat berumur 9 tahun, ketika dirinya mulai didaftarkan ke akademi sepak bola klub Flamengo, ayahnya kehilangan pekerjaan dan terpaksa harus berpindah-pindah kerja serabutan ke Sao Paolo.

Ibunya yang memang tidak bekerja akhirnya memutuskan menitipkan Vinicius ke pamannya agar bisa fokus mengembangkan bakat sang anak yang lentur, lincah dan gesit menggiring bola. 

BACA JUGA: Real Madrid Menanam Aset Masa Depan