Lahir di Liverpool, bermain untuk Liverpool FC, dan menjadi pahlawan kemenangan The Reds di Derbi Merseyside kemarin malam (5/1). Sebuah hari yang indah untuk Curtis Jones, anak lokal aset masa depan Liverpool.
Jones pastinya tidak akan mengira, dan pendukung Liverpool pun tidak akan memperkirakan, kalau bocah berusia 18 tahun ini akan keluar sebagai pencetak gol tunggal di pertandingan itu. Bahkan Jones menjadi pencetak gol termuda di Derbi Merseyside, sejak Robbie Fowler melakukannya di tahun 1994.
Kemarin malam, ada dua nama lain yang lebih berpeluang jadi pencetak gol dibandingkan Curtis Jones. Di atas kertas mereka dianggap lebih kapabel membobol gawang Jordan Pickford.
Pertama adalah Divock Origi. Juru gedor asal Belgia tersebut datang dengan status pencetak lima gol di Derbi Merseyside. Jumlah terbanyak di antara semua pemain Liverpool dan Everton sekarang, bahkan mengungguli torehan Michael Owen.
Kedua, Takumi Minamino. Bermain sejak menit pertama, banyak yang berharap Minamino bisa langsung mencetak gol di laga debutnya. Mumpung dia dimainkan di gelandang serang, posisi yang peluang mencetak golnya cukup tinggi.
BACA JUGA: 5 Alumni Cerezo Osaka yang Menembus Eropa
Namun, bukan nama mereka yang dielu-elukan di akhir laga. Justru si nomor 48 dengan rambut keriting, sosok setinggi 185 sentimeter yang bermain di tengah lapangan, bernama Curtis Jones. Tendangan melengkungnya di menit 71 tak mampu dibendung Jordan Pickford, sang kiper timnas Inggris.
Pickford mungkin sangat malu gawangnya dibobol pemain belia seperti Jones. Di akhir laga, ia pun bertemu Jones di lorong pemain dan menyindirnya, menyebut kalau gol tersebut adalah umpan silang yang sangat bagus.
Tapi apapun yang terjadi, gol itu tetap melenggangkan Liverpool ke babak keempat Piala FA, dan bisa memuluskan impian Jones menembus tim utama Liverpool. Sebab, belum lama ini Jones mengaku sempat frustrasi lantaran minimnya kesempatan bermain di tim utama.
“Saya hanya masuk lapangan dan berusaha menampilkan permainan saya. Frustrasi hanya berada di bangku cadangan, kemudian masuk merasakan sedikit pertandingan, kemudian duduk di bangku cadangan lagi,” ucap Jones, dikutip dari Daily Mail.
“Ada momen di kepala saya di mana saya memohon untuk masuk lapangan. Jadi, saya masuk lapangan dan berusaha menunjukkan kemampuan saya. Mudah-mudahan saya membuktikan dengan penampilan bagus, seperti yang orang-orang bilang, menciptakan gol hebat,” imbuh pemain kelahiran 31 Januari 2001 ini.
Bukan kali pertama jadi penentu kemenangan
Gol Jones ke gawang Everton kemarin memang fantastis, dan sungguh luar biasa. Ia berjasa besar mengantarkan Liverpool yang memainkan mayoritas pemain muda, meraih kemenangan lawan Everton yang bermain full team.
Tapi, itu bukan kali pertama dirinya menjadi penentu kemenangan. Jones sebelumnya pernah melakukan hal yang sama, saat Liverpool menyingkirkan Arsenal di Piala Carabao, 31 Oktober 2019. Jones adalah eksekutor terakhir yang memastikan kemenangan Liverpool di babak adu penalti.
BACA JUGA: Mengenal Spesifikasi Dejan Kulusevski
Berkat gol itu, Jones mendapat kesempatan debut di Liga Primer Inggris. Juergen Klopp memberinya kepercayaan turun ke lapangan di laga kontra Bournemouth, pada 7 Desember 2019. Jones masuk sebagai pemain pengganti.
Perkembangan-perkembangan yang terus dialami Curtis Jones ini seakan menjadi penanda, kalau kelak ia bakal menjadi pemain hebat.
Publik Anfield pun pastinya berharap, Jones bisa berkembang jadi gelandang jempolan di Liverpool, karena sudah lama sekali lini tengah The Reds tidak dihuni scouser sejati sepeninggal Steven Gerrard.
Kebetulan, jalan hidup Curtis Jones juga menuntunnya ke sana. Remaja yang masuk ke akademi Liverpool sejak kategori U-9 ini, turut menjadi andalan di timnas junior Inggris. Dari timnas U-16 ia meniti karier dengan mulus sampai ke U-17, U-18, dan kini memperkuat timnas U-19.
Teruslah berjuang menggapai mimpimu, Curtis Jones!