Evan Dimas secara resmi menjadi rekrutan keempat Persija Jakarta di bursa transfer awal musim ini. Kepastian tersebut didapat usia mantan gelantang Barito Putera menandatangani kontrak berdurasi satu tahun, dengan opsi perpanjangan tiga tahun, di kantor Persija, Kuningan, Sabtu (11/1).
Menurut Presiden Klub, Ferry Paulus, keputusan merekrut pemain yang akan mengenakan nomor punggung 6 tersebut tidak butuh banyak pertimbangan. Kualitas yang dimilikinya diyakini manajemen akan mempersolid lini tengah Macan Kemayoran.
Kehadirannya merupakan kebutuhan tim pelatih untuk berbagai pertandingan di tahun 2020 nanti.
“Ya, Evan resmi bergabung dengan kami untuk kompetisi tahun 2020. Kualitas dia memang dibutuhkan tim pelatih untuk berbagai pertandingan di tahun 2020 nanti,” ujar Ferry, dikutip dari laman resmi klub.
Nama arek Surabaya itu memang sudah sering disebut-sebut Jakmania, akan bergabung dengan klub kebanggaan mereka. Kehadirannya pun telah lama dinanti. Mereka menyebut, perkenalan Evan oleh pihak klub hanya menunggu waktu saja.
Wajar memang, bisa dikatakan nama Evan menjadi salah satu gelandang terbaik indonesia kini. Kelihaiannya mengatur permainan di klub atau tim nasional, kontrol bola mumpuni, umpan-umpan akurat, hingga tekukan mematikan yang dilakukan, selalu menyihir semua mata.
Masih mengutip laman persija.id, pemain kelahiran 13 Mei 1995 ini menyebut dengan bergabung ke Persija, mimpinya bermain untuk klub besar terwujud.
“Sebelum ini saya juga bermimpi bermain di klub besar dan alhamdulillah terwujud. Saya berharap kehadiran saya di sini bisa berdampak positif untuk Persija,” ujar pemain yang juga pernah mencicipi Liga Malaysia ini.
Selain itu, Evan yang tahun lalu termasuk bagian skuat SEA Games berharap, dapat diterima sebagai keluarga dan dapat berjuang bersama-sama untuk kesuksesan klub ibu kota.
“Ini tantangan sekaligus motivasi untuk saya untuk bermain maksimal. Apa lagi dengan dukungan The Jak yang militan. Saya harap bisa dianggap sebagai keluarga baru. Kita akan berjuang sama-sama. Saling support untuk kesuksesan Persija,” tutupnya.
Nama Evan Dimas memang tidak asing dengan Persija. Disebut-sebut, Macan Kemayoran sudah mencium bakat Evan sejak belia. Miftakhul FS dalam bukunya, Mencintai Sepak Bola Indonesia Meski Kusut, mengisahkannya dalam bab tersendiri, Evan Dimas dan Bandrol Selangit.
Mifta menceritakan di akhir tahun 2012 dirinya diminta Mursyid Effendi, mantan pelatih Persebaya dan pelatih Evan di SSB Mitra Surabaya, untuk bertemu perwakilan manajemen Persija.
“Tentu saja semua cerita itu membuat saya penasaran dengan Evan. Sayang, saya belum mempunyai waktu untuk melihatnya bermain. Rasa penasaran saya semakin membuncah saat suatu malam di akhir tahun 2012 saya diajak Mursyid Effendi mendampinginya dalam pertemuan dengan perwakilan manajemen Persija Jakarta di sebuah tempat di Surabaya.”
Sayang, saat itu Evan belum berjodoh dengan Persija. Di awal karier profesionalnya ia bergabung dengan klub asal daerahnya, Persebaya Surabaya.
Evan memang kemudian hijrah ke Jakarta, namun bukan ke Persija. Bhayangkara FC yang menjadi pilihan. Bersama The Guardian, tiga gol dan lima asis dicatat lalu mengantarkan gelar juara Liga 1 edisi pertama ke tim asuhan Simon McMenemy.
Sebelum akhirnya kembali ke Jakarta dan bergabung dengan Persija, Evan melanglang buana ke Malaysia bersama Selangor FA, kemudian mendarat ke Barito Putera. Di Selangor FA, ia mengukir lima asis, sedangkan di Barito Putera sepasang gol dari 20 laga ditorehkan.