Suara Pembaca

Resolusi Kopites Tahun 2020: Melihat Liverpool Juara EPL

Setiap memasuki pergantian tahun, biasanya setiap orang di Indonesia selalu memiliki resolusi. Mungkin penduduk di negara-negara lain juga melakukannya.

Resolusi dapat diartikan sebagai tujuan yang ingin dicapai seseorang dalam hidupnya, atau minimal harapan yang ingin menjadi kenyataan di tahun yang baru.

Tak terkecuali bagi pencinta sepak bola, mereka juga selalu memiliki resolusi setiap tahunnya terkait kesebelasan favorit. Untuk saya sebagai penggemar Liverpool, tentu satu resolusi terbesar di tahun 2020 adalah melihat Liverpool menjadi juara Liga Primer Inggris. Tidak hanya resolusi saya tentu saja, tetapi juga Kopites (sebutan untuk fans Liverpool).

Memang, mungkin ini adalah resolusi setiap tahunnya oleh saya dan Kopites sejak terakhir kali Liverpool memenangi trofi tersebut hampir 30 tahun silam, tepatnya 28 April 1990. Hingga tahun 2019, prestasi serupa belum bisa terwujud.

Resolusi melihat Liverpool menjadi juara Liga Primer Inggris sebenarnya hampir terjadi dua kali (mohon koreksi jika saya salah). Pertama adalah musim 2013/2014, kala itu The Reds yang berhasil menjadi juara paruh musim, pada akhirnya ditikung Manchester City di pekan-pekan terakhir.

BACA JUGA: Keputusan Tepat Takumi Minamino dan Liverpool

Tentunya kegagalan tersebut tidak lepas dari performa Liverpool yang menurun jelang akhir musim. Khususnya saat gagal menang di dua laga beruntun menghadapi Chelsea 2-0 (pekan 36), dan duel dramatis kontra Crystal Palace yang berakhir imbang 3-3 pekan (37). Hasil itu membuat The Reds harus merelakan trofi mendarat ke sisi biru kota Manchester.

Lima musim berikutnya, yaitu musim 2018/2019, harapan itu kembali muncul. Sekali lagi, Liverpool berhasil menjadi pemuncak klasemen di bulan Desember yang merupakan paruh musim liga.

Namun sekali lagi, Manchester City yang kali ini dinakhodai Pep Guardiola kembali mencuri trofi liga domestik dari mereka. Bahkan penampilan impresif sepanjang musim dengan hanya satu kali menelan kekalahan, belum cukup menandingi konsistensi dan militansi Manchester City, yang mampu mengakhiri musim dengan koleksi 98 poin.

Memang musim lalu Liverpool mendapatkan trofi Liga Champions sebagai pelipur lara, setelah mengandaskan sesama tim Liga Inggris, Tottenham Hotspur, dengan skor 2-0 di laga final. Tetapi, tak dapat dipungkiri bahwa saya dan seluruh pendukung Liverpool masih berharap armada Juergen Klopp bisa membawa pulang trofi Liga Inggris ke Anfield.

BACA JUGA: Sepotong Apresiasi untuk Adrian

Kredit: Getty Images

Peluang juara musim ini

Peluang Liverpool bisa memutus dahaga puasa gelar Liga Inggris kembali mencuat musim 2019/2020. Bahkan, seusai ditahan imbang Manchester United 1-1 di pekan ke-9, Andrew Robertson dan kolega terus tancap gas dan terus meraih kemenangan hingga pekan ke-20. Terbaru di hari Minggu malam (29/12), mereka menaklukan Wolverhampton 1-0.

Hingga paruh musim ini, The Reds bertengger di puncak klasemen dengan torehan fantastis, yaitu 18 kali menang dari 19 pertandingan, dengan raupan 55 poin. Mereka unggul jauh dari para pesaingnya, Leicester City di tempat kedua yang baru mengumpulkan 42 poin, dan Manchester City di posisi tiga dengan 41 poin.

Terlebih lagi, musim ini baik Leicester maupun Manchester City masih berkutat dengan inkonsistensinya. Leicester memang kerap menang saat berjumpa tim-tim papan tengah ke bawah. Tapi begitu bertanding dengan para penghuni enam besar klasemen, The Foxes langsung tak bertaji.

Sementara Manchester City di liga musim ini sepertinya belum pada puncak performanya, karena beberapa kali selalu terpeleset saat bertemu tim kuda hitam seperti Wolverhampton, Norwich City, dan Newcastle United.

BACA JUGA: Ke Turki Lagi, Liverpool?

Melihat performa Liverpool yang dahsyat tersebut, inkonsistensi para pesaingnya, ditambah beberapa pilar penting Si Merah yang sudah pulih dari cedera seperti Allison, dan Joe Gomez, tim yang bermarkas di Stadion Anfield ini hanya perlu konsisten dalam menjaga performa mereka.

Liverpool harus tetap fokus mengejar kemenangan dari satu laga ke laga lainnya untuk mempertahankan puncak klasemen.

Agar di tahun 2020 nanti, tepatnya sekitar bulan Mei, tidak hanya di Indonesia tapi juga di berbagai penjuru dunia, bisa melihat terwujudnya resolusi saya dan seluruh kopites, yaitu melihat Liverpool menjadi juara Liga Primer Inggris!

 

Penulis adalah mahasiswa jurusan Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran. Bisa disapa di akun twitter @RivaldiFF99